Sembilan

384 22 0
                                    

~Rasa cinta yang hadir,harus segera di binasakan saat terucap kata kasihan
benar begitu?~🍃

Haira berjalan kaki menuju parkiran,dia melihat seorang gadis yang tiba tiba terduduk lemas tak jauh dari nya.

Lantas Haira bergegas mendekati gadis itu,dia mendekapnya dari belakang.

"Ura?lo kenapa" tanya Haira cemas pada gadis itu

"Kepalaku sakit Ra" ucapnya kemudian badannya berangsur lemas

"Eh Haura,aduhhh gimana dongg" raut wajah Haira begitu cemas dia takut kembarannya pingsan

Tanpa pikir panjang Haira memapah tubuh lemas Haura ke dalam mobil nya,menidurkan pelan pelan di kursi belakang.Kemudian Haira menjalankan mobil nya menuju rumah sakit.

Haira menatap kaca diatasnya untuk melihat keadaan Haura yang kacau dia masih menjambak rambutnya sambil meracau tak jelas.

"Gadis yang tadi pagi sempat buat gue bad mood sekarang perlu bantuan gue,kembaran gue yang serasa saudara tiri, buat gue khawatir lagi kali ini" tutur Haira pelan.

"Gue bingung Ra,gue harus benci lo atau Bunda?kenapa takdir ini harus terjadi ke gue" dada Haira sesak,kenapa di saat-saat seperti ini dirinya malah mengeluarkan unek-unek nya.

Setelah sampai di rumah sakit,Haira berlari memanggil suster agar membawa Haura ke ruang UGD.

Saat ini Haira duduk di kursi tunggu,dia belum menelepon Bunda nya.Perlu menyusun kata kata untuk mengabari Bundanya supaya kata kata pedas tak terucap dari mulutnya.Itu membuat Haira ragu dan berpikir keras hanya gara gara mau menelepon Bunda.

"H-hhalo Bunda"

"Halo,ada apa?"

"Em H-haira sekarang ada di rumah sakit" ucapnya terbata

"Urusannya samaa Bunda?

Haira sedikit terkejut mendengar jawaban Bunda nya,tetapi ia berusaha untuk tidak memasukkannya ke dalam hati agar bahan overthinking nya tidak terus bertambah

"Ura masuk rumah sakit Bund"

"Kamu ga usah bohong Haira!"

"Aku ga bohong Bunda,Haura tadi hampir pingsan di parkiran kebetulan aku ketemu sama dia jadi aku bawa dia ke sini"

"Kebanyakan ngomong kamu! Share lokasi Rumah Sakit nya Bunda kesana!"

"Iya Bunda"

Tut!

Tak lama setelah Haira membagikan lokasinya,Bunda nya sampai.Jangan pernah lupakan makian kepada Haira itu selalu terucap.

"Bunda,Haira ke toilet sebentar ya"

Tanpa membutuhkan jawaban Bunda nya Haira berlari ke toilet berbarengan dengan keluarnya dokter dari ruang UGD.

Serra langsung menghampiri dokter dan bertanya tentang apa yang terjadi pada anak kesayangannya itu.

"Jadi begini Bu,Haura hanya terlalu lelah dalam beraktivitas membuat kepalanya pusing" jelas Dokter

"Terus apakah Haura akan sembuh dok?" tanya Serra penuh harap

"Mungkin Haura akan pulih beberapa jam lagi,tapi ingat jangan biarkan dia terlalu lelah agar hal ini tidak terjadi lagi"

"Baik dok terimakasih" ucap Serra

Dokter itu pun hanya mengangguk dan memberi senyuman sebelum meninggalkan Serra.

Dari balik tembok terlihat seseorang sedang menempelkan telinga disana berusaha mendengar apa yang Serra dan Dokter itu katakan.

Different TwinsWhere stories live. Discover now