Dua

618 35 0
                                    

~capek banget
apa apa harus diam~🍃

Pagi telah tiba Haira mengerjapkan mata nya mencoba untuk bangun

"Hoam" Haira menguap,mengucek mata nya, merapikan rambutnya lalu bergegas ke kamar mandi untuk memulai ritual mandi nya

Sekarang masih jam 05.45,tapi Haira sudah siap pergi sekolah.
Haira menuruni tangga mendapatkan Bi Ijum yang sedang memasak di dapur.

"Pagi Bi" ucap Haira dengan mulut penuh roti

"Pagi juga non,aduh non teh mau kemana jam segini,sekolah palingan juga belom buka,kumaha si non" kata Bi Ijum dengan logatnya yang khas

"Hahahaha gapapa bi kan Haira bisa manjat kalo gerbangnya masih ditutup" Haira berkacak pinggang menatap Bi Ijum tak lupa menaikan alis nya satu.

"Non Haira mah lucu,biasanya yang telat yang manjat,ini berangkat pagi malah manjat.Aya aya wae"
Bi Ijum tertawa mendengar kata kata Haira

"Hahaha,yaudah ya bi,Haira berangkat"

Haira mencium tangan Bu Ijum layaknya mencium Bunda nya sendiri

"Hati-hati ya Non"

"Always Bi" sahut Haira tersenyum simpul

Haira melajukan mobilnya menuju SMA Garuda.Dengan kecepatan diatas rata rata.

***

Haira sampai di sekolah pukul 06.00.Yap benar kata Bi Ijum gerbang nya masih tutup,terpaksa Haira memanjat untuk sampai ke dalam dan membuka kunci agar mobilnya bisa masuk.

"Hup"
Mulus, Haira jago dalam hal panjat memanjat.Tidak dengan panjat sosial.
Kemudian berjalan menuju koridor sekolah,keadaan sekolah masih sepi senyap hanya ada Pak Satpam itu pun dia baru datang.
Haira berhenti didepan Mading melihat info info yang ada disana

"Haura lagi,Haura lagi ga dirumah ga disekolah Haura mulu"
Haira tertawa hambar.

Nama Haura memenuhi Mading sekolah,dari dia yang mendapatkan juara 1 Sains,sastra,math dan lain lain

Haira meninggalkan Mading,beralih menuju lapangan basket.Dia men-drible bola berulang kali kemudian memasukannya ke ring.Haira melakukannya berulang ulang sampai para siswa lain berdatangan baru dia berhenti.

Haira mengusap keringat didahinya.Dia duduk di kursi pojok lapangan basket untuk istirahat.

Pipi Haira terasa dingin, Ia menoleh seseorang menempelkan air mineral dingin di pipinya.

"Aku tau kamu haus,nih ambil" Haura tersenyum sembari menyerahkan air mineral yang ia bawa

"Gue ga butuh,buat kakak aja" tolak Haira

Haura tertegun mendengar jawaban Haira.

"T-tapi Ra"

Belum sempat Haura berbicara Haira sudah pergi meninggalkannya

Haura menghela nafas panjang,menerima perlakuan kembarannya.Toh dia sudah biasa.

***

Haira duduk di bangku pojok dibawah jendela.Sendiri.Haira selalu sendiri jika didalam kelas tidak ada siapapun yang duduk dengan Haira.

Bukan mereka yang tidak mau hanya saja Haira yang terlalu tertutup membuat siapapun sedikit ragu mendekatinya.

Haira mengetuk-ngetukan bolpoin ke meja, berfikir.Sesekali Haira mengehela nafas panjang,menelungkup kan wajahnya, menggigit bolpoin,dan mencoret coret buku bagian belakang.Yap Haira gabut.

Keadaan kelas mulai ramai, teman-teman Haira ribut berebut PR,hanya Haira yang tenang disana.

"Ir,punya lo dah dikerjain belom?" Teriak seseorang didalam kelas

"Hah,lo manggil gue" Haira menunjuk dirinya sendiri

"Ya iyalah,yang namanya Haira disini kan lo doang" ujar Dirga

"Iya sih,kenapa?" Haira menyelipkan rambut yang menutupi wajahnya,kembali menatap Dirga yang sudah duduk di bangku samping Haira.

"PR lo dah dikerjain belom?,kalo udah gue pinjem dong" ucap Dirga memohon

"Woi Dirga! Ngapain lo sama Haira,mau pdkt?! Ingett Dir lu pacarnya kakaknya dia" ledek Bima

"Tiati Ir,Dirga pakboy" imbuhnya

"Bacot lo bim" Dirga mendelik ke arah Bima membuat Bima semakin tergelak

"Jangan dengerin ubab gue,jadi?udah belom?"

"Udah,kenapa ga minta sama Bella aja?"

"Punya Bella udah dipinjam sana sini lama kalo nungguin,gue pinjem punya lo aja yaa pliss,bentar lagi masuk"

Demi apa seorang Dirgantara Putra Aldenandra memohon kepada Haira dengan puppy eyes nya. Batin Haira

"Nih" Haira menyodorkan buku nya yang langsung disambar oleh Dirga.

Dirga menyalin PR Haira dengan cepat,Haira hanya diam melihatnya.

****

"Eh Ra,Itu Si Dirga sama kembaran lo tuh"
Alice menunjuk jendela kelas

Haura menengok melihat arah yang Alice tunjuk,ia melihat Dirga yang sedang menulis,dan sesekali bercanda dengan kembarannya,Haira.

Haura menelan ludah kasar,ia tersenyum melihatnya namun hatinya.Yaa sedikit sesak.Tapi jika ia cemburu apakah dia tidak egois?batin Haura

"Ra,Haura heyyy" Alice melambaikan tangannya didepan wajah Haura

"Apa sih Lice" ucap Haura terbuyar dari lamunannya

"Lo cemburu kan Ra?" Tanya Alice

Haura menatap Alice lekat

"Aku gatau,aku cemburu tapi dia adik aku,Dirga juga teman dia,aku ga pantas cemburu sama adik aku sendiri"

"Aduhh Haura,gue kasih tau ya cemburu tuh ga mandang saudara,teman ataupun sahabat."

"Ah sudahlah yuk kita ke kelas" Haura mencoba mengalihkan pembicaraannya.Menarik Alice menuju kelas.

Percakapan mereka didengar oleh seseorang yang sedari tadi berdiri diambang pintu kelas.Sengaja menguping.

"Gue harus publish in kabar ini" ucapnya dari balik pintu

Jangan lupa tinggalin jejak sayang❤️
Makasih yaa udah mampir
Maaf kalo part kali ini ngebosenin 🥺

Different TwinsWhere stories live. Discover now