Chapter 16

201 28 2
                                    




























Pagi ini, seperti biasa. Yoongi mengantar Jiyang berangkat sekolah, keduanya sudah berada didepan gerbang sejak 15 menit yang lalu. Yoongi hanya diam, melihat Jiyang yang sepertinya belum juga sadar dari lamunannya.

Banyak yang mengira keduanya gila, sedari tadi hanya duduk di atas motor tanpa ada niat untuk turun atau semacamnya. Yoongi tidak memperdulikannya, toh selama ini dia memang gak peduli tentang hal apapun.

"Masih mau di sini?." Tanyanya, bertepatan dengan bel masuk yang sudah berbunyi nyaring.

Jiyang mengerjap, dia panik. Buru-Buru dia mau turun buat lari secepatnya, tapi urung kala Yoongi dengan sengaja menarik tas punggung miliknya, membuatnya sedikit terhuyung kebelakang.

"Aduh, lepasin."

"Mau bolos?" Tanya Yoongi tanpa beban, melihat raut terkejut dari Jiyang yangㅡ entahlah. Mungkin saja kata bolos adalah hal pertama yang gadis itu dengar, mengingat Jiyang tak pernah absen semasa hidupnya, berbeda sekali dengan dirinya yang hampir setiap hari.

"Heh? A-aku gak mau."

Yoongi mengangguk, mengabaikan perkataan Jiyang lalu menyuruh gadis itu naik kembali dengan dagunya. "Sekali-kali lo harus rasain yang namanya ngelanggar peraturan, adanya peraturan untuk kita langgar."

Diam, Jiyang mencoba mencerna perkataan Yoongi. Apakah pria itu berusaha menghasutnya untuk berbuat kejahatan? Tidak, dia tidak mau. "Aku tidak mau, sepertinya aku harus masuk."

Terlambat. Yoongi sudah melajukan motornya meninggalkan kawasan sekolah Jiyang, dengan kecepatan di atas rata-rata, Yoongi terkekeh kala mendapatkan tepukan keras di bahunya. Jelas saja pelakunya adalah Kwon Jiyang, gadis itu terkejut sekaligus tidak terima jika harus absen hari ini.

"Hanya sehari gak akan buat lo di keluarin dari sekolah." Ujar Yoongi, keduanya sudah sampai di depan mini market.

Menghela nafas, Jiyang hanya diam mengikuti kemana langkah Yoongi yang akan membawanya. Jika dipikir-pikir, hari ini Yoongi sedikit berbeda. Lebih banyak bicara padanya, menanyakan ini itu, memulai pembicaraan lebih dulu padahal biasanya selalu dia yang harus bertanya untuk memulai pembicaraan.

Tanpa Jiyang sadari kedua sudut bibirnya mengulas sebuah senyuman, menatap lembut punggung tegap Yoongi sampai tak sadar jika pria yang ia pandangi akan berbalik menatapnya.

"Kenapa?."

Jiyang menggeleng ribut, pipinya tiba-tiba memanas. Dengan refleks Jiyang memegangi dadanya yang sedikit berdebar, sensasi aneh yang baru pertama kali dia alami bersama Min Yoongi.

"Oke... lo mau ini gak?" Lanjut Yoongi, memamerkan mie instan cup siap seduh, dia juga sempat mengambil nasi gulung berbentuk segitiga dan beberapa minuman.

"I-iya, aku ingin tunggu diluar saja." Tanpa basa-basi, Jiyang berlari tanpa alasan. Membuat Yoongi mengerutkan keningnya bingung, merasa aneh namun tak lama dia memilih mengabaikannya.

Sementara di depan mini market, Jiyang menarik nafasnya rakus. Tadi dia sempat lupa caranya bernafas, dengan wajah yang memerah dan tangan yang dia tumpukan pada lututnya, dia seperti baru saja lari marathon.

I Need You, Min! √Where stories live. Discover now