CHAP 36 🍭İnviolable

29.4K 4K 32
                                    

Aluna menyandarkan dirinya pada kursi di luar minimarket, memperhatikan sosok lelaki dengan kaos dibalut kemeja hitam yang keluar dari mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aluna menyandarkan dirinya pada kursi di luar minimarket, memperhatikan sosok lelaki dengan kaos dibalut kemeja hitam yang keluar dari mobil. Dia Aries, tidak, maksudnya Diego. Aluna tidak sengaja bertemu dengan lelaki itu di dalam minimarket. Dengan kesempatan itu, Diego meminta Aluna untuk menunggunya di bangku luar, ada hal yang perlu dibicarakan.

"Hari ini kamu tidak masuk sekolah." Diego menarik kursi di depan Aluna, lalu duduk di sana sampai tatapannya terarah pada Aluna. "Kenapa? Apa kamu kurang nyaman dengan saya?"

Aluna menggeleng segera. Hari ini, Aluna memang tidak sekolah karena Kelio yang telah kembali, bukan karena perjanjiannya dengan Diego. "Lo nggak maksa gue 'kan? Gue nggak ada papa sama lo, cuman tadi Kelio balik, maksudnya ya ... lo tahu 'kan? Dia jadi Kelio, bukan Kel."

Mata Diego membulat, tampak tertarik dengan topik ini. "Kamu tahu alasannya?"

"Nggak. Pagi-pagi dia udah balik aja, gue nggak tahu penyebabnya apa. Biasanya Kel bakalan muncul malam hari, dan balik lagi kalau pagi, nah beberapa hari ini malah Kel mulu yang ada, dan Kelio nggak balik lagi. Baru sekarang." Aluna menjelaskan, membuat Diego mengangguk-ngangguk di hadapannya.

Sebenarnya Diego sudah tahu jika Kelio itu bukan sosok Kelio. Maksudnya, dia paham dengan gangguan kepribadian ganda itu. Lagipula Diego juga sudah meneliti kasusnya, mengenai waktu munculnya Kel dan kembalinya Kelio. Kecuali minggu ini, Kelio agak sulit dia awasi karena Luis selalu memperketat penjagaan.

Diego jadi merenung, dia bisa saja melaporkan bahwa pelaku pembunuhan yang terjadi pada wanita usia 30 ke atas secara tidak normal adalah Kelio. Tetapi, bukti-bukti yang dia kumpulkan belum cukup kuat, terutama sidik jari, dia belum bisa mendapatkannya. Tetapi, Diego sudah sangat yakin jika Kelio adalah orangnya. Mungkin, bukan Kelio, tetapi kepribadiannya yang lain. Diego juga harus menemukan apa motif Kelio membunuh para wanita itu. Tidak mungkin 'kan tanaman tumbuh tanpa benih?

Sekarang, kondisi Diego pun bisa dibilang tidak aman. Dia sudah diincar oleh Luis, beruntungnya Diego selalu menyembunyikan wajah. Jika tidak, tinggal menghitung hari, Diego akan dibawa paksa oleh mereka.

Melirik Aluna di hadapannya, Diego memberikan satu minuman yang dia beli dari minimarket. "Aluna, bagaimana perkembangannya?" Diego tidak tahu apakah dia harus mempercayakan semua ini pada Aluna atau tidak. Tapi dengan semua itu, kasus akan segera terpecahkan dan Diego rasa akan membuat semua tuntas. Dia bisa kembali ke tempat asalnya.

"Gue belum dapat jawaban, yang tahu cuman om Lus sama Kel. Saat gue tanya Ethan ... dia nggak bisa jawab karena dia emang nggak tahu." Aluna memandang kosong minuman yang Diego berikan, dia tersenyum nanar. "Apa yang bakalan Kelio dapat setelah semuanya terbukti?"

"Saya nggak bisa jawab itu." Diego mengembuskan napasnya pelan. "Mungkin kamu akan berubah pikiran dan tidak akan menemui saya lagi."

Aluna terdiam, tidak menjawab dan hanya mengangguk. "Sebaiknya gue nggak tahu. Dan gue cuman mau nepatin janji. Gue bakalan cari tahu apa motif Kel ngelakuin semua itu."

Baby İoWhere stories live. Discover now