[Year 1] Chapter 3. Pertemanan dan Permusuhan

4K 666 134
                                    

Akibat Harry yang tidak jadi dihukum setelah kejadian di pelajaran terbang, Nott semakin menjadi-jadi. Tidak hanya dia mengganggu korbannya lebih sering di depan umum, namun dia juga menambah daftar korbannya. Selain Draco dan Longbottom, sekarang juga tambah menjadi Harry dan Weasley, dan tergantung suasana hatinya, setiap anak Gryffindor kelas satu yang berpapasan dengannya di lorong.

Draco tentu saja tetap menjadi korban kesukaannya. Minggu setelahnya, Draco menemukan semua buku sekolahnya basah dengan cairan hijau yang berbau seperti telur busuk, dan tugas esai Astronomi-nya diberikan pada kucing milik Millicent Bulstrode untuk dirobek-robek, sampai didorong jatuh dari tangga hingga Draco berakhir di Ruang Kesehatan. Untungnya, Profesor McGonagall memergoki kejadian terakhir dan walaupun Draco sempat tidak sadarkan diri, Draco mendengar dari Harry kalau Profesor McGonagall memarahi Nott, Crabbe dan Goyle mati-matian selama sepuluh menit dan memberi mereka hukuman selama satu bulan penuh.

Harry, tentu saja, sangat murka dengan Nott. Sebelumnya Harry memang sudah bertengkar setiap hari dengan Nott, dan setiap ada yang menyebut namanya, mata hijau milik Harry selalu menyipit dengan tangan yang mengepal keras. Namun di malam Draco masuk ke Ruang Kesehatan, Harry semakin parah membenci Nott.

Madam Pomfrey akhirnya mengijinkannya untuk keluar dari Ruang Kesehatan, bertepatan dengan waktu sarapan. Saat Draco bergegas menuju lorong ke arah Aula Utama, dia hampir bertabrakan dengan Harry. Dia sedang sendirian, tanpa Ron, dan dia membawa beberapa roti isi di tangannya.

"Aku baru saja mau mengunjungimu," ujar Harry, matanya berkilat sambil menyodorkan roti isinya pada Draco. "Aku butuh bicara denganmu. Sendirian."

Draco penasaran, namun dia masih punya waktu untuk menerima roti isi dan berterima kasih pada Harry, sebelum Harry menyeretnya ke halaman untuk jalan-jalan. Harry tidak membuka mulutnya lagi sampai mereka aman dari telinga yang lainnya.

"Jadi, kemarin malam," Harry mulai bercerita. "Nott menantangku untuk berduel."

Draco hampir tersedak roti isinya. "Apa?!" tanyanya, terkejut.

"Aku bertengkar dengannya soal kejadian kamu didorong di tangga, tapi tiba-tiba dia berteriak-teriak soal Duel Sihir dan menantangku untuk bertemu dengannya di Ruangan Trofi tengah malam tadi. Aku tidak paham maksudnya, jujur saja, jadi Ron yang berbicara dengannya."

"Baik sekali Weasley," komentar Draco, penuh sarkas. "Kamu tidak pergi kan tadi malam? Soalnya pasti itu jebakan." dan ketika Harry terlihat gugup, mata Draco melebar. "Harry, yang benar saja! Apa-apaan—"

"Ron sudah keburu menyetujui sebelum aku tahu apa maksudnya!" Harry membela diri. "Dan aku tidak bisa asal-asalan menyerah!"

"Kenapa, karena Weasley bilang begitu?" tantang Draco. "Jangan bilang kamu ketahuan guru, seperti yang jelas-jelas diinginkan oleh Nott?"

"Hampir ketahuan," gerutu Harry, suaranya pelan. "Tapi kami berhasil kabur."

"Bagus sekali," Draco memutar matanya. "Kenapa kamu tidak memberitahuku soal itu waktu kamu mengunjungiku kemarin malam, huh? Pasti aku akan menyuruhmu agar tidak pergi!"

Harry menggigit bibirnya. "Tapi Ron bilang—"

"Oh, benar juga," sentak Draco, merasa sangat kesal tiba-tiba. "Karena perkataan Weasley jauh lebih bisa dipercaya soal rencana Nott daripada perkataanku."

"Bukan begitu!" Protes Harry. "Kenapa kamu marah-marah begini sih?!"

"Karena, Harry," sentak Draco lagi. "Kamu harusnya bilang aku dulu! Semua-muanya selalu Weasley, tidak peduli dia paham permasalahannya atau tidak! Selalu aku yang tahu paling terakhir, dan aku capek!"

Do It All Over Again (INA Trans)Where stories live. Discover now