"Apa kau tak punya telinga ha? Ku rasa baru beberapa hari kau di usir dengan kasar si perusahaan suami ku, dan juga apa kau lupa ucapan Erland bahwa ia akan menghancurkan keluarga Hunter jika menganggu ku maupun dia. Tapi sepertinya kau tak menganggap penting peringatan Erland ya, tak apa aku akan dengan senang hati mengatakan dengan Erland bahwa kalian semua memaksa menceraikannya untuk Adelia agar bisa menggantikan posisi ku."

Ucapan Eliza membuat mereka semua menegang, mereka semua tau bagaimana kekuasaan besar Erland dalam menghancurkan keluarga Hunter ini.

Selama ini mereka sering memperlakukan Eliza seperti ini Eliza tak akan mengadukan nya dengan Erland karena mereka tau Eliza tak suka Erland mencampuri urusannya,dan itu membuat mereka semakin gencar menganggu kehidupan Eliza dengan alih berkata Rosaline akan kembali menganggap Eliza anak jika Eliza melakukan apa yang ia inginkan.

"Eliza, jika kau berani melakukan itu maka aku tak akan pernah menganggap mu sebagai anak lagi." Ancam Rosaline.

"Memangnya sejak kapan anda menganggap ku anak he?"

"Kau!" Marah Rosaline, tidak biasanya Eliza tak termakan ancamannya ini.

"Aku bukan Eliza yang dulu nyonya, yang mudah anda ancam dengan murahan seperti itu. Bagiku yang sekarang, anda sudah lama mati. Jadi mau anda anggap saya sebagai anak atau tidak, itu tidaklah ada harganya untuk saya lagi."

Rosaline mengepalkan tangannya erat, ia menghampiri Eliza dan ingin menamparnya. Tapi Eliza sudah terlebih dulu manahan tangannya.

"Tiga tamparan sudah cukup untuk hari ini, dan saya pastikan tamparan ini juga lah yang akan mengakibatkan kehancuran keluarga Hunter." Ucap Eliza.

Dengan keras Eliza menghempaskan tangan Rosaline.

Mengibaskan tangannya dengan anggun seakan yang tadi ia pegang adalah kotoran, Eliza tiba-tiba tersenyum licik melihat keempat wanita di depannya ini semua menatapnya penuh kebenciannya.

"Kalian tau bagaimana suami ku memanjakan ku bukan? Jadi menurut kalian bagaimana reaksi Erland ketika melihat istri tercintanya pulang dengan wajah babak belur seperti ini?" Ucap Eliza sambil berpikir juga bagaimana reaksi Erland nanti.

Keempat wanita di depannya yang mendengar ucapan Eliza semakin ketakutan,mereka tau bagaimana Erland dan kuasanya di dunia bisnis ini.

"Asal kalian tau jika aku meminta A kepada suamiku, maka suami ku akan mengabulkannya dari A hingga Z. Jadi, pikirkan baik-baik bagaimana jika aku mengatakan bahwa nyonya-nyonya dan nona-nona keluarga Hunter ini merundungku?"

Ucapan Eliza semakin membuat suasana menjadi tegang,mereka semua tak menyangka Eliza akan berubah sedemikian rupa. Jika Eliza benar-benar mengadukan ini dengan suaminya,maka...

"Sebenarnya, tanpa kalian melakukan kesalahan saja aku bisa meminta suami saya untuk menghancurkan kalian dalam hitungan detik. Apalagi saat ini kalian dengan berani memain tangan denganku. Jadi, tunggu kehancuran kalian."

DEGG

Wajah mereka semua memucat karena takut, biasanya Eliza tak akan mengadukan apa yang mereka lakukan. Eliza yang dulu mudah mereka tindas dan provokasi, tapi sekarang Eliza sangat berubah.

Mereka memang sengaja mengadakan pertemuan ini untuk meminta Eliza menceraikan Erland. Sebenarnya sudah lama mereka minta pada Eliza tapi karena Erland yang gak pernah menandatangani surat perceraian yang Eliza kirim, dan tiba-tiba saja Luna mengabari bahwa Eliza dan Erland saat ini sudah resmi berbaikan bahkan dari rumornya mereka sedang melakukan proses program bayi agar Eliza cepat mengandung.

Tapi semua yang mereka inginkan kini terhempas begitu saja, dan rencana mereka untuk menjadikan Adelia sebagai nyonya Demian dan membuat keluarga Hunter semakin berkembang, setelah menjadi satu keluarga dengan keluarga Helderix dan ditambah keluarga Demian maka keluarga Hunter benar-benar akan di segani dalam dunia bisnis maupun realita.

Tapi sepertinya semua rencana mereka gagal, karena jika yang di katakan Eliza jadi kenyataan. Maka keluarga mereka benar-benar akan hancur.

"Kau jangan berani melakukan itu." Ucap Adelia.

"Ingat batasan mu Eliza!" Ucap Rosaline.

"Wanita murahan ini, beraninya kau mengancam kami!" Marah Morena.

"El kita bisa bicarakan ini baik-baik, tapi tolong jangan adukan semua ini sama Erland dan Lucas." Ucap Luna.

"Jika Lucas tau aku yang menjebaknya, dia pasti akan meninggalkan ku." Batin Luna ketakutan.

Eliza tak menghiraukan semua itu, dengan wajah bodo amatan nya ia membalikkan tubuhnya untuk pergi dari sini.

Melihat kepergian Eliza, keringat dingin mulai muncul di dahi keempat wanita ini. Jika terjadi sesuatu pada keluarga Hunter ini semua karena ulah mereka.

"Ahh tuan Hunter, kebetulan sekali anda berada di sini." Ucap Eliza mengagetkan keempat wanita yang tadi terdiam.

Eliza tadi baru saja mau pergi, tapi baru beberapa langkah berjalan ia bertemu dengan Londan.

"Eliza apa yang kau lakukan disini?" Tanya Londan menatap kedatangan Eliza tak suka.

"Tentu saja di undang oleh istri anda, untuk di siksa, dimintai dan di ancam  seperti biasanya. Anda jangan kaget,karen saya tau kok anda juga yang memerintah ini" ucap Eliza santai.

"ELIZA!" Marah Rosaline menghampiri suaminya agar tidak termakan ucapan Eliza.

"Anda lihat ini?" Ucap Eliza menunjuk pipinya yang bewarna merah.

"Ini adalah hasil karya istri anda karena saya tak menuruti keinginannya untuk menceraikan suami saya untuk Adelia agar bisa menggantikan posisi saya. Apa anda tidak mempunyai kaca tuan Hunter? Keponakan dekil dan keriting anda ingin menggantikan posisi saya, heh yang benar saja" remeh Eliza.

Adelia yang mendengar itu mengepalkan tangannya, walaupun malas mengakui bahwa ia memang jauh di bawah Eliza tapi cinta tak memandang fisik kan?

Lagipula Adelia fasih dalam menyenangkan laki-laki, jadi otomatis Erland akan mencintai nya karena ia bisa memuaskan Erland dalam hal ranjang.

"DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI! PERGI DARI RUMAH SAYA!" Teriak Rosaline mengusir Eliza sambil menunjuk pintu keluar.

Eliza tersenyum kecil.

"Tanpa anda minta saya juga akan pergi dari mansion kecil anda, tapi sebelum saya pergi saya ingin menyampaikan sesuatu dengan pria perebut istri orang ini." Ucap Eliza menatap Londan.

Londan mengepalkan tangannya saat harga dirinya di injak oleh Eliza.

"Tuan Londan Hunter yang terhormat, sebaiknya anda dan keluarga anda segera bersiap-siap mengosongkan mansion ini karena dalam hitungan jam lagi keluarga kalian akan jatuh sejatuh jatuhnya." Peringat Eliza.

DEGG

"Oh ya satu lagi, untuk perhiasan yang anda rebut tadi itu ambil saja karena saya masih memiliki banyak dan pastinya jauh lebih mahal dari itu. Ahhh bukankah keluarga Hunter ini memang suka sekali mengambil bekas saya? Dasar tempat sampah." Ucap Eliza lalu pergi dengan langkah anggun dan dagu terangkat meninggalkan keluarga Hunter yang masih terdiam memikirkan ucapan Eliza.

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya, vote and komen 🐸

See you next chapter guys 👋

🌟👇

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now