Bonus Chapter~

203 21 0
                                    










***

ENJOY

***























     Ketukan sepatu berbunyi nyaring, bersamaan dengan seorang pria yang berlari menelusuri koridor rumah sakit. Dia Min Yoongi, di balik wajahnya yang datar tanpa ekspresi, lelaki itu mati-matian menyembunyikan detak jantungnya yang menggila.

Beberapa jam yang lalu, seseorang menghubunginya, memberitahukan dirinya di mana keberadaan Jiyang, orang itu tak lain dan bukan ternyata Hoseok, kakak dari gadis itu sendiri. Etah bagaimana perasaannya sekarang, jantungnya terus saja berdetak seiring langkah kaki yang semakin dekat dengan ruang rawat gadis itu.

Yoongi tidak mampu lagi untuk menyembunyikan senyumnya, beberapa tahun terakhir begitu menyiksa dirinya tanpa kehadiran gadis itu, membuatnya seakan lupa untuk caranya menutup mata. Setiap malam, Yoongi bergabung dengan orang suruhannya mencari keberadaan Jiyang.

Namun, seakan sudah di rencanakan. Keberadaan gadis itu sungguh sulit untuk di temukan, tentu saja karena gadis itu sekarang sedang berada di sisi Tn. Lee, Yoongi membencinya! Wajah mengejek terakhir kali Tn. Lee saat dia tanyai keberadaan Jiyang sangat membuatnya muak.

Dan sekarang, akhir dari pencariannya. Semoga dapat berakhir baik, dia merindu.

Perlahan tapi pasti, tangannya terulur membuka pintu dengan nomor 251 yang dia ketahui sebagai ruang Jiyang di rawat. Selama lebih dari 10 tahun, ternyata gadis itu masih berada dekat dengannya, berada di Korea setelah menjalani 2 tahun perawatan di Singapura.

Helaan nafas terdengar, pintu terbuka dengan Yoongi yang sudah menyiapkan hatinya, nafasnya seketika tercekat menatap ke depan. Seorang gadis yang menggunakan pakaian pasien rumah sakit, menatapnya dengan ekspresi terkejut. Mengerjap beberapa kali sebelum memberikan senyum yang biasa gadis itu bagi, "kau menemukanku?"

Seakan tidak ingin kehilangan lagi, tidak ingin membuang waktu yang akan membuatnya nelangsa. Yoongi berlabuh mendekap tubuh ringkih gadisnya yang semakin kurus sejak terakhir mereka bertemu, bahkan yang paling membuatnya tertohok adalah gadis itu tak memiliki rambut, Kepalanya sekarang hanya di lapisi sebuah wigs.

"Aku mencintaimu, Kwon Jiyang!" Ujarnya seperti mengabaikan perkataan Jiyang, Yoongi memilih mengungkapkan perasaannya walupun sedikit bergetar takut.

Perlahan air matanya mengalir, Yoongi berusaha menyembunyikan semua rasa sakitnya kala mendapati keadaan Jiyang yang semakin memburuk. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada gadis itu, bagaimana rasa sakitnya melawan penyakit yang semakin menggerogoti tubuh kurus gadisnya.

"Aku mencintaimu..." Yoongi kembali mengulangi kalimatnya, nadanya terdengar melemah, berbisik tepat di telinga gadis itu yang masih mematung.

Sementara Jiyang masih terkejut, perlahan sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum yang miris. Tangannya mengelus rambut Yoongi, tidak bisa di pungkiri jika detak jantungnya hampir sama dengan lelaki itu, berisik.

Jiyang beberapa kali tertegun, diam dan hanya mendengarkan seluruh isak tangis lelaki itu, mengungkapkan semuanya. Sebelum akhirnya dia berujar, sukses membuat bibir Yoongi mengatur terdiam.

"Aku tidak bisa." Pelannya.

Yoongi mengangkat wajahnya, memberi ruang untuk dapat menatap balik wajah Jiyang yang masih terpati senyum lembut di bibirnya yang pucat. Dengan gerakan lambat tangan kurus Jiyang terangkat ke udara, memperlihatkan sebuah cincin yang sudah terpasang di jari manisnya.

I Need You, Min! √Onde histórias criam vida. Descubra agora