47.ADU KETAMPANAN.

74 11 1
                                    

"Nih teh angetnya, habis ini belajar biar besok gak kesusahan lagi." Ujar Rea dari dapur menyerahkan 3 gelas berisikan teh hangat.

"Lo pada kesusahan waktu ujian?" Tanya Reza.

"Nggak, dibantuin Azumi,"

"Oh, kirain. Soalnya gue juga dibantuin sama Eiko,"

"Yang lain gimana, bang?" Tanya Rea sembari memakan kue.

"Aman aja si, tapi... "

"... David masih aneh, Re."

"Perkara tadi pagi?" Tanya Alvin.

Reza mengangguk lalu berkata. "Gak biasanya gue liat dia kayak gitu, terakhir liat David murung waktu nyokapnya pamit ke luar negeri,"

"Jangan terlalu dipikir, nanti kalo moodnya balik paling bakal kayak biasa lagi." Alvin mengambil bukunya, lalu para remaja tersebut mengangguk dan kembali berkonsentrasi dalam belajarnya.

Toktoktok

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali, mengganggu konsentrasi belajar mereka.

"Permisi, saya ingin mengantarkan makanan," ujar Eiko dari balik pintu.

"Oh Eiko, sini masuk dulu," Rea menyambut dengan senang hati.

"Tidak perlu repot-repot, saya hanya diperintahkan oleh Azumi. Tadi kami melihat kalian berdua kesusahan saat di lorong apartemen, jadi kami berinisiatif untuk membelikan kalian makanan, semoga cepat sembuh." Setelah mengatakan hal tersebut, lantas cewek itu segera berpaling dan meninggalkan ruangan Reza.

"Kayaknya ulah lo emang udah keterlaluan deh, Vin," kekeh Reza.

"Maksud lo?"

"Malu-maluin anjing! Sampe dibawain makanan kayak gini,"

"Udah, bang, gak baik ribut di depan rezeki,"

"Iye-iye, ya udah lah, Vin. Belajar besok pagi aja gue ngantuk,"

"Baru juga jam delapan, Za,"

"Rasanya ngantuk banget, gue mau tidur dulu. Kalian belajar biar besok gak nyusahin Azumi lagi."

Alvin dan Rea menatap Reza dengan tatapan sinis, cowok itu tidak sadar jika ia juga telah merepoti Eiko.

"Biarin aja, Reza lagi kecapean mungkin. Sekarang kita belajar dulu." Ujar Alvin memberikan sebuku materi.

"Tapi gue laper, Vin. Pengen ayam geprek,"

"H-hah? Udah malem, lagian di luar juga masih hujan,"

"Ya udah, geprek pala lo aja,"

"Nyenye, nanti kalo pala gue benjol gimana? Bakal jadi sejarah kalo aura ketampanan gue ilang,"

"Emang lo ganteng?" Rea melirik Alvin dengan tatapan datar.

Mendengar perkataan itu pun lantas Reza terkekeh masih menutup matanya di brankar dan berkata. "H-haha baru pertama kali gue ngedapetin lo gak diakuin ganteng sama cewek, emang dari dulu lo itu saingan abadi gue kalo masalah ketampanan,"

"Apaan sih, Za. Cuma kebetulan aja ya kan, Re?"

Alvin berharap jika Rea akan mengangguki perkataannya, namun salah, cewek itu malah menggelengkan kepala dan berucap. "Alvin dari dulu emang jelek,  apa lagi bang Eja. Dari dulu mukanya gak berubah, masih kayak siluman anak tokek,"

"Keluar lo dari KK!" Sentak Reza membuat Alvin terkekeh dibuatnya.

"Ternyata emang masih mending gue dari pada lo, Za. Kalo kalah ya kalah aja,"

Alvin Anggara.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt