CHAP 35 🍭İllusion

30.2K 4.2K 72
                                    

"Una!"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Una!"

Terakhir kali bermimpi, ini mungkin mimpi indah bagi Aluna karena mendengar Kelio memanggilnya seperti dulu. Aluna tersenyum bahagia, berharap semua ini masih mimpi, termasuk dengan keberadaan Kel dan juga Diego. Semua hanyalah mimpi panjang Aluna. Tetapi sayang, saat sesuatu mencubit keras kedua pipinya, Aluna tersadar. Pandangananya terbuka dengan lebar, memperlihatkan wajah seseorang yang berada tepat di depannya.

Selain itu, kenapa Aluna merasa jika dia sedang tertindih sesuatu?

"Una!"

Panggilan itu kembali terdengar, seiring dengan pipinya yang ditepuk. Aluna tersadar, dia melihat Kel berada di atasnya, sedang mengerutkan kening.

"KEL?! LO NGAPAIN?!" Aluna seketika panik, dia bangkit dari posisi berbaringnya dan mendorong Kel untuk menjauh. Aluna memandang ke sekeliling, melihat jika ternyata ini berada di kamarnya.

"Mmmmh! Una kok kayak gitu, sih?!" Lelaki yang didorong Aluna itu bersidekap dada, memalingkan wajah sebagai tanda merajuk.

Tunggu sebentar, Aluna mengerjap begitu menyadari sesuatu. "İo?"

"Iisssshh!! Una mimpi apa?! Ya jelas dong ini İo!"

Aluna membekap mulut mendengar pernyataan lelaki di hadapannya. Ternyata dia bukan Kel, melainkan Kelio! Lelaki itu adalah Kelio yang selama ini Aluna nantikan. Dia benar-benar Kelio jika dilihat dari tingkahnya seperti ini. Buru-buru Aluna menyingkap selimut, menerjang Kelio hingga lelaki itu terjatuh ke belakang saat Aluna memeluknya erat.

"Aduhhh!!" Kelio meringis. Beruntung dia tidak terjerembab ke lantai, dia hanya terkejut kala Aluna memeluknya tiba-tiba seperti ini. Tambah terkejut lagi saat mendengar isakan di sebelah kirinya. Aluna sudah menangis, mencengkeram erat Kelio yang gadis itu tindih. "Eh, Una nangis?"

"E-emangnya nggak boleh?" Aluna bergumam, gadis itu bangkit dan mengusap kedua matanya. Perasaannya meluap-luap mendengar suara Kelio yang kembali seperti dulu, tidak seberat Kel. Apalagi saat panggilan 'Una' telah dia dengar, rasanya Aluna ingin menjerit sangat keras.

"Iihh nggak papa." Kelio cemberut, lantas kembali memeluk Aluna di hadapannya. "İo kayak tidur beberapa minggu, İo kangen Una," ucapnya. Kelio berkata jujur, dia merasa tidak bangun beberapa hari ini. Buktinya, dia bingung kenapa bisa malah tidur di kamar entah kamar siapa. Kelio tidak ingat sama sekali.

Aluna mengelus puncak kepala Kelio dengan nyaman, mendekapnya untuk beberapa saat sebelum akhirnya terlepas. "İo nggak ingat apa-apa?"

Kelio mengernyit, kemudian menggeleng. "İo cuman ingat İo ketemu sama Mami, abis itu İo kabur. İo sembunyi di mobil orang, Una. İo nggak tahu lagi kenapa İo ada di sini."

Aluna mengangguk-ngangguk, Ethan memang benar. Kelio maupun Kel tidak akan mengingat kala mereka sedang bertukar. Tubuh mereka sama tetapi memorinya seperti terpisah.

Baby İoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن