chapter 1

4.3K 268 44
                                    

Allo sobat kesta...
(kesayangan Tata)

Jangan lupa, divote, biar semangat ngetiknya.

Tandai typo...

Happy Reading...

*****

Matahari telah terbit. Suara kokokan ayam menjadi pertanda bahwa hari sudah pagi, dan suara kicauan burung menjadi penghias pagi hari ini. Ditambah lagi gedoran pintu dari Mamanya yang begitu nyaring membuat mimpi Kania yang indah buyar seketika.

"KANIA BANGUNNN!!!" teriak Ainur, Mama Kania. Seraya menggedor-gedor pintu kamarnya.

Kania langsung saja merubah posisinya, ketika mendengar teriakan Mamanya yang begitu nyaring dan membuat telinganya berdenging.

"iya Ma, Kania udah bangun" balas Kania yang segera membuka pintu kamarnya.

"anak ini, bangun jam segini, udah sana mandi, kamu itu mau sekolah atau enggak sih?" omel Ainur kepada putrinya itu.

"iya Ma, maaf. Semalam Kania begadang, maraton film Ma" balas anak itu begitu santai.

"udah sana cepetan"

"iya"

*****

Kania, saat ini gadis itu sedang berjalan menyusuri koridor. Tak lupa para pasang mata selalu menatapnya begitu ia berjalan. Gadis yang memakai seragam abu-abu selutut, dan rambutnya dibiarkan terurai terliat begitu anggun.

"Bro, Kania bro"

"sabar-sabar gue deketin dulu"

"hai Kania" sapa laki-laki yang menggunakan seragam sepertinya.

Kania tersenyum "hai juga"

"Kan, nanti pulang bareng yok, gue mau ngajak lo ke restoran baru yang diresmikan kemarin" Ajak Anak itu.

"sory Xel, gue ada urusan, bye"

Exsel mendengkus kesal. Ya, anak itu ada Exsel. Salah satu cowok populer yang terkenal karna ketampanannya. Baginya mendekati cewek adalah hal yang kecil, namun saat mendekati Kania, tak semudah yang ia kira.

"gue gak bakal nyerah, sebelum lo jadi milik gue Kania"

*****

"Kan, tlaktir gue dong, uang gue habis nih buat bayar uang kas" ujar Adinda. Teman Kania yang sama jametnya seperti dirinya.

"salah siapa lo nunggak uang kas berbulan-bulan" acuh Kania tak peduli.

"tlaktir gue dong, kali ini aja deh, gak lagi gue" mohon Aninda dengan muka seimut mungkin.

Meskipun Kania cantik dan begitu populer, tapi, ia hanya memiliki teman Adinda seorang saja, karna cewek-cewek lain tak pernah mau berteman denganya. Bahkan dulu ia pernah dibuli karna kecantikannya.

"yaudah sono pesen, tapi tau diri kalau pesan makanan" tegur Kania. Seperti itulah Adinda, cewek yang tidak tau diri. Dikasih hati malah minta jantung istilahnya.

*****

"Halo... Semuanya... Kania Kiyowo dan imut ini sudah pulang" teriak Kania dari ambang pintu sana.

"Ya Allah Kania, salam dulu!" tegur Ainur yang sedang menonton sinetron kesukaannya.

"maap-maap, Kania lupa" balas Kania cengengesan seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"lupa terus, kapan sih kamu ingetnya!"

"ya maklum dong Ma, Kania juga manusia, manusiakan tak luput dari salah dan dosa"

"terserah kamu, intinya kamu langsung mandi, setelah mandi, jangan lupa sholat dzuhur dulu"

*****

Setelah selesai Mandi dan juga sholat dzuhur, Kania langsung saja turun menghampiri mamanya yang sedang duduk sambil menonton sinetron kesukaannya.

"gak bosen apa Ma?, nonton itu mulu, mana episodenya diulang lagi" seru Kania yang sudah bosan melihat Mamanya menonton film itu kurang lebih sudah 1 jam lamanya, dak sama sekali tak beranjak dari duduknya itu.

"diam saja kamu, Kania" seru Ainur, dengan mata yang masih terfokuskan oleh drama sinetron itu.

"Oh, Iya, Kania, kamu sudah Mama daftarkan mengaji diMasjid, dan nanti malam katanya kamu langsung mengaji saja" ujar Mamanya yang sudah menoleh kearahnya.

Kania membolakan matanya "Mama bilang apa?!"

"kamu mama daftarkan mengaji di-Masjid, nanti malam mulai mengaji" jelas Ainur dengan nada sedikit kesal.

"Masa Kania ngaji lagi sih Ma, kan udah gede"

"menuntut ilmu itu tidak ada batasan umurnya, Kania. Mau kamu umur 60 tahun juga masih boleh menuntut ilmu"

"tapi Kania gak mau"

"ya terserah kamu, kalau tidak mau mama potong saja uang jajanmu, atau mama cabut fasilitas kamu?"

Mendengar ancaman Mamanya itu, Kania pun sontak terkaget-kaget, terjungkal-jungkal "Ya gak bisa dong Ma. Mama kok beraninya ngancem sih"

"ya terserah kamu, lagian kamu itu udah gede tapi masih aja iqra, mama juga pingin lihat kamu baca Al-Qur'an"

"yaudah deh, Kania mau ngaji"

Bersambung...

*****

Uhuy...
Ditunggu kelanjutannya...
Bye-bye....








Lauhul Mahfudz ku [SUDAH PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang