Cigara||16||

Mulai dari awal
                                    

"Ehh cabe rawit! " Bentak Elen menarik rambut Yolan saat ia mengibaskan rambutnya.

"Awhhh, sakit tolol lepas akhh" Ringis Yolan.

Pertengkaran tersebut di lerai oleh Vio.Dara segera menarik Elen agar melepas cengkraman tangannya pada rambut Yolan, Sedangkan Cia menatap tajam ke arah queen yang tersenyum licik. Cia menghampiri Queen lalu menarik kerahnya.

"Lo baru masuk aja udah sok paling berkuasa! " Seru Cia penuh penekanan.

Queen menatap tajam ke arah Cia lalu melepas paksa cengraman Cia yang membuat kancing seragam atasnya terlepas. Ada beberapa anak-anak kelas 11 yang menontonnya seperti enggan untuk melerai, karena 2 tahta tertinggi di sekolah telah bertemu kembali.

"Selain main tangan lo juga suka ngadu domba ya" Sindir Queen tersenyum tipis.

Cia tertawa kecil. "Maksud lo? "
"Heh nggak usah sok nggak tau, lo udah ngeracunin otak Gara! Karena lo gue dibentak sama dia " Ujarnya.

Cia melirik ke samping sembari senyum smirk lalu ia menepuk dada Queen dengan pelan, ia mendekatkan wajahnya.

"Berarti itu nasib lo" Ucap Cia menaikkan kedua alisnya lalu melenggang pergi di ikuti Dara dan Elen.

"Wuu, senggol bacok lo! " Seru Elen yang hendak menyenggol Yolan namun segera di geret oleh Dara.

Kantin begitu ramai, banyak murid-murid yang kelaparan seperti layaknya zombi. Cia menyuruh Elen dan Dara agar memesan makanan, ia akan mencari tempat duduk sembari menenangkan pikirannya. Sebelumnya ada sedikit cekcok antara Dara dan Elen yang saling menyuruh satu sama lain dengan sekali bentakan dari Cia membuat mereka segera pergi.

Cia memutar balik matanya kesal karena hari ini ada aja masalah yang datang, ia pun mulai melirik ke penjuru tempat mencari tempat duduk yang kosong. Ia melihat ada kursi kosong namun hanya ada 2 kursi saja dan terdapat 2 sejoli yang sedang bermesraan. Ia pun menghampiri mereka lalu dengan enteng ia mengusirnya.

"Kalo mau pacaran nggak disini tempatnya ke pasar malem kek disini tuh tempat belajar, ngotor-ngotorin sekolah aja lo! " Ujar Cia sembari mendudukkan dirinya di depan mereka tanpa izin.

"Maksud lo apa! " Seru Cowok tersebut namun segera di sela oleh cewek nya. "Udah yank, m-maaf Cia kita pergi dulu ya" Sela Cewek tersebut menggandeng lengan cowok nya.

"Ck.. Yang model ginian nih di sebut beban sekolah" Gumamnya seraya mengotak-atik HP nya sembari menunggu kedua temannya.

Dara dan Elen pun datang dengan nampan yang berisi makanan serta minuman dan beberapa cemilan. Mereka pun memakannya dengan senang sembari bercanda ria. Terkecuali Cia yang terlihat terpaksa tersenyum lebar, ia masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan jadi di pikirannya hanya ada itu dan itu yang membuatnya tak nyaman.

Jam menunjukkan angka 10 kurang 10 menit bahwa waktu istirahat akan selesai dalam hitungan menit. Mereka bertiga telah selesai dengan acara makannya lalu mereka melenggang pergi menuju lapangan untuk duduk santai sebentar sebelum jam pelajaran di mulai.

"Cia, lo ngapa dah dari tadi kayak nggak nyaman gitu ada masalah kah? " Tanya Dara. "I'm fine" Jawabnya singkat sembari memberikan seulas senyuman.

Elen berdecak tak percaya dengan jawaban yang diberikan Cia, raut wajah Cia begitu susah di tebak namun ia mempunyai feeling bahwa Cia sedang dalam masalah. Ia merangkul pundak Cia dan menariknya untuk menyender pada pundaknya.

"Kalo punya masalah tuh cerita lo nganggep kita sahabat kan? Gue dan Dara bisa jadi tumpuan buat lo Cia, kalo lo pengen nangis tinggal nangis aja nggak usah di tahan gue tau rasanya gimana kalo memendam air mata yang tergantikan oleh senyuman lebar" Ujar Elen menepuk-nepuk pundak Cia.

CIGARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang