[Year 3] Chapter 7. Moony, Wormtail, Padfoot dan Prongs

1.5K 333 27
                                    

Cerita Profesor Lupin sangat panjang dan mulai dari masa kanak-kanaknya, saat dirinya digigit oleh manusia serigala dan membuatnya menjadi salah satunya. Draco, secara refleks, langsung mundur begitu Profesor Lupin mengaku soal keadaannya, lalu merasa begitu bersalah saat melihat raut wajah kecewa gurunya tersebut. 

Profesor Lupin menjelaskan, agar dirinya tetap aman berada di Hogwarts walaupun kondisinya seperti itu, Gubuk Menjerit ini dibangun untuknya agar dirinya bisa berada di sini setiap bulan purnama supaya dirinya tidak membahayakan orang lain yang ada di Hogwarts. Dedalu Perkasa ditanam disitu agar tidak ada orang lain yang dapat mengikutinya melewati jalan pintas. Rumor bahwa gubuk itu berhantu juga disebar agar orang-orang desa tidak mendekati bangunan itu.

Walaupun sudah melakukan semua itu, Profesor Lupin tidak dapat menjaga rahasianya dengan baik. Teman-temannya sadar bahwa dia menghilang setiap bulan, dan untuk memberi dukungan pada Profesor Lupin, semua temannya menjadi Animagi yang tidak terdaftar di kementerian.

"Mereka tidak dapat menemaniku sebagai manusia, jadi mereka menemaniku sebagai binatang," ujar Profesor Lupin tersenyum. "Manusia Serigala hanya akan berbahaya bagi manusia. Jadi mereka menyusup keluar dari kastil setiap bulan dengan menggunakan Jubah Gaib milik James. Mereka bertransformasi menjadi binatang dan bergabung denganku di gubuk ini. Karena mereka, aku jadi tidak begitu berbahaya. Tubuhku memang masih berbentuk serigala, namun pikiranku tidak begitu kacau saat aku bersama mereka."

Dia kemudian menjelaskan bagaimana mereka keluar dari Gubuk Menjerit bersama, walaupun berbahaya, untuk menjelajah lapangan di sekitar Hogwarts bahkan Hogsmeade sepuas mereka. Mereka jugalah yang membuat Peta Perampok, yang membuat Draco sangat takjub sampai tak bisa berkata-kata. Namun sering sekali mereka hampir ketahuan, pernah sekali Snape lah yang hampir memergoki mereka.

"Kami dan Snape satu angkatan," kata Profesor Lupin. "Dan—er—kami tidak begitu suka satu sama lain."

Ternyata, Snape sempat curiga dan mencoba untuk mencari tahu kemana perginya Profesor Lupin setiap bulan, dan Black sempat mengerjainya dengan memberitahu cara masuk terowongan untuk menemukan Lupin. Ayah Harry langsung menariknya sebelum Snape bisa terluka—namun terlambat karena Snape sudah sempat melihat sosok serigala Profesor Lupin di Gubuk Menjerit.

"Dia dilarang untuk memberitahu siapa-siapa oleh Dumbledore," kata Profesor Lupin. "Tapi sejak saat itu, dia tahu soal rahasiaku."

"Jadi itulah kenapa Snape tidak suka Anda," gumam Harry. "Karena dia berpikir Anda juga ikut andil dalam kejadian itu."

"Benar," tiba-tiba, suara dingin Snape terdengar dari arah lorong, membuat semua yang ada dalam ruangan mematung. Kemudian, pintunya terdorong kuat dan Snape melangkahkan kakinya masuk, tongkat sihirnya teracung pada Profesor Lupin, dengan raut wajah yang begitu senang karena dapat memergokinya.

Hermione memekik. Black meloncat, karena terkejut dan marah. Harry berjengit di samping Draco, yang cuma memandang kejadian di depannya dengan ekspresi kaget. Dia sama sekali tidak menyadari kedatangannya. Bagaimana mereka semua tidak dengar kedatangannya?! Pasti dia menggunakan sihir untuk memelankan suara langkahnya. Tapi bagaimana dia—

"Kalian semua mungkin heran, bagaimana aku tahu ada dimana kalian?" tanya Snape dengan suara tajam. "Aku baru saja dari kantormu, Lupin. Kamu lupa meminum ramuanmu malam ini, jadi aku membawakan gelas berisi ramuanmu. Dan beruntungnya aku... di atas mejamu sedang terbuka sebuah peta spesial. Sekali lihat pada petanya bisa langsung memberitahuku semua yang kubutuhkan. Aku melihatmu memasuki jalan pintas ini dan menghilang."

"Severus—" Profesor Lupin angkat bicara, namun Snape tidak berhenti untuk memberikannya kesempatan.

"Aku berkali-kali bilang pada Profesor Dumbledore kalau kamu lah yang membantu teman lamamu untuk masuk ke kastil, Lupin, dan inilah buktinya."

Do It All Over Again (INA Trans)Where stories live. Discover now