Bab:33

144K 17.5K 2.3K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

"Tuan Demian, selamat atas keberhasilan  tender proyek pembangunan anda yang sudah selesai. Saya harap, saya diberi kesempatan untuk diajak bekerja sama dengan perusahaan anda lagi." Seorang pria paruh baya yang kini mengangkat gelas di tangannya.

"Bersulang untuk kemenangan anda." Lanjut pria tua itu.

Erland megangukkan kepalanya,dan langsung mengangkat gelasnya untuk membalas sulaman gelas tuan Thomas di depannya.

Erland dan tuan Thomas sama-sama menegak habis minuman mereka, setelahnya berbicara serius mengenai proyek mereka selanjutnya.

BUGHHH!

PYARRRR!

Dentuman keras yang di susul suara pecahan kaca seketika merebut semua perhatian semua orang, termasuk beberapa pria dengan setelan jas mewah di tubuh mereka yang tadinya berbicara serius kini secara bersamaan melihat asal suara tadi berada.

Erland berdiri yang diikuti oleh semua pria di sekelilingnya, Erland tak bisa melihat apa yang terjadi karena punggung para tamu yang menghalangi pandangannya.

Mengode Hendar untuk melihat keadaan istrinya di sana, Hendar yang cepat tanggap langsung pergi dari tempat itu untuk melihat apa yang terjadi.

Setelah beberapa saat Hendar muncul dengan wajah sangat khawatir, ia mendekati Erland dan membisikkan sesuatu di telinga Erland membuat wajah Erland yang tampak tenang seketika berubah dalam hitungan detik.

Dengan wajah khawatir nya saat ini, Erland langsung melangkahkan kakinya dengan lebar pergi dari sana yang diikuti oleh Hendar. Jake yang melihat itu langsung mengikuti Erland dan Hendar, begitupula Lucas yang memang berada di sana.

DEGG

Erland seketika menghentikan langkahnya, matanya kini seketika membesar melihat istrinya yang terduduk di lantai meringis kesakitan dengan wajah pucat nya dengan cepat Erland langsung melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa.

Pandangan Erland terlalu terburu-buru, sehingga tak melihat darah yang kini mengalir di kaki Eliza.

"ELIZAAA!"

Erland dengan cepat berlutut memegangi pundak Eliza yang bergetar.

Luna yang melihat keberadaan Erland, langsung memundurkan langkahnya spontan.

Eliza memegang lengan Erland erat.

"Sa-sakit Er." Ucap Eliza sambil meremas lengan Erland erat.

Erland seketika panik, baru saja ia ingin menggendong tubuh Eliza tapi tiba-tiba saja matanya kini menangkap darah segar yang mengalir di kaki Eliza.

Jake dan Lucas yang baru saja sampai ikut terkejut melihat apa yang terjadi, terlebih-lebih Lucas yang kini matanya tak bisa berbohong bahwa saat ini ia menatap khawatir Eliza.

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن