Dua Puluh Tujuh

286 24 6
                                    


Happy Reading💅

~Yang terinjak belum tentu akan terus berada di bawah~🍃

Terdengar beberapa suara isakan dari koridor rumah sakit tempat Haura di larikan tadi.

Aca menepuk bahu Haira yang tengah tertunduk sedari tadi, air mata terus menuruni pipi mulusnya itu. Begitu pula dengan Alice, dirinya menahan mati matian isakan nya melihat sahabatnya terbaring lemas berulang kali.

"Gimana keadaan Hauraa?!!" tanya Dirga tiba tiba datang dengan nafas terengah-engah.

Hening. Tidak ada sahutan sedikit pun dari tiga gadis itu, mereka hanya diam, seakan kelu untuk menjawab pertanyaan Dirga.

Dirga menurunkan pandangannya kepada Haira, "Raa, sebenarnya apa yang terjadi?".

"Gue nggak pernah tau apa yang terjadi" sahut Haira.

"Lo kembarannya, nggak mungkin lo nggak tau apapun!" suara Dirga sedikit meninggi.

Keberanian Haira dalam menatap Dirga seketika menciut mendengarnya.

"Turunin suara lo di depan cewe gue" ucap Rion dingin.

Alice dan Dirga sedikit kaget atas pengakuan Rion, tapi dia memilih diam menyimpan pertanyaannya.

"Harusnya lo juga harus tau kenapa cewe lo berkali-kali masuk rumah sakit, lo pacarnya masa lo gatau apapun, jangan cuma salahin Haira, lo udah lama satu kelas sama Haira lo bahkan udah lama pacaran sama kembarannya masa lo nggak tau hubungan Haira sama Haura gimana, lo pacarnya bukan sih kok lo gatau apa apa?" imbuh Rion membalikkan pertanyaan Dirga kepada Haira.

"Haura nggak pernah cerita apapun ke gue, tiap gue nemuin kejanggalan dalam diri dia, dia selalu bilang dia baik baik aja, gue nggak bisa terus nanya nanya dia kenapa gue rasa dia punya privasi" sanggah Dirga.

"Gue juga sama Dir, gue nggak pernah tau apapun gue nggak sedekat itu sama Haura, kita kembar tapi kita asing, jadi maaf kalo lo gue nggak tau apa apa tentang kembaran gue" balas Haira dengan sedikit isakan disana.

Aca langsung memeluk Haira, dia tau Haira, dia tau apa yang Haira rasakan dari dulu karena selain Revan ayahnya Aca adalah salah satu tempat Haira pulang.

"Sorry, gue ijin jemput Tante Serra ke lobby ya?" ucap Alice tiba tiba memecah keheningan.

Di balas oleh anggukan bersama, Alice langsung berjalan menuju lobby.

'Bahkan Bunda lebih memilih mendapat kabar dari sahabat Haura daripada aku' batin Haira.


******

Tiba di depan ruang rawat Haura, Serra langsung di sambut dengan jabatan tangan dari Dirga dan Rion, disusul dengan Aca dan Haira.

"Bundaa"

"Tidak usah bertanya apapun Haira" tukas Serra.

Haira menelan ludahnya kasar, Bunda nya benar benar tidak ingin berinteraksi dengannya.

Serra duduk berdua di depan ruang rawat Haura dengan Alice, keduanya mengobrol, raut wajah Bunda nya pun seperti sangat senang mengobrol dengan Alice, Bunda nya selalu merespon ketika Alice menanyakan kabar dan pertanyaan lainnya.

Haira yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum miris, "Gue anaknya bukan sih?" bisik Haira.

Tanpa sadar Rion mendengarnya, kemudian Rion langsung menarik tangan Haira untuk menjauhi pemandangan itu.

"Mau kemana?" tanya Haira saat tangannya ditarik paksa oleh laki laki yang saat itu mengklaim dirinya sebagai miliknya.

"Nurut aja"

Setelah berjalan beberapa langkah, mereka berdua sampai di taman belakang rumah sakit, taman yang memiliki nuansa segar dan indah karena terbantu dengan banyaknya pohon di sekitarnya serta beberapa macam bunga.

Mungkin jika para pasien yang sudah jenuh dengan ruangan yang ber-cat putih dengan bau khas obat obatan mereka akan terasa tenang di taman ini.

"Ngapain lo ngajak gue kesini?" tanya Haira heran dengan wajahnya yang sembab menambah kesan gemas di mata Rion.

"Duduk dulu aja gausah banyak tanya, kaya dora lo" balas Rion.

"Ngeselin banget lo manusia" jawab Haira tak mau kalah, dan dibalas oleh tawa Rion.

Gue ajak Haira ke taman, dia cemburu liat Tante Serra ngobrol sm Alice
15.34

Oke, thanks Rion bikin Haira tenang sm lo
15.40

Tanpa lo suruh gue bakal lakuin Ca
15.41

Rion menutup room chat nya dengan Aca, dia mengelus rambut panjang milik Haira membuat sang empu menatap heran.

"Apa?"

"Raa, lo tau nggak cacing yang hidup di tanah, dia selalu di anggap menjijikkan, tanpa sadar dia juga selalu di injak karna habitatnya di bawah tanah, tetapi dia sangat bermanfaat buat kesuburan tanah, walaupun dia tetap tidak di anggap akan hal itu dia tetap menjadi hewan yang bermanfaat" jelas Rion.

"Iya gue tau, terus kenapa? itu kan pelajaran pas SD"

Rion tertawa mendengar balasan Haira, "Lo nggak paham maksud gue ya?"

Haira menggeleng, kemudian Rion menangkup kedua pipi Haira, matanya menatap netra Haira dengan lekat.

"Lo berharga Raa" ujar Rion.

Haira mengulum senyumnya, dia baru paham apa yang di sampaikan Rion tentang cacing yang hidup di bawah tanah.

"Gue paham maksudnya, thanks Rion lo nyadarin gue lewat cacing tanah"

Rion menarik Haira ke dalam dekapannya, entah sejak kapan Rion merasakan jika Haira adalah gadis yang mampu membuat dirinya bersikap seperti ini.

"Gue sayang lo Raa" bisik Rion tepat di telinga Haira.

Haira mengeratkan dekapan Rion, dekapan yang terasa begitu tulus sehingga hatinya terasa begitu tenang.

Di sisi lain pikiran Dirga tengah kacau, Serra tidak mau menjawab apa yang terjadi kepada gadisnya, Bunda dari gadisnya itu selalu meyakinkan Dirga bahwa Haura baik baik saja.

"Dirga kamu tenang saja, imun Haura memang lemah, jadi sudah tidak heran jika dia keluar masuk rumah sakit" ujar Serra menepuk pundak Dirga.

"Tante nggak bohongin aku kan tan?" Dirga sedikit meragukan jawaban dari Serra.

"Nggak Dirga, lebih baik kamu ajak teman teman kamu pulang, biar Tante saja yang disini jagain Haura" perintah Serra dengan lembut.

"Tapi tan, aku mau nunggu Haura siuman"

"Sudah kamu pulang saja, lagi pula ini sudah sore, nanti Tante kabari kamu kalau Haura siuman"

Dirga mengangguk kemudian mengajak Aca dan Alice berpamitan kepada Serra.

"Oh iya Aca, tolong Haira ajak pulang saya mau sendiri saja menjaga Haura" tegur Serra yang diangguki oleh Aca.

'Tante sebenernya sayang kan sama Haira?' batin Aca.



HAPPY NEW YEAR READERS DT!!

MAAF YA BARU SEMPET UPDATE HEHEHE SEMPET MACET JALAN PIKIRANNYA

GIMANA PART KALI INI?

JANGAN LUPA VOMENTNYA YAA!!

SEE YOU DI PART 28!!👋

Different TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang