8

63.1K 5.2K 456
                                    

Tandai jika ada typo 👌

Enjoy the story 🙂




Sudah tiga hari semenjak ciuman paksa yang dilakukan oleh Sean. Helen tengah memandang langit langit kamar yang sekarang menjadi miliknya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Helen merasa tidak senang mengingatnya. la jadi lebih sensitif akhir-akhir ini jika melihat Sean dan Amanda bersama. Padahal ia hanya memiliki perasaan cinta pada satu orang. Siapa lagi jika bukan Zayn? Pria yang menjadi cinta pertamanya, atau bahkan menjadi cinta terakhirnya juga. la jadi merindukan tunangannya itu. Salahnya sendiri ceroboh. la jadi meninggalkan tunangannya. Padahal sebentar lagi mereka akan melangsungkan pernikahan, dan sekarang ia malah terjebak dalam tubuh seorang gadis yang sudah bersuami.

Akhir akhir ini juga, perasaan Helen selalu berubah-ubah. Padahal saat ia menjadi Selena dulu, ia bisa mengontrol perasaannya.

la tahu itu. Bahkan sangat tahu bahwa ini bukan perasaannya, melainkan perasaan pemilik tubuh atau Helen yang asli. Mungkin jiwanya masih tersisa di dalam tubuhnya. la hanya jiwa yang seharusnya sudah mati dan ia masih diberi kesempatan hidup dengan masuk ke tubuh orang lain.

la harus segera menyelesaikan masalahnya. la harus segera bercerai dan mencari kebebasan hidup. la tidak ingin lagi terikat oleh si berengsek tukang selingkuh itu.

Lelah memikirkan semua yang ia alami, ia segera menutup matanya berharap rasa kantuk akan menghampiri. Dan benar saja, beberapa menit setelahnya ia langsung tertidur dengan lelap.

***

Helen kini tengah berada di sebuah tempat yang gelap dan juga terasa hampa seperti tidak ada tanda tanda kehidupan di sana. Ah, bukan Helen.
Lebih tepatnya jiwa Selena. la jadi bingung, bukankah ia tadi tengah tertidur? Atau ini hanya mimpinya saja?

'Hai'

Sebuah suara menyadarkan Selena dari lamunannya.

Selena segera mencari dari mana suara itu berasal. Hingga akhirnya ia menemukan seorang perempuan yang wajahnya sama persis seperti tubuh yg ia tempati sekarang. Ah mungkin ia jiwa asli tubuh ini? Pikir Selena

"Di mana ini?"

'Alam bawah sadarmu. Aku yg menarikmu kesini'

"Ada perlu apa sampai kau repot-repot mandatangiku? Apakah di sana tidak menyenangkan? Apakah duniamu yang baru kurang seru?" Remeh Selena

Helen yang asli hanya bisa menghela nafas. la memaklumi sifat selena yang berterus terang dan terkesan meremehkan orang yang tidak disukainya.

'Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu'

Selena mengangkat sebelah alisnya bertanya.

'Tolong, maafkan saja Sean.
Bagaimanapun, Sean hanya tergoda oleh Amanda'

Selena berdecih mendengarnya.

"Setelah semua yang dia lakukan padamu? Setelah pengkhianatan yang Sean lakukan padamu? Kau bodoh ya? Atau kau memang tidak memiliki otak?"

'Yaa. Aku memang bodoh karena terlalu mencintainya. Tapi aku tidak pernah menyesal pernah mencintainya. Bahkan sampai sekarang pun aku masih mencintainya'

Helen menghela napas sebentar, kemudian melanjutkan ucapannya.

'Aku mohon tetaplah bersama Sean.
Aku tidak ingin bercerai dengannya. Suatu saat Sean juga pasti sadar akan kesalahannya'

"Pengkhianat tetap saja pengkhianat. Bagiku tidak ada ampunan bagi pengkhianat. Selingkuh itu penyakit, walaupun dia bilang akan berubah dan menyesali segalanya, tidak menutup kemungkinan ia akan selungkuh kmbali di kemudian hari" Ucap Selena tetap pada pendiriannya.

Helen menggeram marah mendengarnya. Bagaimanapun tubuh yang digunakan oleh Selena adalah tubuhnya. Selena hanya jiwa asing yang menumpang pada tubuhnya! la
tidak berhak menentang perintahnya.

'DASAR TIDAK TAU DINTUNG! TUBUH YANG KAU PAKAI ADALAH TUBUHKU! SUDAH BAGUS AKU MEMBERIKANMU TUBUHKU! HARUSNYA KAU MENURUTI PERINTAHKU!'

"Cih. Itu semua adalah kesalahanmu! Salahmu karena memberikan tubuhmu padaku, dan membiarkan jiwaku menempati tubuhku. Memangnya aku memintamu untuk memberikan tubuhmu padaku? Tidak 'kan? Jadi jangan seolah-olah kau yang paling benar! Seharusnya di sini aku yang marah!"

'DASAR SIALAN!'

Helen mengumpati Selena sembari berniat menyerangnya. Namun belum sampai menyentuh tubuh Selena, perlahan-lahan jiwa Helena menghilang bagai serpihan debu. Matanya yang tadi menyorot marah pada Selena perlahan-lahan meredup tergantikan dengan tatapan sayu dan kesedihan. Kedua sudut bibirnya juga tertarik membentuk sebuah senyuman tulus. Kemarahan Helen seolah ilusi semata, karena dengan cepatnya ia mengubah perasaannya.

Sebelum jiwanya menghilang, Helen sempat mengucapkan sesuatu.

'Terimakasih ...

... dan maaf'

Kemudian jiwa Helen menghilang sempurna. Jiwanya terkikis habis, menyisakan Selena yang masih berada di tempat itu dan memandang jiwa Helen yang menghilang. Itu berarti tubuh Helen menjadi milik Selena sepenuhnya. Sekarang Selena tidak akan merasakan perasaan perasaan Helen lagi.

Jiwa Selena yang melihat itu hanya memandangnya datar. Tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran dan hatinya.

Setelah itu, jiwa Selena serasa ditarik paksa. Jiwa Selena kembali ke tubuh Helen. Meneruskan kehidupan dari seorang Helena.

Selena bangun dari tidurnya. la memegang kepalanya yang terasa sangat pening. Apakah ini efek dari penarikan jiwa tadi? Bisa jadi sih Pikir Helen.

Helen segera beranjak dari kasur. la berniat untuk ke kamar mandi.

Membasuh mukanya agar terlihat lebih segar, tapi mengingat matahari akan segera muncul ia akan mandi sekalian. Lagipula, badannya juga sudah terasa lengket.





Tandai jika ada typo👌

Makasih udah mau baca ceritaku, jangan bosen nunggu ya😁

Makasih juga yang udah vote dan komen. Jujur, aku seneng ada yang baca ceritaku dan suka sama cerita aku. Padahal menurutku ini ceritanya kaya aneh aja gitu😂

Jangan lupa vote dan komen😉




Second Life Of SelenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang