12.HEALING MENUJU TUHAN.

201 20 0
                                    

"Pada hari minggu ku ikut Reza ke pantai, walau hujan badai seperti akan membantai, ku duduk di samping pak Yadi sembari bersantai, mengendalikan prahu supaya oleng bergontai, hei! Tut tit tat tit tut," Destin bernyanyi sambil mengemut permen di mulutnya.

"Hujan beneran mampus lo," pekik Reza.

"Healing-healing dulu lah kita," ujar Richo menikmati angin yang menusuk kulitnya.

"Healing sampe sinting lo!? Gue mabok laut anjing!" Protes David menahan mulut yang sepertinya akan mengeluarkan cairan itu.

"Ezz, tahan pid tahan, tadi pagi lo makan semur jengkol sama tumis kangkung bikinan mpok gue, kan?" Kekeh Destin.

"Kalo di keluarin sekarang kaga tau nanti nasib ikan-ikannya di dalem," ucap Reza menghirup benda bernikotin di tangannya.

"Yang sabar ya, ikan. ajal sudah di atasmu," Richo memasang wajah memelasnya.

"Gila kali lo semua!" Pekik David.

"Canda elah, nasib lo sama si Ica gimana?" Tanya Destin.

"Sebenernya gue juga pengin nembak dia, tapi.... " Jawab David menggantung perkataannya.

"Tapi lo jelek," sahut Reza.

"Kalo lo jelek seenggaknya harta lo ples-ples lah, Pid. Percintaan di negeri Konoha makin ke sini makin ngelawak. Sebelum Ica diporting sama cowok lain, lo kudu buru-buru nembak dia." Lanjutnya.

"T-tapi, saingan gue spek sugar daddy semua," keluh David.

"Yaudah, nanti Ica gue sikat dulu habis itu gue jadiin janda, baru gue balikin ke lo, gimana? Dari pada disikat sama om-om," Reza membuang Putung rokok dari tangannya.

"Setuju, ide bagus. Yaudah nanti kalo udah ke porting balikin ke gue, ya?"

"Enjoy, tenang aja brodi!"

"Pembicaraan macam apa ini." Richo memasang wajahnya datar.

"Gak tau, gue polos." Destin memutar bola matanya malas.

Ay,ay,ay i'm your little butterfly
Ay,ay,ay i'm your little butterfly.

"Eh, ada telfon dari Alvin," ujar Richo memegang ponsel genggamnya.

"Ada apa bos?"

"Kalian semua di mana? Gue di markas sekarang,"

"Lagi healing di pantai, kenapa emang tumben banget pagi-pagi lo di markas,"

"Ke markas buru, anggota cewek udah di sini semua."

Setelah itu Richo mematikan telfonnya dan segera memberitahu agar perahu yang ia tumpangi segera di pinggirkan.
Kemudian masing-masing dari mereka memakai helm fullface dan mulai mengatur gas serta koplingnya.
Kurang lebih 30 menit ke 4 cowok itu mengendarai sepeda motor dari pantai sampai ke markas.

'huekk!' David memutahkan semua cairan yang sudah ia tahan saat di perjalanan.

"Keluarin, Vid. Keluarin, sampe keluar juga usus-usus beserta organ tubuh lo," ejek Destin memijat tengkuk David dari luar kamar mandi.

"Bacot lo, huekk!"

"Masuk angin tu bocah," kekeh Reza.

Alvin Anggara.Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu