12

60.9K 5.8K 118
                                    

Tandai jika ada typo 👌

"Curang sekali! Kau jadi terlihat lebih muda. Sedangkan aku? Aku sudah seperti ayahmu saja!" Ucap Zayn merajuk.

Mereka tengah berpelukan di atas ranjang apart milik Helen. Ah tidak, lebih tepatnya Zayn yang memeluk Helen. Helen memilih untuk tidak pulang ke rumah Sean. la berniat menghabiskan waktu bersama Zayn.

"Kau akan tetap tampan, baby"

Baby? Sepertinya Helen salah dalam memilih panggilan kesayangan untuk Zayn. Badan Zayn yang kekar dan berotot tidak pantas lagi disebut sebagai baby, apa lagi umurnya. Namun sifatnya yang selalu manja padanya yang membuatnya memanggil Zayn dengan panggilan baby.

Zayn sendiri tidak membalas perkataan Helen. Hanya gerutuan lirih yang terdengar, karena Zayn asyik menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Helen sembari menghirup wangi tubuh Helen yang selalu menjadi candu baginya, entah itu dulu maupun sekarang.

Akhirnya keheningan terjadi. Zayn yang masih asyik dengan kegiatannya dan Helen yang sibuk dengan ponselnya.

Kruyuk

Suara perut yang menggema memecah keheningan antara mereka berdua. Helen mati-matian menahan tawanya. Zayn yang malu semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Helen. Buken hanya wajahnya saja yang memerah, telinga dan sekitar tengkuknya ikut memerah lantaran malu. Bisa-bisanya ia berperilaku memalukan di saat-saat begini.

"Kau ingin makan apa hmm? Biar aku yang memasak" Ucap Helen setelah ia terkekeh sebentar karena tidak bisaenahan tawanya. Menurutnya, Zayn sangatlah menggemaskan. Ia juga mengelus lembut rambut hitam legam Zayn yang terasa halus, sesekali mengecup puncuk kepala Zayn karena gemas.

Zayn sungguh berbeda saat bersama Selena. la akan berubah menjadi lembut dan penuh perhatian. Bahkan Zayn tidak segan-segan menunjukkan sikap manjanya.

Zayn hanya menggeleng mendengar pertanyaan dari Helen. la semakin mengeratkan pelukannya pada Helen. la ingin terus memeluk Helen. la tidak mau jauh-jauh dari Helen.

Helen hanya menghela napas pasrah. la tahu kekasihnya sedang tidak ingin ia tinggal, jadi ia memutuskan untuk memesan makanan saja.

Helen segera memesan makanan lewat ponsel miliknya. la segera memilih makanan favoritnya dan juga makanan favorit milik Zayn.

Menghilangkan kebosanan saat menunggu makanan tiba, Helen menyalakan televisi yang ada di kamarnya, dengan salah satu tangan yang masih bertengger dikepala Zayn dan mengelus rambutnya lembut.

la melihat banyak saluran televisi yang menampilkan dirinya saat sedang bernyanyi. Bahkan sosial media miliknya banjir komentar dari para penggemar. la tersenyum sinis melihatnya. Ini bisa menjadi salah satu batu loncatan untuk menghancurkan Sean dan Amanda.

Zayn tetap dalam posisi walaupun ia diam-diam mendengarkan suara yang mengalun indah dari televisi. la mendongak melihat Helen dan netranya langsung bertubrukan dengan netra milik Helen yang kebetulan sedang melihat ke arahnya.
Zayn tersenyum melihatnya. la mengamati wajah Helen. Cantik. Tapi menurutnya Selena lebih cantik.

Netranya terpaku pada bibir tebal dan sexy milik Helen yang semerah mawar. la meneguk ludahnya kasar. la sangat ingin mencicipinya. Tidak apa 'kan? Karena mereka dulu juga sering melakukannya.

Zayn segera mengubah posisi dan mengukung Helen, badannya sangat menempel dengan badan Helen hanya dibatasi oleh kain pakaian yang dipakai masing-masing. la tidak membiarkan Helen bergerak seinci pun. Jempolnya mulai mengusap bibir milik Helen dengan lembut. Perlahan tapi pasti, Zayn mendekatkan wajahnya. Ia sedikit memiringkan wajahnya agar memudahkannya untuk mencium bibir Helen.

Helen hanya diam. Ia membiarkan Zayn melakukan sesukanya. Ia mengalungkan tangannya ke leher milik Zayn, mendukung apa yang akan dilakukan oleh Zayn.

Saat bibir keduanya hampir menempel, mereka dikejutkan dengan bunyi bel apart yang sangat nyaring dan berbunyi berulang-ulang kali.

Helen segera mendorong Zayn untuk menjauh. Ia segera bangkit dan berjalan ke luar kamar. Ia berniat melihat siapa yang datang. Mungkinkah makanannya?

'Shit!'

Zayn sendiri hanya terus mengumpat dalam hati. Ia tidak jadi mencicipi bibir Helen yang terlihat menggoda Mungkin lain kali? Pikirnya.

Ia benar-benar ingin membunuh orang yang mengganggu kegiatannya.

Zayn segera menyusul Helen untuk melihat siapa yang mengganggunya. Saat sampai, ia bisa melihat Helen yang tengah membayar makanan dan sang pengantar makanan pria yang wajahnya memerah saat melihat Helen. Bahkan netranya berbinar saat melihat Helen.

Tidak bisa dibiarkan!

Zayn mendekati Helen dan memeluknya dari belakang.

"Honey" panggil Zayn dengan lembut, tapi tidak dengan netranya yang terus memandang sang pengirim makanan dengan tajam. Zayn sudah seperti predator yang menemukan mangsanya. Zayn seolah melupakan luka yang didapatnya. Memang sih bagi Zayn, luka itu tidak seberapa bahkan ia pernah sekarat dan diambang kematian.

Helen menoleh sekilas dan hanya berdehem membalasnya. Ia menyelesaikam transaksi pembayarannya. Ia tahu Zayn sedang cemburu. Tidak ingin berlama-lama lagi dan malah membuat Zayn tambah marah.

Zayn dan Helen berjalan beriringan menuju ruang tamu. Helen sibuk menyiapkan makanannya dan Zayn hanya melihat semua pergerakan Helen tanpa berniat membantu.

Setelah siap, mereka langsung makan. Zayn yang kembali manja dan ingin diperhatikan meminta Helen untuk menyuapinya dan Helen hanya menurut. Ia juga tidak akan pernah bisa membantah Zayn.

Akhirnya seharian itu mereka menghabiskan waktu bersama. Helen yang meminta cuti untuk sementara pada Ethan, sang manager. Zayn cukup santai, semuanya telah di handle oleh asistennya.

Tidak tahukah Zayn bahwa asistennya itu tengah kerepotan dengan semua berkas yang menggunung? Zayn memang tidak punya hati. Yaa karena hatinya hanya milik Selena dan untuk Selena.

Ciee yang ngga jadi kissing 😂🤭

Second Life Of SelenaWhere stories live. Discover now