chapter 12

77.3K 9.1K 398
                                    

Baiklah karena sudah pada kesal karena menggantung back to the story.

...

"Bri, ambil lengan kiri ku saja, nanti aku susah makan bila lengan kanan ku kau ambil" ucap seorang wanita dengan tanpa busana yang tengah menikmati sayatan Inda di belakang punggung nya.

"oh kau ingin menawar dengan ku, sepertinya obat halusinasi yang ku berikan terlalu banyak maaf kan aku haha aku sengaja haha" ucap pria yang sedang memasang wajah tanpa dosa yang tengah asik mengukir dengan sebuah belati di punggung mulus wanita itu, sesekali ia menyentil organ yang sudah kelihatan yang membuat keanehan muncul, bukan nya meraung kesakitan wanita itu malah mengeluarkan De*ah*n panjang.

"jangan di ukhhh..sithhhu Bri" ucap sang wanita sambil menghembuskan nafas terakhirnya dengan memegang kartu black card di tangan kanan nya.

"apakah sudah mati?" Gumam pria itu, tak bisa dijelaskan antara bodoh dan tak tahu, yang jelas wanita itu sudah tak bernafas dengan mata yang terbelalak sama seperti manekin yang lain nya.

"Hentikan Brian" suara bariton itu mengagetkan Pria yang sedang di atas ranjang itu.

"Hai pria tua" sapa nya.

"mengapa aku harus mendapatkan anak yang mengalami Mental disorders" ucap pria tadi dengan kesal.

"hey ayah aku masih waras" balas pria itu kesal kepada pria paruh baya yang sedang berdiri menatap nya

"menurut orang tidak waras mereka adalah orang yang waras" ucap nya sinis, ia menatap jijik pada pemandangan di hadapan nya.

"ck, aku sehat tidak gila" ujar lelaki itu dengan seketika mengubah ekspedisi nya menjadi Dingin.

"aku lupa, Derrel telah sampai di city Lorea, kata nya ingin mencari anak kembar dan wanita kaya raya" ucap pria paruh baya itu tertawa dan langsung pergi karena melihat perubahan di wajah pria itu.

"Coba saja jika dia berani, biar pun kita kembar' tapi pikiran kita tidak sama hahah, aku akan mencincang ginjal nya"

....

Zeline menuruni tangga dengan anak-anak nya untuk makan malam bersama.
Mereka berjalan dengan Allena di gendong Zeline, Kenzo di gendong Jack, tapi tidak dengan Kenan.

Arles ingin menggendong nya tapi ia malah mendapat kata-kata ajaib dari cucu Nya.

'Kakek jangan menggendong ku, aku tidak mau menaiki kuda poni, aku lebih suka menaiki macan atau harimau' itu lah kata kata yang di lontarkan oleh bocah empat tahun, tapi omong sudah membuat seorang pria dewasa mati kutu.

Karena kamar utama yang terletak di lantai atas jadi mereka bisa pergi bersama ke lantai bawah, lain nya dengan lamar tamu yang terletak di samping, lantai bawah Mansion.

Sesampainya mereka di sana, mereka sudah melihat Agatha dan Alex sudah duduk dengan tenang menunggu mereka.

Lalu mereka duduk di tempat masing masing.

tuk-tuk

Arles mengetuk meja makan dua kali pertanda makan malam di mulai.

"Mommy Kenzo mau ayam" ucap Kenzo menunjuk ayam panggang.

"Allena juga mau mommy" seru Allena.

Zeline tersenyum, lalu mengambil kan ayam panggang itu untuk ke dua anak nya.

"Kalau Kenan mau apa sayang?" Tanya Zeline pada si sulung

"Ikan mom"

Zeline pun mengambil kan ikan bakar untuk anak nya satu itu, setelah selesai ia pun mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

"Maaf aku terlambat" ucap Serina yang baru saja datang.

Mata Zeline sakit melihat penampilan Serina, apakah ia ingin menggoda pria di ruang makan itu, dengan memakai Piyama transparan melihat kan bra berwarna merah dan celana D*lam nya yang senada.

Tuk

Alex meletakan sendok yang ia pegang
"aku sudah selesai" ucap nya lalu berlalu pergi

"Aku juga" timpal Jack, pergi menyusul Alex.

"Sayang, apa kau sedang kepanasan, mengapa pakaian mu seperti itu" tegur Agatha dengan lembut.

Serina pun duduk di samping Agatha.
"maaf kan Serina ma, baju Serin belum di susun, mama kan tahu serin pindah kamar dengan mendadak" ucap Serina sambil melirik Zeline, seolah kata-katanya tadi mengandung makna bahwa 'itu semua karena Zeline'

Tuk

Tanpa mengucap kan sepatah kata pun, Kenan pergi dari sana dengan makanan yang belum habis.

"Jaga sikap mu Serina" suara dingin Arles menghentikan Serina yang ingin berbicara.

"Sayang, kita makan di kamar saja mau tidak" tanya Zeline pada ke dua anak nya.

"memang nya kenapa mom" tanya Kenzo dengan tatapan polos nya.

"Disini ada orang gila" ucap Zeline

BRAK

Serina mengebrak meja makan.

BRAK

PRANKKK

dengan kesal Arles melemparkan piring ke arah Serina karena sudah kelewatan kesal, Untung saja Agatha menarik lengan Serina agar menghindar, kalau tidak sudah di pastikan kepala mulus wanita itu akan bocor.

"Ayo sayang, nanti biar pelayan mengantarkan makanan ke kamar" ajak Zeline lalu pergi dengn ke dua anak nya.

Setelah kepergian Zeline, Arles tak tahan lagi mengeluarkan unek-unek nya.

"Lihat lah karena mu makan malam ku bersama anak cucu ku hancur" bentak Arles.

"Maaf kan serin pa" ucap Serina dengan wajah sedih nya.

"Sudah lah pa--" kata anagata terpotong oleh kata-kata menusuk yang dikeluarkan arles.

"kau juga Agatha, bukan nya memarahi nya malah membelah nya, apa kau tidak sadar kau sudah jauh dari anak dan cucu mu" Ucap Arles, berdiri dari duduk nya dan pergi dari sana

Agatha terdiam, iya serba salah di posisi ini, iya begitu menyayangi Serina hingga tak mampu memarahinya bahkan ketika serina berbuat salah sekali pun.


MY GREAT MOMWhere stories live. Discover now