Dua Puluh Satu

373 24 26
                                    

Happy Reading 📍

~Setelah di terbangkan tinggi lalu di hempaskan dengan cara tak terpuji~🍃

"Haura kamu udah siap nak?"

"Iya Bundaa"

Haura membuka pintu kamarnya membuat Bunda nya tertegun.

"Kenapa Bund? ada yang salah sama Haura?" tanya Haura

"Ini anak bunda? cantik banget kamu nak" puji Serra sembari membelai rambut Haura yang sudah tersusun rapi.

"Bunda bisa aja, bunda juga cantik banget ko"

"Suruh kembaran mu cepat sedikit, mau selama apapun dia bersiap masih tetep kamu yang paling cantik!" sindir Serra dengan nada sedikit keras mungkin agar Haira mendengar nya.

"Bunda ga boleh bilang begitu, aku sama Haira kan kembar kalo aku cantik Haira juga pasti cantik"

"Terserah kamu cepet suruh dia turun" perintah Serra kemudian dibalas anggukan Haura.

Lantas Haura beranjak pergi menuju kamar Haira, dengan perasaan senang. Dia sudah berharap Haira akan senantiasa bergandengan dengannya di acara Tante nya nanti.

"Haira kamu udah siap?" tanya nya tanpa membuka pintu kamar Haira.

"Hmm" jawab Haira sembari membuka pintu.

Haura menatap Haira dari bawah keatas. Mulut nya menganga melihat penampilan Haira saat ini.

"Kamu cantik banget" ucap Haura memegang kedua pundak Haira.

Sontak Haira menepis nya,

"Lo juga!" ujar Haira cepat, kemudian menuruni tangga.

'makasih' batin Haira

Haura mematung, menatap telapak tangannya tatapannya kosong. Kemudian Haura menyusul Haira yang mendahuluinya turun tadi.

"Cepat berangkat!" tegas Serra kepada Haira yang baru saja melangkahkan kaki nya di pijakan tangga terakhir.

"I-iya bunda" Haira langsung berlari menuju garasi mobilnya.

"Haura, kamu sama Bunda biar Haira nyetir sendiri" ucap Serra kepada Haura

Haura tertegun mendengarnya, kenapa? Bukannya mobilnya cukup luas untuk mereka bertiga?

"Kenapa Haira ga bareng kita aja bund?" tanya Haura mengerutkan keningnya.

"Gapapa" jawab Serra jutek kemudian menyusul Haira ke garasi mobil.

"Haira kamu pake mobil kamu sendiri"

Haira membeku.

"Kenapa aku ga bareng bunda?" tanya Haira lembut.

"Kalo bunda bilang sendiri, ya sendiri Haira!" tegas Serra membuat Haira bungkam.

Tanpa berlama lama, Haira langsung berlari masuk ke dalam mobil nya dan menjalankannya mendahului Bunda nya.

*****

Suasana begitu ramai di gedung serba mewah ini, banyak orang berlalu lalang membuat Haira canggung saat menginjakan kaki.

Seharusnya saat ini dia sedang bergandengan tangan dengan saudari kembarnya, atau menggandeng tangan sang Bunda. Haira masih satu keluarga dengan pemilik acara saat ini tapi mengapa dia serasa orang asing?

'shit kenapa tadi gue duluin mobil bunda sih!" gumam nya kesal kepada dirinya sendiri.

Sesekali dirinya membalas senyuman tamu tamu yang lewat di depannya.

Different TwinsWhere stories live. Discover now