chapter 17

1.7K 133 12
                                    

Hai-hai...
Halo-halo...
Jangan lupa vote nya...






Happy Reading

*****

"ciri-ciri orang jatuh cinta itu gimana Umi?"

Kata-kata itu mulus saja meluncur dari mulut Adam. Anak yang begitu tak kenal dunia luar, bahkan sangat anti dengan yang namanya perempuan kini jatuh cinta?

"kamu jatuh cinta dengan siapa Adam?" Umi Azkia kaget. Jujur saja ia sedikit tidak percaya dengan perkataan putranya itu.

"e...itu, Adam cuma penasaran aja kok Umi" jawab Adam seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"jangan bohong. Kamu suka sama siapa hayo?" goda Umi Azkia seraya menarik turunkan alisnya itu.

"Rahasia, Adam juga nggak terlalu yakin jika ini cinta" seru Adam yang beralih menatap lantai kamarnya itu.

Umi Azkia tersenyum "Allah itu maha membolak-balikkan hati. Wajar jika cinta itu ada, Umi juga dulu pernah. Tapi ingat pesan Umi, jangan sampai rasa cinta itu melebihi rasa cinta kita tepada Allah, dan Rasulullah" jelas Umi Azkia kepada Adam.

Adam menanggukkan kepalanya "Umi emang The best Banget, pantas aja Abi keplek-keplek"

"Dasar kamu ya" Umi Azkia mencubit perut Adam, namun tak terlalu kencang.

Adam tertawa. Sedangkan Umi Azkia, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tak disangka putra semata wayangnya kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang begitu paham dengan Agamanya. Padahal baru saja Umi Azkia menyalini popok, dan mengajarinya berjalan kemarin.

"semoga kamu bisa menjadi suami sekaligus ayah yang baik, dan bisa menuntun mereka ke surga-nya Allah. Adam"

*****

"AAA... Gak bisa, gue sama Ustadz Adam harus cepet-cepet ngelangsungin pernikahan" Kania menggulingkan tubuhnya diatas ranjang seraya berteriak tidak jelas.

"kamu kesurupan lagi Kania?" itu suara Ainur yang tiba-tiba sudah berada diambang pintu kamarnya seraya menatapnya dengan tatapan aneh.

Kania merubah posisinya menjadi duduk "siapa yang kesurupan sih?. Mama aneh deh"

Ainur melangkah menuju ke arah anaknya itu, lalu duduk disamping ranjang "kenapa?, kayakanya seneng banget?"

"pokoknya ini tuh Kania lagi bahagia banget Ma, sampai nggak bisa berkata-kata lagi, pokoknya seneng pake banget" titah Kania dengan begitu heboh.

Ainur menggelengkan kepalanya heran, anak perempuan satu-satunya itu masih terlihat seperti bocil padahal sebentar lagi ia akan lulus SMA.

"kamu lulus SMA mau kemana Kania?, mau lanjut di universitas mana?" tanya Ainur, seraya menatap lekat putrinya itu.

"Kania mau langsung nikah aja sama Ustadz Adam"

*****

"Ma..."

Ainur menoleh, wanita paruh baya yang saat ini tengah mengenakan mukena itu mendadak berhenti tak kala mendengar panggilan anaknya itu.

Kania tersenyum "Kania mau ikut dong Ma"

Dahi Ainur mengkerut "tumben banget?, kamu lagi kenapa?, sakit?"

"apa sih Ma, orang mau ikut sholat subuh dimasjid kok malah dikira sakit?" seloroh Kania kesal.

"Mama heran aja, biasanya kalau diajak ada aja alasannya, ngantuk lah, panggilan alam lah, panggilan dunia lah, semuanya disebut" seru Ainur.

"sekarang Kania mau merubah diri menjadi lebih baik Ma, mau hijrah"

"alah sok-sok an hijrah, palingan juga khilaf lagi"

"tidak ramah, bintang satu"

"udah ayo, keburu iqomah"

Mereka bertiga, yaitu Kania, Mamanya dan juga Papanya berjalan menuju masjid. Jarak antara rumah mereka dan masjid juga tak terlaku jauh, jadi mereka bisa langsung sholat berjamaah disana.

Sesampainya mereka disana, Kania dan juga mamanya langsung mengambil tempat masing-masing.

"Masyaa Allah, merdu banget suara calon imam gue" batin Kania yang sedari tadi tak bisa menahan senyumnya itu.

Namun, tatapannya kini malah tertuju pada wanita cantik yang berada dibarisan depan. Iya, itu adalah Adiba. Perempuan itu sedang duduk seraya mendengarkan lantunan suara Adzan.

Hingga akhirnya, Ustadz Adam yang melantunkan Adzan dan juga iqomah telah selesai, dan sholat subuh pun akan segera dilaksanakan.

"Shaf diluruskan dan dirapatkan"

Itu suara Ustadz Adam yang menyuruh Shaf, atau barisan Sholat agar lurus dan rapat seperti dalam Hadus Riwayat Bukhari "Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bentuk menegakkan shalat (berjama'ah)" (HR. Bukhari no.723).

"Allahu Akbar"

*****

Sholat subuh telah selesai dilaksanakan, para jama'ah yuang hadir juga sudah mulai keluar dari dalam masjid. Jujur saja, jantung Kania serasa ingin copot saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang diucapkan Ustadz Adam.

"Ma, sering-sering ajak Kania ke masjid ya, biar ketemu Ustadz Adam" seru Kania begitu percaya diri.

"iya deh, terserah kamu" pasrah Ainur.

"Umi..." panggil Kania pada wanita paruh baya yang tengah mengenakan sendalnya.

Umi Azkia yang merasa terpanggil pun menoleh. Ya, disana sudah ada Kania, gadis cantik itu begitu bertambah cantik ketika mengnakan mukena.

"Assalamualaikum umi" salam Kania, lalu ia juga menyalami tangan Umi Azkia.

Umi Azkia tersenyum "Waalaikumsalam. Masyaa Allah, Cantik sekali ya" puji Umi Azkia.

"Umi bisa aja" ujar Kania malu-malu.

Sedangakan Ustadz Adam, ia baru saja keluar dari Masjid, dan sudah mendapati uminya berbincang dengan seorang wanita cantik. Adam hanya sekilas melihat wanita itu, setelahnya ia langsung menundukkan pandangannya.

"Masyaa Allah"

Bersambung...

Acie...
Aduhh baper nih saya...













Lauhul Mahfudz ku [SUDAH PO]Where stories live. Discover now