Chapter 20

3.2K 205 19
                                    

Kau menghancurkan segalanya.

Di saat usia kita masih remaja, kau dan ayahmu yang berdarah dingin menghancurkan semua yang kumiliki. Ayah yang kuhormati, anak buahku, organisasiku, juga kekuasaan dari kerajaan bisnis yang akan diwariskan padaku. Aku tidak akan pernah lupa saat kau melepaskanku begitu saja seolah iblis yang bosan pada pendosa yang dipermainkannya.

Bertahun-tahun, dengan sisa anak buah yang setia, hidup dalam identitas baru, berbekal dengan semua yang diajarkan ayahku, aku berusaha bangkit kembali. Sulit, sangat sulit. Tapi usahaku tak sia-sia, terutama saat iblis betina itu datang padaku.

Aku bangkit kembali. Dan akan menghancurkan semua yang kau miliki.

Tapi dengan cara yang berbeda.

Aku tidak menyangka sama sekali pria sedingin kau bisa selembut itu, Damian. Memiliki seorang gadis kecil yang menerima limpahan kasih sayangmu. Apa ayahmu tidak pernah mengajarkan bahwa emosi akan menjadi penghalang untukmu? Kasihan sekali dirimu, Damian. Aku bisa saja menggunakan gadis itu untuk membalaskan dendammu, membunuhnya langsung atau mungkin diberi sedikit siksaan dulu. Tapi cara itu terlalu klise. Terlalu murahan.

Iblis betina itu menceritakan padaku sesuatu yang mengejutkan. Tentang sesuatu yang selama ini telah dicari ayahku bertahun-tahun lalu, yaitu bayi kecil dengan sistem tubuh paling langka yang pernah dimiliki manusia pada umumnya. Tahukah kau apa yang bisa kau miliki jika tubuh gadis itu diteliti? Pengobatan, vaksin, antitoxin, bahkan rahasia panjang umur sekalipun. Kekuatan seorang dewa bisa berada dalam genggaman, hidup dan mati orang-orang bisa ada dalam kendalimu.

Awalnya, kupikir kau terlalu naif. Terutama dengan keberadaan Liam, anjing Jerman kesayangan ayahmu yang paling patuh, tak pernah lepas dari sampingmu. Tapi aku terkejut saat iblis betina kesayanganku mengatakan padaku bahwa kau tak mengetahui apapun. Kau tidak tahu bahwa gadis yang kau sayangi sepenuh hati memiliki keajaiban tiada tara layaknya harta karun dan menjadi pengawal yang siap mati untukmu.

Apa yang akan kau lakukan jika mengetahui hal itu, Damian? Asumsiku, setelah menyelidikimu sepanjang hidupku, kau dan egomu sendirilah yang akan memadamkan cahaya gadis itu seolah meniup api kecil di lilin. Ah, bagaimana jika kutambahkan lagi pemicu untuk meledakkan egomu? Aku akan membuat wanita yang kini mendapat status sebagai istrimu, yang kau bilang sangat kau cintai meski aku merasa dia hanya pelarian bagimu, akan mengkhianatimu?

Kau akan hancur, Damian. Karena saat itu terjadi, aku akan merebut gadis itu dan mengambil semua kemampuan tubuhnya untuk menghancurkan semua yang kau miliki. Lebih dari apa yang sudah kau lakukan padaku dulu.

*_*_*

Seroja berdiri tegap di hadapan Damian yang duduk di kursi kebesarannya. Sejujurnya ia sangatlah gugup melihat tatapan tajam pria itu. Dia kini bukan lagi gadis kecil yang bisa bermanja-manja padanya seperti dulu, dia sekarang seorang pembunuh yang akan mendapat tugas melindungi pria itu. Dan yang terpenting, pria itu tidak boleh mengetahui identitasnya.

"Dia akan menjadi pengawalmu," ujar Liam yang berdiri di samping Seroja. "Codenamenya Lotus."

"Perempuan?" tanya Damian sambil menaikkan sebelah alisnya dan memandang Seroja remeh.

"Dia dilatih sejak kecil, di bawah pengawasan Mr. Clement untuk menjadi pengawal Anda."

"Kalau begitu, aku ingin bukti."

Lima belas menit dalam kepungan orang-orang berpengalaman dan bersenjata, Seroja berhasil melumpuhkan semuanya dalam kondisi patah tulang, luka menganga dan berlumuran darah, namun masih hidup. Seroja mendongak ke atas, tempat dimana Damian dan Liam berdiri menatap semua pertarungan itu. Ia melihat mata abu-abu itu sedang menilainya, sepertinya Damian sadar bahwa dia tidak mengeluarkan semua kemampuannya.

When The Darkness Calling BackWhere stories live. Discover now