Cigara||31||

Mulai dari awal
                                    

"Dahlah, gue dah kebelet nih mana toiletnya" Lanjutnya.

"Daritadi lo kebelet? Makanya nanya jangan nyerocos aja, di sana tuh lurus aja ikutin lorongnya ntar toiletnya di sebelah kiri" Jawab Alan.

"Makasih, sekolah elit toliet sulit" Ucap Cia sembari melenggang pergi.

"Yee tuh anak emang nggak pernah bener, tapi cantik juga sekarang beda banget sama dulu tapi kelakuannya masih sama. Gue jadi penasaran apa dia udah punya pacar kalo belum nggak mungkin sih" Batinnya dengan arah mata ke lorong yang Cia lewati.

Beberapa menit berlalu, Cia kini sudah kembali dari toilet dan ia segera duduk bersama kedua temannya karena pertandingan akan segera di mulai. Namun tiba-tiba Gara datang bersama teman-temannya menghampirinya.

"Datang juga " Ucap Gara.

"Di cariin daritadi lo Ci sama Gara sampe keliling sekolah nih" Sarkas Gavin.

"Tadi gue ke toilet dulu" Balas Cia.

"Oh ya semangat kalian semoga bisa bawa kemenangan lagi kayak tahun lalu" Lanjut nya dengan senyuman.

"Semangat juga Ray" Ucap Elen tiba-tiba.

"Ray rey ray rey kagak ada Rayhan" Sarkas Gilang.

"Loh kok bisa, kan dia pernah latihan bareng sama kalian"

"Waktu itu Rayhan cuman nguji skill nya doang, dia kan ikut Olimpiade" Sela Gara menjelaskan.

"iihhh nggak seru, tadinya tetep disekolah aja" Kesal Elen mempoutkan bibirnya.

"Hidihh lo nggak solid sama tim sekolah sendiri lo, Kan disini sama aja " Sarkas Keanu.

"Bukannya nggak solid tapi ini beda orang beda semangat tau nggak! " Kesal Elen.

"Udah udah mending kalian ke tengah lapangan aja siap-siap" Sela Cia.

Semuanya pun segera ketengah lapangan kecuali Gara.

"Lo jangan pulang dulu sebelum gue selesai" Pinta Gara lirih namun bisa didengar oleh Cia dan dibalas anggukan kepala oleh Cia.

Pertandingan pun dimulai, pertarungan sengit mulai terlihat karena skor masih seimbang. Bahkan sampai Cia greget ingin ikut masukin bolanya, teriakan siswi-siswi membuat suasana panas.

_-_-_

Cia yang lelah menunggu Gara kembali dari ruang gantinya, ia rela mengusir kedua temannya agar pulang terlebih dahulu. Namun tiba-tiba ia dikagetkan dengan minuman dingin yang menempel di pipinya.

"Alan!kaget tau"

"Hehe maaf, lagian gue liat lo sendirian aja daritadi disini, emang lo nggak pulang? Atau nungguin gue? " Tanya Alan percaya diri.

"Ge-er lo" Ucapnya sembari menerima minumannya lalu meneguknya.

"Haus banget ya sampe setengah tuh minumannya"

"Gue kangen sama mama Nita" Ucap Alan tiba-tiba.

"Mama mama gue tampol lo! Lo nggak berhak lagi manggil nyokap gue dengan sebutan itu, gue nggak mau berbagi nyokap gue" Ujar Cia kesal.

"Posesif amat lo, btw selamat ya tim sekolah lo menang lagi, gue salut sama ketuanya dia panutan bagi gue" Ujarnya memberi selamat atas kemenangan pertandingan tadi.

Alan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Cia, namun Saat Cia akan mengulurkan tangannya tiba-tiba Gara keluar dari ruang ganti. Cia pun reflek menoleh dengan tangannya yang masih mengambang membuat Alan mencengkram kuat tautan tangannya.

CIGARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang