Sebelas

357 21 2
                                    

~Percuma saja jika senja yang ku nikmati saat ini bersanding dengan luka yang belum sepenuhnya pulih~ 🍃

"Syukurlah lo udah bangun" kata Haira berbalik badan saat Haura siuman.

Haira menatap mata kembarannya itu tersirat kesedihan didalamnya entah apapun itu Haira merasakannya.

Tiba tiba sebulir air mata jatuh dari pelupuk mata Haura,membuat Haira yang sempat melihatnya beralih melihat arah lain.

"Ira,maafin aku ya udah nyusahin kamu,kamu jadi ga sekolah gara gara disuruh Bunda jagain aku" ucap Haura sambil menangis

"Gausah nangis gue disini juga kemauan gue sendiri,bukan karena perintah Bunda" jawab Haira tanpa berani menatap mata Haura

Haura mengelap pipinya kemudian berusaha duduk,Haira yang melihatnya langsung membantunya.

Hati Haura terasa hangat ketika Haira dengan sigap membantunya untuk duduk.

"Kamu udah makan?" tanya Haura

"Udah,tadi bareng Dirga sama Bima mereka tadi kesini jenguk lo" ujar Haira tanpa memandang Haura.

"Mereka kok tau aku sakit?"

"Gue yang kasih tau,lagian Dirga kan pacar lo dia harus tau lah" pinta Haira sedikit ketus

Haura hanya tersenyum,kemudian mengambil minum di sampingnya.Baru saja tangannya meraih gelas,kepalanya kembali sakit membuat pandangannya kabur.

Prangggg

Gelas yang Haura pegang seketika jatuh,pecahan gelas berserakan dimana mana.Haira tersentak kaget dan buru buru membersikan pecahan gelas.

Sedangkan Haura tengah mengaduh kesakitan sembari menjambak rambutnya sendiri.Haira membiarkan gelas tersebut dan berlari memanggil dokter.

Jangan lupakan rasa cemas pada dirinya saat ini,sebenci bencinya dia kepada Haura hatinya tidak akan pernah berbohong kalo dia sayang Haura.

Dokter dan beberapa suster telah masuk ke ruangan Haura untuk menanganinya.Haira berdiri didepan pintu ruangan,kuku jarinya terkelupas saat Haira menggigitnya untuk menghilangkan perasaan khawatir pada dirinya.

Ting!

Sebuah notif dari seseorang kepada Haira.

Udah lama kita ga duel basket Ir,besok ya
22.26

Gamau gue
22.26

Sayangnya gue ga terima penolakan
22.28

Haira berdecak kesal membaca pesan terakhir dari Rion.Rion menyebalkan sangat menyebalkan.

Tiba tiba saja dia uring uringan memikirkan bagaimana jika besok dia duel dengan Rion,lantas siapa yang menjaga Haura?.

'Bocah sialan' batin Haira kesal
Haira menjatuhkan diri di kursi dekat pintu,memijat pelipis kepalanya,mengehela nafas panjang,hari ini mungkin cukup melelahkan bagi seorang Haira.

Haira jarang sekali mempunyai waktu untuk dirinya sendiri,sekarang pun sebenarnya dia disuruh Bunda nya untuk tidak pulang ke rumah sebelum keadaan Haura membaik tapi dia mengatakan sebaliknya tadi saat ditanya Haura.

Jam 17.00 lap.Basket SMA
22.56

Kali ini Haira menerima ajakan Rion untuk duel,tapi walaupun dia sudah menerima dan menentukan waktunya tetap saja iya tidak nya sesuai kondisi besok.

Waktu telah lama berlalu dokter pun sudah keluar dari ruangan Haura,akan tetapi dokter menyarankan agar dirinya tidak masuk ke dalam terlebih dahulu agar Haura tidak terganggu.

Different TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang