Chapter 1

651 61 3
                                    








Sebuah rumah berdesain minimalis berada pada sebuah gang sempit yang ada di tengah hiruk piruk kota Seoul, angin yang berhembus menerbangkan helai demi helai anak rambut Jiyang, gadis yang hanya mengenakan seragam sekolah tanpa cardigan atau pakaian hangat lainnya.

Menunduk dengan tangan yang sudah dia remat, saat ini Jiyang baru saja turun dari sepeda motor ㅡyang teman kakaknya kendarai. Mengedarkan pandangan menelusuri rumah yang ada di depannya, yang dia yakini sebagai rumah pria itu, Min Yoongi.

"Masuk aja! Nanti gue nyusul." Suara Yoongi menyeruak masuk ke dalam pendengarannya, bias suara yang berat dan terdengar dingin membuat Jiyang mengalihkan atensinya pada pria itu.

"I-ini rumah mu?."

Pria itu sama sekali tidak ada niatan untuk menjawab, mengabaikan Jiyang yang hanya berdiam diri seperti orang bodoh. Melihat bagaimana pria itu memasukan sepeda motornya, lalu berjalan ke arahnya dengan pandangan yang lurus kedepan.

Mengerjap, Jiyang dibuat gugup olehnya. Tangan pria itu menariknya untuk berjalan mengikuti langkahnya, memasuki aera dalam rumah yang sama sekali Jiyang tidak yakin siap pemiliknya. Tapi, mungkin saja ini adalah rumah pria itu.

Yah, mungkin saja.

"Kakak lo nitipin lo ke gue, gue tinggal sendiri di sini. Jadi anggap aja rumah ini sebagai rumah lo, gue bebasin lo berbuat apapun." Ujarnya, pergi meninggalkan Jiyang setelah mengatakan sepenggal kalimat yang sama sekali belum Jiyang mengerti.

Gadis itu hanya menggaruk pelepisnya, bingung apa yang sekarang akan dia lakukan? Bahkan Jiyang tidak tahu letak kamarnya. Menghela nafas, akhirnya Jiyang hanya duduk pada sofa yang terdapat di sana.

Melihat sekeliling dengan ekspresi yang berubah-ubah, ruang tengah rumah ini hanya di isi dengan beberapa buah sofa besar dan satu meja di tengahnya. Tidak ada bingkai foto, ataupun hiasan dinding seperti rumahnya ㅡmaksudnya rumah ayahnya. Sangat berbeda.








Buk








Mendongak, Jiyang mengerut bingung. Pria itu memberikannya baju? Apa... Jiyang disuruh untuk mencuci baju itu? Dengan perasaan takut Jiyang berdiri, memunguti baju yang tak sengaja jatuh ke lantai.

"A-aku akan mencucinya." Takutnya, namun masih berdiri disana. Dia hendak melayangkan pertanyaan dimana letak kamar mandi disini, namun urung kala pria itu menyelanya lebih dulu.

"Pakai!." Meletakan sebuah ponsel diatas meja, mendudukan tubuhnya lalu berujar. "Atas, belok kanan. Itu kamar lo, dan ponsel itu gue kasih buat lo. Didalamnya udah ada nomor gue, sama Hoseok."

Jiyang terbelalak, ponsel ini miliknya? Gadis itu meringis kecil kala dia tadi sempat berpikir jika pria itu menyuruhnya untuk mencuci baju. "B-baik."

Berlari kecil menaiki anak tangga untuk sampai pada kamar barunya, Jiyang sebenarnya masih tidak percaya dia meninggalkan rumah sang ayah. Meninggalkan kakaknya, dan kenangan selama 17 tahun disana.










Ceklak









Hal pertama yang dia lihat setelah membuka pintu kamarnya adalah tempat tidur besar yang dibungkus dengan spray berwarna pink, Jiyang mematung. Apa semuanya sudah disiapkan untuknya? Kemudian, dia tertawa remeh. Mana mungkin, dia saja tidak mengenal pria yang konon teman kakaknya itu.

Memilih tidak memusingkan hal tersebut, dia langkahkan kakinya ke arah kamar mandi yang ada di sudut. Mencepol asal rambut panjangnya, lalu mulai berganti pakaian dengan baju yang pria itu berikan. Hanya kaos oblong berwarna putih dan celana pendek yang sudah tenggelam akibat baju yang dia kenakan, lucu.

I Need You, Min! √Where stories live. Discover now