Chapter 77 - Putra Mahkota Asli

Mulai dari awal
                                    

"Pengawal Yong! Berikan kotak itu pada dayang permaisuri."

.

.

APOLLO - ARES

Seorang putra? Jadi, ada putra mahkota lain?

Dari sorot takut dan gelisah yang terlihat dimata bulat Jaejoong yang sedang meremas kuat tangannya itu, Yunho langsung bisa menebak jika saat ini daegun Kim yang licik itu sedang berusaha menyingkirkan semua keturunan Byun untuk memastikan kekuasaannya nanti tidak akan dihalangi oleh siapa pun. Sebagai Kaisar Apollo, Yunho juga tahu jika situasi yang sedang terjadi ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa semua pihak yang terlibat.

Rahasia tentang keberadaan putra kandung Permaisuri Byun itu tidak boleh sampai terbongkar sebelum sang daegun diangkat sebagai Raja Arthemis. Karena jika rahasia itu terbongkar maka tidak menutup kemungkinan sang daegun dan juga Jaejoong serta seluruh keluarga dari permaisuri terdahulu akan dihukum mati atau diasingkan karena sudah berusaha menyingkirkan pewaris tahta Arthemis yang sah.

"Katakan sesuatu, jeonha. Jangan diam saja! Kau mulai membuatku takut..."

Helaan nafas pelan keluar dari mulut Yunho sebelum ditariknya pelan tubuh Jaejoong masuk dalam pelukannya dan mencium sekilas pipi selembut sutra namja cantik itu. Sang Kaisar tersenyum tipis melihat kebingungan pekat mewarnai wajah menawan Pangeran Arthemis yang sedang menatapnya tajam itu. "Bagaimana mungkin itu terjadi? Jadi maksudmu, Putra Mahkota Arthemis yang sebenarnya bukanlah Kim Jin Hyuk, saudaramu itu?" dengan saling berpelukan, keduanya kembali berjalan pelan mengelilingi taman bunga.

Tidak ada jawaban dari mulut Jaejoong selain anggukan pelan. Diremasnya kuat lengan Sang Kaisar yang terlihat sedang berpikir keras. Dia harus melakukan segala cara agar Yunho mau membantu saudaranya. "Kau tadi sudah berjanji akan mengabulkan sebuah permintaanku, Yunho-ya. Kuharap janji itu masih berlaku!" suara lembut itu memang terdengar datar namun sorot mata itu seolah memaksa Yunho untuk tidak mengingkari janji yang sudah dibuatnya.

"Baik, katakan apa yang harus kulakukan untukmu? Mencari dan menyingkirkan putra kandung Permaisuri Byun agar hyung-mu yang selalu menekanku dengan segala cara itu bisa menguasai Arthemis tanpa penghalang? Itu yang kau mau, pangeral nakalku?"tanya Yunho sembari mengedipkan matanya yang membuat Jaejoong mendengus pelan sebelum tertawa kecil dan memeluk kuat tubuh besar sang kaisar.

Pertanyaan yang dipenuhi godaan itu menenangkan semua ketakutan Jaejoong. Dia yakin sekali jika Yunho pasti akan memenuhi keinginannya. "Semua yang kau katakan itu sudah dibereskan. Yang kuinginkan juga tidak banyak. Aku hanya ingin kau sebagai Kaisar Apollo akan mendukung setiap keputusan dan langkah politik yang nantinya akan diambil oleh sang daegun yang ingin menaklukkan beberapa kerajaan kecil yang mengelilingi Arthemis. Kami butuh kekuatan penuh untuk bisa menang perang!"serunya pelan namun sangat tegas.

Yunho menyeringai kecil mendengar permintaan Jaejoong yang sekarang bersandar penuh ditubuhnya,"Jadi ini rencana besar saudaramu yang licik itu? Dia sengaja mengirimmu untukku sebagai umpan? Agar aku mau membantunya saat waktu itu tiba? Harus kuakui, itu siasat politik yang sangat cerdik!"sindir Yunho yang tidak akan pernah sudi menggagumi namja licik yang selalu ingin memisahkannya dari Jaejoong sampai kapan pun.

"Apa anda mulai menyesali apa yang terjadi diantara kita? Apa kenyataan yang kukatakan ini membuat anda merasa marah dan kecewa? Maaf, jika aku ternyata tidak sesuai dengan apa yang selama ini Yang Mulia pikirkan."perlahan Jaejoong berusaha melepaskan dirinya dari pelukan erat sang kaisar. Matanya memanas dan hatinya terasa sakit saat mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Yunho yang seolah menyesali pertemuan mereka.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang