6.JADIAN!?

270 29 0
                                    

Saat ini Alvin dan Alesha tengah berkeliling mall, meneliti satu persatu barang yang sudah mereka list untuk kebutuhan satu bulan ke depan.

"Bang, ini lucu gak?" Tanya Alesha, memakai Hoodie kelinci yang masih dibandrol.

"Jelek kalo dipake lo,"

Alesha mengerucutkan bibirnya. "serius ih,"

"Suka? ambil," perintah Alvin datar.

"Oke." Setelah mengatakan hal itu, Alesha pergi ke ruang ganti dan membawa satu lusin baju yang sudah ia masukan ke dalam keranjang belanjaannya.

Lantas Alvin membulatkan mata lalu berkata. "Baju lo di rumah udah banyak, Sha,"

"Jadiin lap aja, yok jalan lagi, nanti kalo nemu barang bagus gue ambil lagi."

Alvin menghembuskan nafasnya kasar, dari dulu cowok itu memang sangat malas jika harus berbelanja dengan adiknya sendiri.

"Oke-oke sabar, Vin. Ini adek lo." umpatnya mengelus dada.

Setelah selesai berbelanja, Alesha kewalahan membawa tumpukan barang yang ia gendong di depan, menjulang tinggi sampai menutupi badan gadis kecil itu.

Sedangkan pria di sampingnya hanya membawa satu tas berukuran sedang, menertawai lalu mempotret tingkah konyol adiknya.

"Bang, gue gak bisa liat jalan," rengek Alesha.

"Bocil banyak gaya sih lo, buruan sini gue bantu masukin ke bagasi."

Kemudian beban Alesha satu persatu berkurang, melancarkan kembali peredaran darah di lengan tangannya.

"Mau beli eskrim gak?" Tawar Alvin.

"Gak ah, capek. Pulang aja." Tolak Alesha membaringkan tubuhnya pada kursi belakang mobil.

"Oh ya, bang. Lo beli banyak banget kembang api kayak gini buat apaan?"

"Ada, bocah kecil gak perlu tau."

Alesha mengerucutkan bibirnya lalu berkata. "Nyenyenye."

Setelah sampai di rumah, Alvin memarkirkan mobilnya lalu memanggil pak Santo selaku tukang kebun di rumah itu.

"Tumben belanja banyak banget, den," ujar pak Santo kala membuka bagasi mobil.

"Bukan Alvin yang belanja, pak. Tapi tuh bocil satu," jawab Alvin, telunjuknya mengarah ke Alesha yang sibuk mencopot tali sepatunya.

"Boros dikit gakpapa kan, Pak,"

"Dikit apanya, non? Satu bagasi ini!" Decak pak Santo mengambil satu persatu barang lusinan yang dibeli oleh sang majikan.

"Papa sama mama udah pulang?" Tanya Alvin, mengingat bahwa kedua sejoli itu tadi pagi pergi meninggalkan dirinya dan Alesha.

"Belum, tadi telfon katanya pulang agak sore,"

Setelah itu pak Santo melanjutkan pekerjaannya, begitu pun dengan Alesha yang kini mulai sibuk bermain kejar-kejaran dengan kucing putih miliknya.

••••

Di jam 21.00 ini seluruh anggota Crystal gang tengah mendapat perintah dari Alvin, begitu juga dengan Richo yang kini diperintahkan untuk menjemput Rea.

"Permisi, pak. Mau tanya alamat rumah ini di mana ya," tanya Richo ke pedagang bakso yang sudah sering melewati komplek itu, sembari menunjukan kertas yang sudah ditulisi satu alamat.

"Kalo ini kayaknya masuk gang deh, nanti kamu jalan ke utara lurus terus, habis itu ada gang kecil belok kiri," jelas pedagang tersebut.

"Oke, pak. Makasih."

Alvin Anggara.Where stories live. Discover now