[Year 6] Chapter 3. Informasi adalah Sumber Kekuatan

1.7K 249 16
                                    

Keesokan paginya, Harry mencoba memanggil Draco untuk ikut sarapan di Meja Gryffindor namun sayangnya Draco harus ke mejanya untuk mengambil jadwal pelajarannya dari Snape dulu. Untuk itu, Draco sengaja menyerobot antrian, membuat Snape memicingkan mata untuk melihatnya dengan sedikit curiga.

"Tumben sekali kamu sarapan di mejamu sendiri, Mr. Malfoy," gurunya itu menyindir. "Coba kita lihat, pelajaran tingkat NEWT apa yang kamu ambil tahun ini?"

"Ada tujuh pelajaran totalnya," jawab Draco, tidak sabar untuk cepat-cepat pergi dari sana. "Rune Kuno, Arithmancy, Mantra, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Herbologi, Ramuan dan Transfigurasi."

Snape mengangguk, lalu mengatupkan bibirnya untuk melihat catatannya. Dia lalu memberikan jadwal pelajaran Draco padanya.

"Ini," ujarnya singkat dengan ekspresi masam. "Sekarang silakan kamu kabur lagi ke Meja Gryffindor."

Draco mencoba menahan pipinya untuk tidak memerah (namun gagal) lalu pergi dari sana.

Dia langsung duduk di depan Harry, dimana teman-temannya yang lain sudah sibuk mengamati jadwal pelajaran masing-masing.

"Draco," Hermione tersenyum sambil mengintip jadwal pelajarannya. "Kita satu kelas semua! Syukurlah!"

"Terima kasih, Merlin!" Draco berseru lega. "Akhirnya ada satu tahun dimana aku tidak perlu menyendiri di sudut ruangan. Kalau kamu bagaimana?" tanya Draco pada Harry. "Kamu ambil kelas apa saja?"

"Mantra, Pertahanan, Herbologi, Ramuan, Transfigurasi," jawab Harry.

"Wah, satu kelas juga nih kita," Draco menyeringai. "Cheers!"

Harry menyeringai kembali, tampak sama bahagianya dengan Draco.

"Ada banyak jam kosong pula!" Weasley ikut berseru. "Setelah ini saja jam kosong."

"Ya itu sih kamu saja," Draco mendengus. "Aku kayaknya juga ada jam kosong satu kali seminggu, tapi selain itu, aku dan Hermione jadwalnya padat sekali."

"Jam kosong itu harusnya digunakan untuk belajar, Ron," Hermione mengingatkan Weasley dengan tegas. "Ujian NEWT kan sebentar lagi—"

"Masih di akhir tahun ketujuh tau!" Weasley memprotes keras. "Kita kan baru selesai ujian OWL!"

"Tetap saja bukan berarti tanggung jawab kita berkurang! Kita ini sudah termasuk murid tingkat atas loh."

Raut wajah Weasley langsung terlihat seperti orang yang sembelit. Namun begitu, raut wajah sembelit tersebut tidak bertahan lama karena Lavender Brown dan Parvati Patil memilih detik itu untuk mendekat ke arah mereka. Brown malah sudah menyentuh pundak Weasley sambil senyum-senyum dan menyapa Weasley sok manis. "Halo, Ron!"

Terkejut, Weasley langsung memutar tubuhnya dan melongo sebentar. "Eh, iya?"

Pipi Brown langsung memerah, sambil terkekeh genit. Draco mengangkat alisnya saat melihat kejadian di depannya, namun kemudian dia tidak sengaja melihat ke arah Patil di sebelah Brown, yang kini ternyata sedang menatapnya.

"Hai, Draco," senyumnya sambil melambaikan tangan. Wajah Draco langsung memucat.

Duh. Jangan aneh-aneh deh.

Bingung harus menjawab apa, Draco hanya mengangguk. Kedua gadis itu lalu berjalan berdua meninggalkan mereka sambil berbisik-bisik ceria. Weasley masih memandangi kedua gadis itu seperti tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.

Harry, di sisi lain, sedang menusuk-nusuk sosisnya dengan garpu, membuat makanan di piringnya kini terkoyak-koyak dengan sadis, tanpa terlihat seperti ingin memasukkannya ke mulut. Raut wajahnya seperti ingin membunuh seseorang. Hermione juga hampir mirip, sama sekali tidak terkesan dengan kejadian barusan. Dia tengah melipat jadwal pelajarannya dengan ujung runcing seperti siap untuk menghujamkannya ke siapapun yang ada di depannya.

Do It All Over Again (INA Trans)Where stories live. Discover now