Ketika bungkus paket itu semua sudah terbuka, mata Eliza terbelalak melihat isi dari paket yang diberikan Erland padanya.

Satu set alat elektronik dari ponsel, tablet dan laptop berwarna biru dengan lambang Apple.

"Bagaimana, apa kamu suka?" Tanya Erland yang duduk di samping Eliza sambil mengelus rambut Eliza.

"Suka! Makasih sayang." Ucap Eliza bahagia dan langsung memeluk tubuh Erland.

"Apapun untukmu El." Ucap Erland.

"Padahal aku cuma minta ponsel loh, kenapa harus satu paket sama tablet dan laptop?"

"Aku tidak ingin memberikan yang setengah-setengah untukmu El." Jawab Erland.

"Ahhh suamiku manis banget sihh." Gemas Eliza memutar mutar pipi Erland.

"Aku mau lihat ponselnya dulu ya, ahh gak sabar." Ucap Eliza langsung mengambil ponsel barunya ia menyalakan ponselnya sembari menyadarkan tubuhnya di dada bidang Erland.

Erland sendiri hanya melihat dengan tangan kiri yang terus mengelus rambut Eliza yang kini sedang asik dengan ponsel barunya.

Drrrrttttttt

Merogoh sakunya, Erland melihat nama yang pemanggil yang tertera di layar ponselnya.

"Siapa?" Tanya Eliza.

"Hendar." Jawab Erland yang di angguki oleh Eliza setelah itu Eliza kembali fokus dengan ponselnya.

Erland memencet tombol hijau, lalu membawa ponsel miliknya ke telinga. Dengan tangan kiri yang masih terus mengelus sayang rambut Eliza.

"Hmm."

"Apa kau benar-benar sudah melakukan hubungan itu dengan Eliza?"

"Hm."

"Serius! Astaga aku rasa Eliza sepertinya benar-benar ingin berubah, aku jadi merasa bersalah karena sempat meragukannya."

"Hmm." Dehem Erland tak perduli, karena saat ini ia sibuk mengelus rambut Eliza sembari menciumi nya sekali-kali.

"Daripada kau terus menjawab hmm hmm hmm, aku memberikan kabar panas untukmu yang pastinya membuat mu panas malam ini.

Erland menghentikan usapan rambut Eliza.

"Apa."

"Tadi Lucas datang ke kantor, dan kau tau betapa ngamuknya dia ketika mendengar kau dan Eliza melakukan hubungan itu."

Erland mendengar itu tersenyum terkekeh kecil, Eliza mendongakkan kepalanya menatap Erland.

"Ada apa?" Tanya Eliza.

Melihat wajah keinginan tahuan Eliza yang tampak menggemaskan, Erland langsung mengecup bibir Eliza singkat yang langsung di hadiahi tatapan tajam dari Eliza.

"Tidak ada apa-apa." Ucap Erland yang membuat Eliza kembali dengan ponselnya.

"Lanjutkan."  Ucap Erland pada Hendar di seberang sana.

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now