42

12.4K 943 37
                                    

Typo? Tandai👌

Jangan lupa voment 😉



Masih dihari yang sama, namun tempat yang berbeda. Ruangan tempat Helen mengurung keluarga Smith, Amanda, dan Nicholas terdengar ramai. Ada teriakan dan tangisan yang terdengar. Mereka semua dipaksa untuk memakan daging mentah, yang mana dagibg tersebut adalah potongan tubuh Ryan.

Helen memang menyuruh anak buah Zayn untuk membawa Ryan untuk dipotong dan dijadikan makanan untuk mereka semua. Ia juga menambahkan orang untuk berjaga di sana dan membantu mereka untuk memakan daging itu. Katakan Helen tidak berperikemanusiaan. Memang seperti itu sifatnya. Jangan lupakan, bahwa ia adalah mesin pembunuh yang dilatih oleh Louis. Untuk apa berbaik hati pada manusia-manusia seperti mereka? Lebih baik mereka lenyap dari muka bumi ini, daripada mengotorinya dengan perbuatan mereka.

Serena meraung dan menolak daging yang disuapkan salah satu anak buah Zayn. Dengan segala paksaan, akhirnya Serena menelannya juga. Ia merasa jijik dan marah saat memakannya. Bagaimana bisa ia memakan daging dari putranya sendiri?

Begitu juga dengan Ardian dan Arkan, mereka merasa jijik saat memakannya. Nicholas dan Amanda tak jauh berbeda. Apalagi Amanda yang sedang mengandung. Mood dan emosinya benar-benar tak terkendali. Beberapa kali daging mentah itu ia muntahkan, tetapi dengan kejamnya, anak buah Zayn kembali memasukkan daging mentah itu agar masuk ke dalam mulutnya. Mental Amanda serasa terguncang. Bisa dipastikan sebenar lagi ia akan menjadi gila. Ia lebih baik mati daripada hidup seperti ini.

***

Malam hari sudah tiba, tetapi sepasang suami istri ini masih betah bergelung nyaman di balik selimut tebal yang membungkus tubuh mereka berdua yang tidak memakai sehelai benang pun. Mereka masih asyik menyelami alam mimpi dengan posisi yang berpelukan dan sangat intim. Menyalurkan kehangatan ke tubuh yang dipeluknya.

Helen yang merasa haus terbangun dari tidurnya. Ia segera mepelas pelukan Zayn dan berniat untuk minum. Saat menyingkirkan tangan Zayn yang bertengger manis di pinggang rampingnya, bukannya terbangun, Zayn malah semakin mengeratkan pelukannya. Hal itu membuat Helen kesal. Dengan tak berperasaannya, ia memukul lengan Zayn yang masih betah memeluknya.

"Lepas, Zayn!"

"Biarkan seperti ini dulu. Aku masih nyaman seperti ini"

"Minggir Zayn! Aku haus"

Sekarang giliran Zayn yang kesal. Ia berdecak kesal mendengar penolakan dari istrinya. Dengan sangat terpaksa, ia melepaskan pelukannya.

"Sana! Pergilah!"

Setelah mengatakan hal tersebut, Zayn berbalik dan tertidur memunggungi Helen.

Ooh, bayi besar Helen tengah merajuk sekarang.

Helen hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia mendekati Zayn dan mengecup sebentar kepalanya sebelum pergi meninggalkan kamarnya untuk mengambil minum di dapur. Tak lupa, ia memakai pakaiannya terlebih dahulu dan mencuci muka.

Mandi? Nanti saja. Untuk apa mandi? Siapa yang menciptakan mandi? Mandi tidak akan membuatmu cantik. Kita hanya butuh skincare untuk menjadi cantik.

Helen tengah meminum segelas air putih yang ia tambah dengan es batu. Ia sedang meresapi bagaimana sensasi dingin dari air yang diminumnya melewati kerongkongannya. Setelah berjam-jam lamanya melayani Zayn, ia sama sekali tidak diberi istirahat. Ia begitu menikmati minuman yang sedang diminumnya biarpun tidak berasa. Ia juga lapar. Apakah ia akan memasak? Atau memesan online saja? Mungkin lebih baik ia memesan online saja. Ia sedang malas memasak sekarang.

Helen menuangkan air putih kembali ke dalam gelasnya yang masih berisikan es batu yang tersisa. Ia pergi dari dapur dan duduk di sofa ruang tamu. Mencari ponsel miliknya yang ia lupakan di mana keberadaannya.

Second Life Of SelenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang