[Year 4] Chapter 11. Sesuatu yang Lebih Penting dari Gengsi

2.2K 326 103
                                    

Minggu depan, sayangnya Rita Skeeter kembali lagi berulah. Dia mempublikasikan artikel yang berisi sindiran bahwa Hermione sedang menjalin hubungan dengan Harry dan Viktor, membuat banyak sekali surat kebencian yang dilayangkan padanya, malah salah satu di antaranya berisi nanah Bubotuber pekat yang membuat jari-jari Hermione bengkak selama seharian. 

Hal itu juga mendorong Hermione untuk menyusun rencana pembalasan dendam. Dia bersumpah akan membongkar rahasia soal bagaimana bisa Skeeter memperoleh semua informasi ini dan menghentikannya untuk melakukan hal yang menyebalkan lagi. Draco tidak yakin Hermione akan berhasil, namun dia tetap mendukungnya, dan mengangguk-angguk setiap Hermione marah-marah padanya soal Skeeter.

Jadi begitulah hari demi hari berlalu, dan bulan Maret berganti menjadi April lalu kemudian Mei, dengan Draco dan  semua rutinitas barunya. Waktu makan dia habiskan bersama dengan Viktor di meja Slytherin, lalu waktu istirahat dia habiskan di perpustakaan bersama dengan Hermione atau kadang-kadang juga dengan Viktor, tergantung siapa yang sedang tidak sibuk. 

Draco juga benar-benar mengabaikan Harry setiap mereka berpapasan di lorong atau kelas, walau Harry selalu saja memandangnya seperti anak anjing yang ditelantarkan setiap Draco tidak mempedulikannya. Walau begitu, Harry tidak pernah mencoba untuk memanggilnya atau berusaha untuk bicara dengannya.

Draco menebak bahwa Harry mengikuti saran dari Profesor Lupin untuk memberi Draco waktu sendiri. Sebagian dari diri Draco merasa sangat lega karenanya, tapi sebagian lagi merasa kehilangan—saat Harry masih mengejar-ngejarnya untuk meminta maaf, Draco sempat memiliki harapan bahwa Harry benar-benar peduli padanya, dan mungkin saja memiliki perasaan yang sama dengan Draco namun masih belum sadar saja. Tapi makin lama, Draco makin tersadar bahwa semua harapannya itu adalah delusi, yang semakin hari, untungnya, semakin meredup akibat suara-suara di kepala Draco yang mengatakan 'Tuh kan,' setiap mata Harry teralih saat bertemu dengan milik Draco.

Barulah saat akhir Mei, situasinya sedikit berubah. Saat itu hari Jumat pagi ketika Draco pergi sarapan di waktu yang biasanya dan menemukan Hermione berdiri di Aula Depan, dengan roti isi di tangan dan berbicara dengan Viktor sambil berbisik-bisik. Draco mengernyit lalu mendekat ke arah mereka—situasi seperti ini biasanya karena ada sesuatu dan setelah ini Draco pasti diajak jalan-jalan di halaman untuk membicarakannya—namun saat Draco sudah cukup dekat, mereka malah berhenti berbicara.

"Pagi," ujar Draco pelan, menatap Hermione lalu berganti pada Viktor. Sunyi di antara mereka terasa begitu pekat, dan sebelum Draco membuka mulutnya untuk bertanya ada apa, Hermione mendekat lalu menggandeng lengannya, "Jalan-jalan yuk?" katanya lalu menarik tubuh Draco ke arah pintu depan tanpa menunggu jawabannya. Draco menatap Viktor penuh tanya, tapi temannya yang lebih tua itu hanya memandangnya dengan raut wajah netral, tidak memberi Draco petunjuk apapun.

"Hermione?" tanya Draco saat mereka sudah berada di luar. "Ada a—"

"Viktor dan Harry berpapasan dengan Mr Crouch kemarin di tengah hutan," ujar Hermione tiba-tiba, langkahnya begitu cepat saat dia membawa mereka berdua ke arah danau dan jauh dari para siswa yang sekarang juga tengah berada di luar.

"Kok—" Draco angkat bicara, ribuan pertanyaan langsung hadir di kepala. Apa yang Barty Crouch lakukan di tengah hutan padahal seharusnya dia sedang sakit parah? Apa yang Harry dan Viktor lakukan di tengah hutan? Namun yang keluar dari bibirnya malah, "Kok bisa?!"

"Semua perwakilan sekolah kemarin malam dipanggil ke Lapangan Quidditch untuk mendapat instruksi soal Tantangan ketiga. Harry dan Viktor tinggal lebih lama di sana untuk membicarakan sesuatu. Kemudian mereka melihat Mr Crouch, yang terlihat kebingungan sambil menceracau," Hermione menjelaskan. "Jadi Harry langsung pergi ke kastil untuk memanggil Profesor Dumbledore, tapi saat mereka kembali, Viktor sudah dibuat pingsan dan Crouch menghilang."

Do It All Over Again (INA Trans)Where stories live. Discover now