53. Langkah

112 29 6
                                    

Happy reading!

Sesuai rencana, hari ini akan diadakan upacara penyerahan tahta. Upacara ini hanya akan disaksikan oleh orang-orang penting saja, para rakyat tak ikut andil untuk menyaksikan hal ini, karena Seokjin sengaja menghindari hal yang tidak-tidak.

Semua persiapan telah selesai, Sowon datang memberitahu Seokjin, bahwa yang lain telah menunggu kehadirannya juga Taehyung. Seokjin mengatakan agar Sowon pergi terlebih dahulu, dia akan pergi setelah dirinya telah siap.

Begitu sudah siap, Seokjin keluar dari ruangannya dan pergi bersama dua ksatria yang akan mengawalnya menuju ruangan upacara, mereka adalah Hoseok dan Jimin. Sebelum Seokjin sampai di ruangannya, Minhyun lebih dulu menghadang jalan Seokjin. Seokjin tentu heran dan bertanya-tanya, kenapa Minhyun sampai harus menghadangnya.

"Ada yang ingin aku bicarakan." Minhyun menatap kedua ksatria dibelakang Seokjin, tau arti tatapan Minhyun, lantas Seokjin menyuruh Hoseok dan Jimin untuk pergi dari hadapan mereka.

Hoseok dan Jimin pergi, tentunya mereka tak benar-benar pergi, mereka akan menjaga Seokjin dari jauh.

"Katakan," ucap Seokjin.

"Apa kamu yakin akan memberikan tahta itu secara cuma-cuma kepada Taehyung?" tanya Minhyun.

Minhyun sengaja datang dan ingin memastikan, juga menghadiri upacara hari ini. Begitu mendengar kabar jika Seokjin akan menyerahkan tahtanya kepada Taehyung, Minhyun tentu terkejut, bagaimana mungkin itu terjadi. Minhyun tau Seokjin tak mungkin menyerahkan tahtanya begitu saja, bahkan kepada Taehyung, yang Seokjin anggap sebagai ancaman.

Melihat tak ada respon, Minhyun tersenyum kecil, "Jadi, beginilah akhir dari usahamu itu Seokjin," ucap Minhyun.

Bisa dikatakan, jika Minhyun kini tengah menghasut Seokjin agar membatalkan upacara hari ini. Jika benar Taehyung naik tahta, maka rencana untuk menikahkan Juyeon dan Eunbi itu dianggap tak akan ada hasilnya. Dari perjodohan itu, Minhyun berharap tahta raja kim selatan jatuh kepada anaknya. Jadi sebisa mungkin, dia harus membuat Seokjin batal dengan rencananya.

Seokjin jelas tau jika kini Minhyun memang sangat berambisi untuk mengambil alih tahta keluarganya. Sebelum itu terjadi, Seokjin lebih memilih mengamankan tahta juga keluarganya.

"Aku rasa, kamu tak punya hak untuk ini. Jadi, jangan ikut campur," ucap Seokjin.

Minhyun tertawa mendengar ucapan Seokjin, meski tahtanya akan hilang, Seokjin tetap menjadi pribadi yang sombong di matanya.

"Jujur saja, aku dulu memang ingin tahta itu beralih kepada anakku. Tetapi, aku sadar jika kini, kerajaan kim berada di bawah kejayaan." Minhyun juga mengatakan, bagaimana nasib kerajaan kim selatan yang akan semakin terancam, belum lagi permasalahan dengan kerajaan sebrang.

"Pikirkanlah baik-baik. Kamu tentu tau, sebab dan akibat dari pilihanmu ini," ucap Minhyun.

"Berhenti ikut campur, urusi saja anak dan istrimu. Kerajaan ini akan tetap bertahan, bahkan aku yakin kejayaan akan kembali," ucap Seokjin.

"Baiklah, aku tak akan ikut campur, semua tergantung pilihanmu." Minhyun mengangkat bahunya acuh.

Sebelum pergi, Minhyun mengatakan jika kini dia sudah tak memiliki minat dengan kerajaan kim selatan. Baginya, raja selanjutnya dari kim selatan itu tak berguna, dia jamin kerajaan justru akan hancur. Minhyun berkata seperti itu, tentu karena rencana juga kesempatan untuk mengambil alih kerajaan kim selatan sudah sirna, begitu berada di dalam kekuasaan Taehyung.

Setelahnya Minhyun pergi terlebih dahulu, Seokjin menatap kepergian Minhyun dengan tatapan tajam. Bagi Seokjin, kini kerabat jauhnya itu telah memperlihatkan watak asli juga niat buruknya. Dulu mereka dekat tentu karena Seokjin pikir Minhyun akan menguntungkan baginya, tetapi lain, justru Minhyun yang ingin memanfaatkan keadaan.

FROM THE FUTURE (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)Where stories live. Discover now