Lima Belas

383 21 16
                                    

Happy Reading 📍

~Aku terlalu rapuh untuk tempat luka baru~🍃

"Lo ga punya kamar?sampe harus tidur sama gue?" tanya Haira

Haura membelalakkan matanya,dirinya sedikit terkejut mendengar ucapan kembarannya.

"Ehh b-bukan begitu,aku kangen sama kamu Ir,udah lama kita ga kaya dulu" ucap Haura mencoba ramah

Haira memutar bola matanya malas.

"Cih,kaya dulu?Bunda aja ke gue ga kaya dulu,ngapain lo minta gue buat kaya dulu?" ucap Haira jutek

Haura mati kutu mendengarnya,dia bingung harus menjawab apa.Padahal Haura ingin tidur dengan Haira agar dirinya merasa lebih tenang dan berharap dirinya dan Haira kembali seperti kembar pada umum nya bukan seperti saat ini.

Haira yang melihat raut wajah Haura sedikit iba,tak mungkin dia mengusir kembarannya itu untuk tidur di kamarnya sendiri apalagi Haura baru saja kembali dari ruangan berbau obat obatan.

"It's okey,buat kali ini doang lo tidur di kamar gue!" ucap Haira memutuskan

Mata Haura berbinar,akhirnya Haira mau tidur dengannya lagi.Saat Haura merentangkan tangannya untuk memeluk Haira,Haira langsung berbalik badan dan berjalan menuju balkon,dirinya menghindari pelukan Haura.

"M-makasih Haira" pinta Haura terbata mendapat perlakuan Haira.

****

Pagi ini terasa membosankan bagi Dirgantara Putra Aldenandra sudah lama dia tidak menerima notifikasi spesial dari sang kekasih Haura.

"Gue ke rumah nya aja kali ya,siapa tau kalo dia masih di rumah sakit kan gue bisa berangkat sama Haira" gumam nya

Tanpa berfikir panjang Dirga langsung menyambar kunci mobil di gantungan belakang pintu dan bergegas menuju rumah Haura.

Sesampainya disana dia disambut oleh Serra,Bunda si kembar.

"Pagi Tante" ucap nya sembari menyalami tangan Serra.

"Pagi juga Dirga" Serra mengelus rambut Dirga disertai senyuman khas seperti seorang ibu mertua mendapat kunjungan dari menantu nya.Kalian tau lah.

"Haura udah pulang dari RS belum?" tanya Dirga

"Udah kok,Haura udah pulang dia tadi kamar Haira masuk aja ganteng" tutur Serra mempersilakan Dirga masuk rumah mewah nya

"Yaudah Dirga permisi masuk ya Tante" pamit Dirga dengan sopan.

Serra mengangguk,memang sudah biasa kekasih anak nya itu bolak balik ke rumah nya.Hubungan Haura dan Dirga pun sudah diberi lampu ijo oleh nya,apa sih yang engga buat Haura yang notabene nya anak kesayangan.

"Pagii sayangg" teriak nya saat membuka pintu kamar Haira.

Haira yang mendengar teriakan Dirga merasa risih,"Gila kali tu bocah,udah lupa dimana kamar Haura apa? teriaknya di kamar gue?" umpat nya dalam hati.

Setelah mengumpat Dirga di dalam hatinya dia baru sadar Haura kan sedari tadi memang berada di kamar nya.Demi apapun tampar Haira sekarang,dia benar benar bego.

"Sayang?Haura?Kok ga ada yang jawab sih"

Dirga mencari sosok yang dicari nya,dia tidak melihat Haira yang sedang duduk di balkon karena tertutup tirai berwana coklat susu transparan.

Dirga yang melihat tirai itu akhir nya membuka nya,dan menemukan seorang gadis sedang menulis sesuatu di buku,rambut nya digerai,dia tidak berfikir panjang dan langsung memeluknya dari belakang.

Different TwinsWhere stories live. Discover now