"Nggak percaya gue kalo Geo itu pinter, dia aja balap liar terus "

"Siapa tau kan ternyata dia itu pinter " Sarkas Rayhan

"Ok gue paham sekarang, kalian harus hati-hati sama Geo bisa saja dia bakal jadi mata-mata untuk kita dan ketatkan penjagaan Cia gue takut jika dia bakal ngelukain Cia buat jadi umpan kita" Pinta Gara dan di balas anggukan kepala oleh mereka.

Sedangkan di lain sisi, Elen sedang memojokkan seorang siswi berbando bisa di panggil Moa yang merupakan anak IPA satu kelas dengan Rayhan. Elen menaruh tangan kanannya di tembok dengan tatapan tajam.

"Gue nggak ada masalah ya sama lo! " Ucap Moa.

"Emang nggak ada" Balas Elen.

"Kalo gitu lepasin lah buang-buang waktu lo! " Serunya hendak pergi namun segera di dorong oleh Elen hingga membentur tembok.

"Awhh"

"Gue tekankan lagi apa gue ada masalah sama lo! Jangan bikin gue marah! " Tegas Moa dengan tatapan tajam.

Elen senyum smirk, " Seharusnya gue yang marah kenapa jadinya lo yang marah" Ucap Elen.

"Nggak usah deket-deket sama Rayhan apalagi sampe manggil namanya dengan mulut busuk lo itu! jika gue denger lo teriak-teriak kayak tadi gue gantung lo di rooftop, mau!! " Bentak Elen bersamaan dengan Cia dan Dara datang berlari.

Mereka pun segera menarik Elen untuk pergi agar tidak terjadi keributan.

"Siapa lo sampe ngancem gue, pacar nya? Bukan kan? " Sahut Moa saat Elen hendak di bawa pergi.

"Gue pacarnya plus calon istri nya! Kenapa hah!! " Teriak Elen membuat para murid yang ada di sekitar nya mendadak memperhatikan nya.

"Udah len, gue gampol mulut lo! " Ucap Cia.

"SIAPIN DIRI LO BUAT GUE GANTUNG TUH KEPALA!! " teriak Elen kembali dan kali ini sedikit kencang.

Cia pun tak segan untuk memukul mulut Elen agar diam. Keadaan pun kini sudah sedikit tenang setelah Elen di bawa pergi sedangkan Moa menunduk dengan air mata menggenang di pelupuk matanya lalu ia hapus dan mendongakkan kepala nya dengan senyuman yang terukir lebar di bibirnya.

"Gue nggak akan lepasin Rayhan walaupun nyawa taruhannya" Gumamnya lalu pergi menuju ke kelasnya.

_-_-_


Setelah 2 minggu liburan kini sekolah masuk kembali seperti semula dengan suasana yang berbeda kini mereka sudah menginjak kelas akhir dimana mereka bisa merasakan menjadi senior nyata.

"Huh padahal kayak baru kemarin aja libur udah masuk lagi aja" Keluh Dara menatap lurus ke papan tulis.

"Apalagi sekarang kita udah kelas 12,  seneng sih tapi gue nggak mau ada ujian-ujian bisa nggak sih langsung lulus aja " Ucap Cia dengan lesu.

"Oh ya Cia gue mau nanya sesuatu" Ujar Elen mendekatkan kursinya.

"Soal waktu itu gimana kok bisa Gilang tau lo ikut geng mobil? Dia cerita nggak sama Gara? " Tanya Elen penasaran dengan Dara yang ikut penasaran mendekat ke meja Cia.

"Tenang aja udah gue tanganin masalah itu"

"Kok bisa? "

Flashback on

Di malam hari Cia berkumpul di markas gengnya untuk memantau keadaan, biasanya satu minggu 2 kali tapi karena sekolah libur ia jadi sering datang. Di saat Cia mengobrol dengan Boy di teras sembari minum tapi Cia tidak.

"Menurut lo gimana sama tantangan Reynan? gue sih terserah lo aja kan lo ketuanya"

"Lo bohongin gue! Lo pernah bilang kan kalo lo nggak punya musuh! " Seru Cia.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now