kapitulua 40

36.5K 3.9K 142
                                    

"benarkah?" Tanya Feudo.

"Siapa nama nya?" Tanya Feudo lagi.

....

"Nama nya oduef" Jawab Zeline.

Feudo dengar jawaban Zeline seketika dirinya menatap wanita itu dengan tajam.

"kau berselingkuh? Dengan siapa ha? Siapa pria yang bernama oduef itu? Dari namanya saja sudah jelek apalagi orangnya" ucap sinis Feudo

Zeline mati-matian menahan tawa nya.

"iya memang jelek, sudah jelek tua lagi untung dia kaya" ucap Zeline sambil terkekeh.

"Apa? Apakah aku kurang kaya untuk mu? Siapa pria itu aku ingin membunuhnya" marah Feudo.

"dan jangan tertawa itu tidak lucu" lanjut nya.

"Coba kau balik nama yang aku sebut tadi, dialah suami ku" ucap Zeline lalu beranjak dari duduknya dan pergi dari sana.

"mau ke mana kamu? Apakah kau ingin menemui suamimu itu" ucap Feudo marah tapi tak terdengar oleh Zeline.

Feudo memikirkan kata Zeline tadi, ia menyebut nama yang disebut Zeline tadi.
Beberapa detik kemudian mata Feudo melotot karena baru menyadari sesuatu.
Senang dan kesal, senang karena Zeline sudah mengakuinya sebagai suami meski pernikahan mereka dilakukan atas dasar paksaan, kesal karena dirinya sempat mengatai dirinya Sendiri jelek dan ingin membunuhnya.

Beberapa menit kepergian Zeline, pintu ruang kerja Feudo kembali dibuka, pria itu kira yang masuk adalah Zeline, tapi ternyata yang masuk adalah ketiga bocah kembar siapa lagi kalau bukan Kenzo, Kenan dan Allena.

"DADDY" teriak Allena melengking langsung berlari ke arah Feudo.

"Jangan lari-lari Allena" ucap Feudo langsung menangkap bocah perempuan itu lalu mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Daddy Kenzo juga mau dipangku" rengek Kenzo pada Feudo.

Feudo pun mengangkat tubuh kecil Kenzo dan mendudukkannya di pangkuannya juga.

Lalu pria itu menatap ke arah Kenan yang seperti tak memperdulikan nya, bocah itu sudah Duduk Di Sofa dengan sebuah ponsel di tangannya.

"siapa yang mengizinkanmu bermain ponsel?" Tanya Feudo dengan nada yang sedikit dingin.

Dia menjadi posesif kepada 3 bocah kembar itu dari saat ia sudah mengetahui bahwa 3 bocah itu adalah anak kandungnya.

"tidak ada" jawab Kenan jujur, memang tak ada ada yang mengizinkan kenan bermain ponsel, ponsel yang dia pegang adalah milik Peixe yang ia ambil diam-diam.

"Lalu, ponsel siapa itu, jangan sering bermain ponsel ingat kau masih kecil" tegur Feudo pada Kenan.

Kenan mendelik tak suka, ia pun meletakkan ponselnya di atas meja.

"Daddy, Allen mau es krim" ucap Allena pada Feudo.

"Kenzo mau robot Daddy" kali ini Kenzo yang berucap sambil memeluk leher Feudo.

"Baiklah kita akan ke mall" ucap Feudo, hatinya terasa hangat saat melihat senyum kedua bocah itu.

Untung saja tidak ada anak buah Feudo dalam ruangan itu, jika mereka melihat senyum dan kehangatan Tuan mereka, rahang mereka akan jatuh karena melihatnya karena selama ini Feudo dikenal dengan sifat yang tertutup dingin dan kejam.

Meski umurnya sudah menginjak kepala empat tapi masih banyak wanita-wanita muda yang merayu Feudo, tapi semua wanita itu ditolak mentah-mentah oleh pria itu.

"Hore yyyey" teriak Girang Kenzo dan Allena sedangkan Kenan hanya melirik malas saja.

"Baiklah, sekarang Daddy mau Ajak mommy dulu ya, kalian tunggu di sini saja" ucap Feudo, ia mendudukan ke dua anak nya yang awal nya duduk di pangkuan nya ke Sofa.

MY GREAT MOMWhere stories live. Discover now