26.AUTIS PREMIUM.

137 15 0
                                    

"Lo yang bener anjing, gue engap!" Pekik Destin saat sedang mengintai Alvin dari jendela dapur rumah cowok itu.

Alvin mempraktekkan resep yang telah diberikan oleh Tiara, ia menempelkankannya di tembok agar lebih mudah dilihat.

"Gila, serius dia bisa bikin kue!?" Tanya David ragu.

"Gak yakin gue, kita kan bagian konsumsi,"

"Iya juga, yaudah ah ayok cabut,"

"Kemana?"

"Mark..."

"... mie ayam gue!"

"Lah lupa, gue juga anjing!"

Setelah mengingat mie ayam yang sudah mubadzir itupun lantas mereka langsung melangkahkan kakinya menuju ke motor yang terparkir di depan gerbang.

Brakk

"B-b-bhaha!" Ujar Destin kala melihat David yang terjatuh ke dalam got di depan rumah Alvin.

"Lo kalo gabut gak harus gitu juga caranya nge," lanjutnya membantu menarik tangan David.

"Ah, sial! Mana got bau taik lagi,"

"Lagian kalo jalan pake mata,"

"Gila kali lo, mata gue mana bisa buat jalan anjing,"

"Pantes masuk got, lo buta ternyata,"

"Serah lo, ngobrol sama pensiunan rumah sakit jiwa malah ketularan rusaknya jiwa gue." Decak David kemudian beranjak menaiki motor yang terparkir itu.

Di sisi lain, Alvin kini masih sibuk dengan tepung dan bahan di dapurnya, ia mengunci pintu dapur serta menyetel musik DJ agar tidak terlalu terdengar keluar.

"Tepung udah, gula udah, telur ... ah udah!" Gumamnya lalu dengan perlahan mulai memasukan bahan-bahan yang sudah ia campurkan ke dalam oven.

Kurang lebih 15 menit cowok itu berada di depan oven sambil sesekali menakar bahan-bahan susai takaran.

Tingg

"Nah udah jadi!" Alvin mengambil sarung tangan lalu mengambil kue tersebut dari dalam oven, kemudian mulai mengoleskan cream secara menyeluruh.

"Enak gak enak bukan urusan gue." Decaknya, lalu mulai membuat adonan dan mengulangi hal seperti itu lagi sampai dapat mencetak 1000 kue.

"Alvin, buka! Mama mau masak udah siang!" Suara bariton dari Bu Berlin terdengar jelas, bahkan mengalahkan suara lagu DJ yang sedang Alvin setel.

"Mau masak apa!? Pake uang Alvin aja dulu buat beli makanan luar, dapurnya Alvin sewa buat tiga hari!" Sahut Alvin kemudian melanjutkan aktivitasnya.

Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu beranjak ke lantai 2 dan mengambil blackcard milik Alvin.

"Ambil sesuka mama, anggep aja sebagai uang sewa dapur!"

"Alesha, dinner yuk!" Ajak bu Berlin.

"Pake kartu bang Alvin?"

"Iya, korupsi dikit juga gakpapa."

Alesha mengangguk girangg lalu kedua orang tersebut mulai beranjak ke garasi mobil dan meninggalkan pria yang masih sibuk dengan dapurnya.

"Nah udah jadi sepuluh, berarti masih kurang sembilan ratus sembilan puluh lagi." Gumam Alvin lalu mulai menyemangati diri sendiri.

Di tengah semangatnya, tiba-tiba terlintas pikiran anggota cewek di gengnya.  "A-apa ... ini yang dirasain sama lo semua?"

-MARKAS CRYSTAL GANG-

"MIE AYAM GUEEEE!" Teriak Destin dan David mengagetkan anggota inti yang berada di markas itu.

Alvin Anggara.Where stories live. Discover now