CHAP 15 🍭İnspect

41.9K 5K 63
                                    

Yang kangen sama İo
Diharap merapat!!

Yang kangen sama İoDiharap merapat!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Shut up and follow me."

"Shut up ...."

"Shut up ...."

"Shut up ...."

"SHUT UP, GIRL!"

Aluna membuka matanya lebar-lebar diiringi dengan deru napas yang tidak stabil. Punggungnya menegak, dengan begitu dia langsung merasakan kayu keras yang dijadikan sandaran. Mata Aluna melihat ke sekeliling, memindai situasi.

Ternyata Aluna ada di kelasnya.

"Una kenapa?"

Sesuatu menarik pundak Aluna hingga gadis itu menoleh ke samping kanan, dan menemukan Kelio dengan wajah imutnya yang sedang menatap Aluna penasaran. Mata bulat dengan dua iris indah itu menyorot Aluna penuh khawatir.

Aluna terdiam, melihat Diana yang sedang menjelaskan beberapa rumus matematika peminatan di papan tulis. Ternyata Aluna tertidur di kelas dan bermimpi menyeramkan mengenai lelaki misterius itu.

"Unaaa?" tangan Kelio terjulur ke depan, menangkup kedua pipi Aluna. "Kenapa?"

Aluna menggelengkan kepalanya perlahan, balas menggenggam tangan Kelio. "Nggak papa, Una mau ke toilet dulu, mau cuci muka."

"Ikuttt!!" Kelio berdiri dari kursinya, membuat semua perhatian tertuju pada lelaki itu.

"Ada apa Kelio, Aluna?"

"Eh, Bu. Saya mau ke toilet." Aluna segera mengangkat tangan, lalu mendudukan Kelio di kursi. Yang benar saja, mana bisa Kelio ikut ke toilet perempuan! "İo tunggu di sini."

"Nggak mau, mau ikut!" Kelio mencengkeram erat lengan Aluna. "Ikut ke toileeeeeet!"

"Mesum njirr!"

"Heh, mau ngapain kalian?!"

"Pacaran di toilet, hahahah!"

Mulai lagi. Aluna memutar bola matanya kala sahutan teman sekelasnya terdengar. Mereka pasti akan mengomentari Kelio seperti itu, dan menjelek-jelekannya tanpa tahu jika Kelio ingin ikut pasti karena tidak mau di kelas tanpa adanya Aluna. Walaupun Kelio sudah melupakan kejadian saat itu, tetapi tentu saja semuanya tidak akan terlupakan sepenuhnya. Nyatanya Kelio memang masih ketakutan.

"Una bentar, kok." Aluna membujuk, menatap Diana yang masih mengerutkan kening. Semua guru di sini tidak tahu mengenai keadaan Kelio, hanya kepala sekolah saja yang tahu jikalau Kelio memiliki sedikit gangguan dalam pemikirannya. "Bentaaaaar banget, janji! İo harus belajar dulu, nanti jelasin sama Una kalau İo bisa, ya ya ya?"

Kelio menggigit bibir, memperhatikan sekitar yang sudah menatapnya penuh penasaran. Sampai akhirnya, Kelio mengangguk dan fokus pada buku tulis yang ada di meja. Aluna segera keluar kelas setelah meminta izin kembali, dia melangkahkan kakinya menuju toilet yang tidak terlalu jauh dari kelas.

Baby İoWhere stories live. Discover now