Bab:6

239K 22.4K 1.9K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Dengan keadaan masih berpelukan, dapat Eliza dengar getaran jantung Erland yang menggila. Takut terjadi sesuatu dengan Erland, Eliza langsung melepaskan pelukannya tiba-tiba.

Erland sendiri ia sedikit kecewa ketika pelukan itu terlepas, tapi ia sangat pintar menyembunyikannya di wajah datar bak tembok itu.

"Erland, kau baik-baik saja kan?" Tanya Eliza khawatir dengan suara jantung Erland yang aneh di pendengarannya.

"Baik." Jawab Erland.

"Kau yakin? Tadi aku mendengar jelas suara jantung mu yang berdetak kencang." Ucap Eliza menatap Erland dengan pandangan polos.

Erland terdiam, tapi bisa di lihat lebih dekat bahwa semburat merah sedikit muncul di pipinya.

"Ekhm." Dehem nya berusaha kelihatan baik-baik saja.

"Itu sudah biasa." Ucap Erland lalu kembali duduk di kursinya.

Eliza yang di tinggal pun, dengan polos hanya mengangguk mempercayai ucapan Erland. Ia juga kembali duduk di kursi depan meja Erland.

Dengan wajah yang masih memerah akibat menangis, dan mata sedikit membengkak Eliza menatap Erland serius.

"Hmm soal ucapan ku tadi, apa kau mau memaafkan ku?" Tanyanya pelan bak bisikan tapi Erland mampu mendengar itu.

Saking gugupnya, Eliza menyatukan kedua jari telunjuknya di bawah meja.

"Aku tau ini sulit, dan kau juga pasti belum bisa mempercayai ku karena banyaknya kesalahan ku dan juga banyaknya aku mengecewakan mu. Tapi, jika kau mau tolong berikan aku satu kali kesempatan untuk berubah. Setelah itu, aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuk mu." Lanjut Eliza.

Selama ini Erland tidak pernah melihat manik mata biru sapphire milik Eliza yang berbicara tulus, biasanya mata indah itu terlihat banyak menyembunyikan sesuatu tapi kali ini terlihat sangat jernih.

"Lalu, bagaimana dengan Lucas?" Tanya Erland.

Eliza seketika terdiam, dan itu membuat Erland tersenyum lirih melihat keterdiaman Eliza.

"Aku akan berusaha melupakannya, ini mungkin sulit bagiku tapi tolong beri aku waktu untuk bisa menghapus semua perasaan ini." Jawab Eliza.

"Kenapa? Kenapa kau tiba-tiba ingin berubah?" Tanya Erland lagi.

"Seminggu lebih aku merenungi semua kesalahan ku, dan selama ini aku menyadari bahwa betapa bodohnya aku terus mengejar Lucas yang mana Lucas sendiri sudah memiliki istri dan anak yang dia cintai. Sedangkan aku? Aku tidak memiliki siapa-siapa, bahkan satu-satunya orang yang kumiliki di sini hanya dirimu yang merupakan suamiku. Aku tau sangat sulit untukmu mempercayai ini, tapi Erland aku bersumpah bahwa kali ini aku akan benar-benar berubah." Jawab Eliza serius mencoba meyakinkan Erland.

Erland terdiam sesaat, itu membuat Eliza menggigit bibirnya kuat menunggu bagaimana respon Erland. Tapi tiba-tiba saja ia langsung tersenyum lebar saat melihat Erland menganggukkan kepalanya.

"Kau mempercayaiku?!" Ucap Eliza senang.

"Sampai matipun aku akan tetap mempercayai mu El, bahkan jika itu kebohongan sekalipun aku akan tetap mempercayai mu."

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now