22

35.2K 3K 48
                                    

Tandai jika ada typo 👌

Maafkan aku yang ngaret ini 🤧

Beberapa chapter ini hanya diisi oleh Helen dan Zayn, mungkin chapter depan.....

Pokoknya makasih yang udah vote dan komen, makasih juga yang masih setia nunggu cerita ini up

Sayang kalian banyak-banyak 😗💕

So, enjoy the story 😉



Masih di tempat yang sama, ruang tamu apart Helen. Helen hanya seorang diri menonton televisi yang kebanyakan menyiarkan berita tentangnya yang hiatus dari dunia permodelan. Zayn? Ia tiba-tiba saja pergi ke kantornya karena mendadak ada masalah, jadi ia harus turun tangan langsung.

Ponsel milik Helen juga terus berdering karena sosial media miliknya banjir komentar dari para penggemarnya. Ia jadi befinisiatif untuk menyapa para penggemarnya melalui live streaming sosial media miliknya.

Helen sedang mempersiapkan dirinya. Ia mencari posisi yang tepat untuk memulai siaran langsungnya.

Baru saja ia menekan mulai, beberapa detik kemudian sudah banyak yang menontonnya. Banyak yang menyapa dan menanyakan kabarnya di kolom komentar.

Hai

Halo

Halo Helen

Apakah kau baik-baik saja?

Semoga lekas sembuh

Dll

"Halo semuanya. Hmm, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku"

Kau selalu cantik Helen

"Terima kasih"

Helen terus saja membaca komentar dan berkomunikasi dengan penggemarnya. Sudah ada jutaan orang yang menonton siaran langsung miliknya. Ia juga berniat menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para penggemarnya.

"Bagaimana jika aku menyanyikan sebuah lagu untuk kalian semua?"

Mendengar perkataan dari Helen, tentu saja para penggemar semakin antusias. Ia menyanyikan lagu romantis atau kisah asmara.

Suara Helen terdengar sangat merdu. Para penggemarnya meresapi lagu yang dibawakan oleh Helen. Bahkan ada yang sampai menangis.

"Bagaiman? Apakah cukup?" Tanya Helen setelah menyelesaikan lagu yang dinyanyikannya.

Sekali lagi

Iya sekali lagi

Satu lagu tidak akan cukup

Banyak para penggemar yang memintanya untuk meyanyi lagi.

"Baiklah"

Helen menyanyikan lagu keduanya. Sama seperti sebelumnya, para penggemar sangat menikmati suara dan meresapi lagu yang dinyanyikan. Tapi saat di pertengahan lagu, Helen tiba-tiba berhenti bernyanyi membuat para penggemar terheran-heran. Mata Helen menyorot dengan tajam salah satu komentar yang lewat. Pengguna sosial media  dengan nama ryan.smth yang diduga adalah milik tuan muda kedua keluarga Smith. Dia terlalu bodoh menyerangnya dengan memberikan caci maki maupun umpatan di depan para penggemarnya.

Masih hidup saja kau jalang. Mengapa tidak mati sekalian?

Kau hanya banalu

Dasar anak pembawa sial

Helen berpura-pura mengeluarkan air matanya dan menarik simpati dari para penggemarnya.

Para penggemarnya yang melihat Helen menangis segera menenangkannya dan membalas ujaran kebencian dari Ryan tak kalah pedas. Mereka tidak peduli jika yang mereka caci adalah tuan muda kedua keluarga Smith. Mereka berani berbali mencacinya karena mereka marah, idola mereka telah disakiti dengan kata-kata yang tidak bermoral itu.

Helen menyeringai dalam hatinya. Ia tidak sabar menunggu si bodoh itu babak belur karena ayahnya yang serakah itu. Ia juga tidak sabar menunggu saham keluarga Smith merosot karena kebodohan anaknya sendiri, karena Helen tahu penggemarnya dari banyak kalangan. Pendukung yang berdiri di belakangnya juga banyak dan berpengaruh. Mungkin jika ia memberi sedikit lagi bumbu provokasi, perusahaan Smith akan benar-benar hancur. Apa lagi masih ada Zayn juga yang mendukungnya. Helen benar-benar sudah mengepakkan sayapnya ke segala penjuru.

"Maaf jika aku ada salah padamu tuan muda Smith. Bahkan kita tidak pernah bertemu sebelumnya" Ucap Helen sendu.

Ah mungkin Helen akan ikut casting dan menjadi aktor. Bakat  actingnya benar-benar sempurna. Tidak ada celah sama sekali, hingga orang berpikir bahwa tangisan Helen adalah tangisan asli.

Suasana semakin memanas. Banyak para penggemar yang mengirim pesan pada sosial media milik Ryan, hingga banjir pesan caci maki dan ujaran kebencian lainnya.

Sedangkan di salah satu rumah sakit milik keluarga Smith, Ryan dalam keadaan kacau. Ponselnya hancur tak bersisa karena ia banting. Ruangannya juga berantakan karena pelampiasan amarahnya. Ia tak menyangka akan diserang oleh para penggemar Helen. Sorot matanya terdapat amarah dan kebencian yang sangat mendalam.

"Helen" Desis Ryan.

Ryan bersumpah akan membalas kelakuan Helen. Sudah dibuang saja masih tetap menyusahkan.

Heh! Tidak tahu diri. Siapa yang memulai siapa juga yang disalahkan.

***

Helen sudah selesai melakukan siaran langsung beberapa menit lalu. Tepat saat ia mengakhirinya, saat itu juga Zayn pulang. Tumben sekali Zayn pulang cepat. Padahal biasanya ia akan pulang larut malam.

Zayn pulang dengan pakaian yang lumayan berantakan. Kentara sekali jika masalah yang dihadapinya sangat besar.

Zayn segera menghempaskan tubuhnya ke sofa dan bersandar pada Helen. Helen segera mengubah posisinya agar nyaman dan memeluk Zayn dengan sayang sembari mengelus rambutnya. Lama-kelamaan Zayn merasa nyaman dan kantuk yang menyerang, hingga tanpa sadar ia tertidur dalam pelukan Helen.

Zayn tertidur hingga berjam-jam lamanya, membuat tubuh Helen serasa remuk karena ditindih beban yang sangat berat.

"Hoam"

Zayn menguap. Ia sangat menikmati tidurnya barusan, ditambah mimpi indahnya menikah dengan Helen, menambah kenikmatan tidurnya menjadi berkali-kali lipat.

Saat nyawanya terkumpul semua, Zayn baru menyadari sesutu. Bukankah tadi ia tertidur di ruang tamu? Dengan Helen yang memeluknya?

Zayn segera melihat jam yang sudah menunjukkan waktu sore hari. Mata Zayn membulat melihatnya. Dengan gerakan kaku, ia menoleh dan melihat Helen yang sedang menatapnya dengan pandangan yang tajam dan tersenyum manis. Zayn menjadi gugup melihatnya. Ia merasakan firasat yang tidak mengenakan saat melihat senyum Helen yang berbeda.

"Cepat buatkan aku makanan! Malam ini kau dilarang tidur denganku!"

Saat ingin protes, Helen kembali melanjutkan ucapannya.

"Tidak ada bantahan! Atau aku tambah lagi ha?!"

Zayn menggeleng dengan kuat. Ia tidak ingin tidur terpisah dengan Helen.

"Bagus. Cepat lakukan!"

Zayn segera pergi ke dapur dan memasak dengan kilat, meninggalkan Helen yang menatap cengo ke arah Zayn. Mengendikkan bahunya acuh.

Helen merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Ia berniat mandi selagi menunggu makanannya jadi.

***

Seperti tadi pagi, Helen memakan semua masakan yang disajikan oleh Zayn dan tidak membaginya barang secuil pun pada Zayn. Padahalkan dirinya juga lapar.

"Honey ayo suapi aku" Rengek Zayn

Helen malah mendelik mendengarnya. Ia mengarahkan garpunya ke arah lehernya sendiri, memberi kode pada Zayn, jika mengganggunya maka siap-siap saja.

Zayn hanya bisa tersenyum kaku. Lagi-lagi ia hanya bisa pasrah. Ia sudah seperti suami takut istri.

Second Life Of SelenaOnde histórias criam vida. Descubra agora