Kondisi ekonomi Aluna tidak memungkinkan, memaksanya agar bersikap lebih dewasa, bertahan, serta meyakinkan ayahnya. Aluna kini bekerja, menjadi babysitter sosok lelaki berumur 18 tahun.
Lelaki itu, Kelio. Memiliki gangguan psikologis karena trauma...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dissociative Identity Disorder. Lebih tepatnya itu adalah gangguan kerpibadian. Penderitanya bisa mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Bisa berbeda identitas, ataupun hal lain dari sosoknya yang asli. Biasanya waktu tidak menentu, kadang kerpibadian ganda itu datang disaat stress, cemas, takut, ataupun dalam kondisi tertentu yang membuat penderitanya tertekan.
Hal buruk dari semua itu adalah, Aluna baru mengetahui Kelio mengidap DID sejak usianya 15 tahun. Kelio memiliki kepribadian lain selain dirinya yang bagaikan anak kecil. Dan itu semua penyebab dari Kelio yang sulit sembuh dengan terapi. Sekaligus dengan menyerahnya Luis pada keadaan anaknya sekarang.
Kepribadian Kelio yang lain akan muncul kala malam sudah tiba. Malam adalah waktu di mana pikiran Kelio kacau dan mengingat trauma masa lalu, menjadikan sosok lain dalam diri Kelio muncul dan berkeliaran di malam hari hingga menjelang pagi. Dia memiliki identitas berbeda dengan Kelio di siang hari. Manis, lucu, imut, dan kekanakan akan lenyap darinya, tergantikan dengan kejam, bengis, serta kasar.
Dia adalah Kel. Sosok lain dalam diri Kelio yang sudah menyatu dengan Kelio semenjak 3 tahun lalu. Kel memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Kelio. Dan dia tidak ingat siapapun selain dirinya sendiri yang tersiksa. Kel tidak tahu siapa keluarganya, bahkan tidak tahu ada hubungan apa antara Luis dengan dirinya.
"Luna?" Danis menyentuh kening Aluna, menyadarkan anak gadisnya dari lamunan. "Yakin hari ini mau sekolah?"
Aluna tersenyum, meraih tangan besar Danis dengan kedua tangannya yang halus. Kemarin Aluna hanya kelelahan, hari ini dia tidak mau bolos sekolah. Apalagi saat mengingat bahwa masih banyak sesuatu yang harus Aluna ketahui. Aries termasuk ke dalam sesuatu yang harus Aluna tahu hari ini juga.
Aluna masih simpang siur dengan suatu hal yang berhubungan dengan Aries. Pertama, Aluna jadi ragu mengenai pelaku yang menyayat pinggangnya malam itu. Seharusnya memang sudah jelas, dia adalah Kel. Tetapi saat Aluna protes dan menduga itu adalah Aries, mengapa lelaki itu tidak membantah? Dan terlihat santai walaupun Aluna sudah membocorkan bahwa lelaki itu telah membunuh seseorang?
"Luna udah sehat, Yah. Tenang aja. Dibanding Luna, kondisi İo lebih parah."
Danis terdiam mendengar itu, helaan napasnya keluar, teringat percakapannya dengan Luis semalam. "Ini alasan Lus buat jarak antara kamu sama Kelio, Luna. Keadaannya masih belum normal. Emosi Kelio saat seperti ini kurang stabil. Kamu juga tahu 'kan ... Kelio membunuh seseorang karena amarahnya."
"Ah, masalah itu." Aluna jadi teringat saat kakinya tidak sengaja menendang kepala mayat yang ternyata korban dari Kelio. "Om Lus udah ngurus itu semua, Yah?"
"Ayah belum tahu, kemungkinan sudah. Jika belum, mungkin Kelio sedang dalam buruan polisi." Danis menumpu dagunya dengan kedua tangan, kembali melirik Aluna dengan keningnya yang berkerut. "Omong-omong, kenapa kamu bisa bertemu dengan Kelio malam itu?"
