DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 028

Start from the beginning
                                    

Alaska membulatkan matanya melotot dan berjalan mengikuti Sheila dengan wajah kesalnya, ucapan Sheila memang tidak pernah di filter dan selalu sadis saat berbicara.

Alaska berjalan menyamakan langkah kaki Sheila yang ada di sampingnya, dia berdecak sinis saat menatap wajah datar Sheila.

"Pukulan lo bikin orang sakit,"cibir Alaska.

"Lemah lo."

Alaska berdecak sinis dan membelokkan tubuhnya ke lantai 2, karena dia berada di kelas hukum atas perintah ayahnya. Bahkan Alaska tidak peduli dengan perintah ayahnya yang lain, dia hanya peduli saat ayahnya menyuruhnya untuk masuk ke fakultas hukum.

"Nggak usah ikutin perintah ayah lo,"ucap Sheila.

Alaska menghentikan jalannya dan menatap Sheila yang masih berdiri di tangga lantai 2, dia terdiam menatap wajah datar Sheila.

"Otak lo bego kalau masuk fakultas hukum,"lanjut Sheila tajam.

Alaska membulatkan matanya melotot saat mendengarkan ucapan Sheila. Dia berdecak sinis dan melanjutkan jalannya meninggalkan Sheila.

Sheila terkekeh sinis dan melanjutkan menaiki tangga untuk menuju lantai 3 tanpa memperdulikan cibiran kesal dari Alaska. Sheila tidak peduli dengan wajah kesal Alaska saat mendengarkan ucapannya.

Sheila menghentikan jalannya dan menatap ke bawah dengan tatapan datar, dia terkekeh pelan dan memegang pembatas yang ada di depan kelas fakultas managememt yang ada di lantai 3.

Sheila membuang permen karet yang ada di dalam mulutnya ke tempat sampah.

"Gue kalau bicara sama lo, harus ektra sabar kayanya."

Sheila melirik Keyna sekilas, dia memutar bola matanya malas dan mendengus sinis.

"Karena ucapan lo nggak pernah difilter,"lanjut Keyna.

Tidak ada jawaban dari Sheila, membuat Keyna berdecak kesal dan berdiri di samping Sheila. Dia melirik Sheila sekilas dan mencibir pelan.

"Lo tadi sama Alaska, anak kelas hukum?"tanya Keyna.

"Hm."

"Siapanya lo sih? Kayanya lo kenal deket sama Alaska,"ucap Keyna.

"Perkumpulan manusia tidak berguna,"balas Sheila tajam.

•••

Regza yang berada di cafeteria dengan Alarick yang selalu bersamanya, dia melirik Alarick sekilas yang sedang memakan cookies cokelat. Regza mengangkat bahunya.

"Makan. Kata uncle lo harus makan,"tutur Alarick.

"Nanti."

Regza berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari cafeteria meninggal Alarick yang masih berada di dalam cafeteria, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket jeans hitamnya. Regza menatap ke depan dengan tatapan datar tanpa memperdulikan tatapan mahasiswi yang memekik saat menatap ke arahnya.

Regza menuruni tangga untuk menuju lantai 3 dengan tatapan tajam yang di arahkan ke mahasiswa dan mahasiswi agar tidak menatapnya. Regza melangkah cepat agar sampai di lantai 3.

"Buru-buru banget lo. Mau kemana?"

Regza melirik Alagra sekilas dan menghentikan jalannya, tatapannya menghunus tajam saat menatap Alagra.

"Terus Alarick mana?"tanya Alagra.

"Cafeteria."

Alagra mengangguk pelan, dia membenarkan buku-buku yang ada di tangannya dan melirik Regza sekilas.

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRLWhere stories live. Discover now