25. DEMI ANGGOTA.

132 16 0
                                    

Hari demi hari berlalu, Alvin masih belum menyadari bahwa dirinya sedang di bawah kendali gadis cantik yang memiliki gelar Addison itu.

"Re... lo sekarang tinggal di apartemennya Reza atau di rumah lo yang masuk gang?" Tanya Alvin.

"Apartemen bang Eja, dia gak ngebolehin gue buat sendiri lagi. Katanya takut gue kanapa-napa."

Alvin mengangguk maklum lalu melanjutkan perjalanannya menuju markas.
Sepanjang perjalanan Rea memikirkan cara yang sudah ia siapkan di hari-hari sebelumnya, agar Alvin mau menuruti semua perintahnya.

Ratusan anggota Crystal sudah menunggu kedua orang itu di lahan sebelah markas. Seperti biasa mereka akan melangkar dan menyisakan sedikit celah agar Alvin bisa memasukinya.

Rea kini sudah berada dalam kerumunan geng tersebut, semua anggota sudah tahu bahwa ini adalah rencana cewek itu, dan hanya Alvin yang tidak mengetahuinya.

"Btw... kenapa lo nyuruh gue buat lingkaran kayak gini lagi?" Tanya Alvin bingung.

"Madep ke gue coba... " Perintah Rea.

"Hmmm, G-gue ... boleh minta sesuatu ke lo, gak?" Lanjutnya gugup.

"Minta apa?"

"Tolong bikinin gue kue dalam waktu tiga hari,"

"Kue doang, kan? Seribu gue bikinin buat lo." Ujar Alvin bangga.

"Gue belum nyebutin nominal kuenya loh, Vin. Karena lo udah nyebutin duluan ya udah itu nominal yang harus lo bikin,"

"Oke, anggota cewek!" Teriak Alvin di tengah lahan tersebut, namun dengan segera Rea menghalau bibir itu dengan jari telunjuknya.

"Ssst, gue bilang apa tadi? Minta tolong ke lo, bukan ke anggota cewek lo."

"A-apa? Tapi kan gue ketua geng ini Re. Jadi gue bebas mau ngapain aja ke mereka,"

"Keliatan juga sifat asli lo."

Setelah itu seluruh anggota yang melingkar menertawai gerak-gerik Alvin seperti ketakutan.

"Bos, lo manusia, anggota cewek juga manusia. Lo punya hati, anggota cewek juga punya," ujar salah satu anggota yang lingkarannya paling dekat dengan Alvin.

"Jangan cuma gara-gara gengsi, lo jadi seenaknya ke anggota cewek, sekarang giliran kita yang liat seberapa kemampuan lo biar pantes dipanggil bos Crystal gang."

Setelah itu Alvin dengan lantang menjawab. "Oh, gue sekarang paham apa maksud lo... oke, gue terima tantangannya!"

Kemudian para anggota Crystal satu persatu pergi dengan menggeberkan knalpot bisingnya.

"Lo yakin bisa?" Tanya Rea ragu.

"Demi lo, gue bisa." Jawab Alvin, perlahan ia menarik rambut Rea dengan tangan kekarnya lalu berbisik. "Kalo lo mau bikin gue sengsara jangan setengah-setengah." Ujarnya lalu melepas rambut panjang tersebut.

Rea yang merasakan sakit di kepalanya karena tarikan cukup kuat itupun akhirnya jatuh tersungkur di tengah lahan. Alvin yang diambang kemarahan tidak menyadari bahwa kekasihnya pingsan di belakangnya, ia menarik gas motor lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

Kurang lebih 15 menit Rea tergeletak dan tidak ada satupun yang melihatnya.
"A-adek!?" Decak Reza ketika tengah melewati jalan di samping lahan tersebut.

Tak berfikir lama, Kakak dari Rea itupun langsung menggendong adiknya ke dalam markas dan memberitahu anggota inti lainnya.

"Sial gak ada oksigen di sini!" Gumam Reza saat melihat pernafasan Rea yang kurang stabil.

Alvin Anggara.Where stories live. Discover now