chapter 13

74.7K 10K 681
                                    


Agatha terdiam, iya serba salah di posisi ini, iya begitu menyayangi Serina hingga tak mampu memarahinya bahkan ketika serina berbuat salah sekali pun.

....

Di pagi hari yang cerah, semua orang menjalani rutinitas mereka masing-masing.
Sama hal nya dengan seorang wanita beranak tiga.
Ia tengah menghabiskan waktu bersama anak anak Nya, dan sekarang mereka tengah berada di kamar milik Zeline yang memang begitu luas.

“Mommy, Kenzo mau sekolah seperti itu" ucap Kenzo sambil menunjuk televisi yang menunjukkan gambar dua orang bocah kembar.

“iya sayang, tahun depan Kenzo, Kenan dan Allena akan sekolah" ucap zeline sambil tersenyum lembut.

“Benalkah mommy, yey besok sekolah” ucap Allena gembira.

“Bukan besok sayang, tapi tahun depan" tegur Zeline

“Tahun Depan itu kapan mommy” tanya Allena

“Dasar gendut, tahun depan saja tidak tahu, itu berarti satu hari lagi kita akan sekolah" ucap Kenzo menjelaskan pada Allena.

Zeline terkekeh pelan, anak nya itu menyalakan saudara nya tapi jawaban nya pun juga salah.

“Bukan sayang, masih Tiga ratus Enam puluh lima hari lagi" ucap Zeline membenarkan perkataan anak nya.

“Apa" ucap Kenzo dan Allena bersamaan.

“Kalau Begitu Kenzo sudah tua mommy" ucap Kenzo cemberut.

“haha sayang, satu tahun itu tiga ratus Enam puluh lima hari, dan dua belas bulan, Kenzo tidak akan tua" ucap Zeline menjelaskan pada anak nya itu.

Ke dua nya saling menatap dan mengangguk tanda mengerti.
“Baiklah mommy, Kenzo mengerti”

Tok

Tok

Tok

Terdengar pintu kamar Zeline di ketuk.

“Masuk"

Cklekk

Sungguh Zeline menyesal sudah menyuruh orang itu masuk, ternyata yang masuk adalah Serina.

Kenan menatap tajam ke arah serina, yang di mana itu membuat wanita itu merinding, padahal hanya seorang anak kecil.

“maaf menganggu waktu mu kak, aku hanya ingin ikut bergabung dengan kalian" ucap serina dengan suara yang di buat selembut mungkin.

“kami tidak suka bermain dengan anak babi aunty, kami lebih suka bermain dengan anak anjing, tapi bukan juga Anjing berwujud manusia” ucap sinis Kenan dengan tenang, tanpa menoleh ke arah Serina.

Serina mengepalkan tangannya, ia menatap tajam kearah empat manusia di
depan Nya yang sedang duduk santai.

“Kakak, apa kamu tidak Mengajari anak mu sopan santun lihat mereka, perkataan mereka sungguh tidak sopan" tegur Serina sinis.

“apakah yang sopan itu menggoda tunangan seseorang adik" balas Zeline tak terima anak nya di bilang tidak sopan.

“apa maksud mu kak, apa kau menuduh ku menggoda James" bentak Serina kesal.

“Aku tidak bilang begitu, kau sendiri yang bilang" jawab Zeline dengan tenang dan kembali fokus ke pada anak-anak nya.

“Sadar kah kau Anak-anak mu itu anak Har---”

Bughh

Dengan kesal Kenan berlari ke arah Serina dan menendang tulang kering nya, bahkan wanita itu belum menyelesaikan ucapannya.

“Dasar lintah, tempat mu adalah di hutan bukan di sini" ucap Kenan sinis.

Sungguh Zeline tidak menduga semua yang di buat oleh Kenan, ia tidak menyangka anak nya akan senekat itu,.tapi ia suka.

“Ada apa ini, Serina,, sayang" tiba-tiba saja Agatha datang memasuki kamar Zeline.

Wanita itu menghampiri Serina yang terduduk dilantai sambil meringis kesakitan.

“zeline kau apa kan adik mu hah" marah Agatha sambil membantu Serina berdiri.

“Aku tidak berbuat apa apa" jawab Zeline tenang.

“Kau sialan, mustahil kau tidak menyakiti nya” bentak Agatha

“aku menendang nya" ucap Kenan tiba tiba.

Plak

Agatha menampar pipi Kenan hingga anak itu tersungkur ke lantai.

“SIALAN KAU AGATHA" teriak Zeline dengan murka melihat anak nya di tampar, wanita itu bodoh atau bagaimana hanya mengklaim anak nya yang salah tanpa mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

PLAK

PLAK

PLAK

PLAK

dengan menahan amarahnya, Zeline berjalan ke arah ibu dan anak angkat itu lalu membalas apa yang mereka perbuat, bahkan serina juga mendapat kan tamparan dari Zeline.

“APA MAKSUD MU MENAMPAR ANAK KU HAH” teriak Zeline di depan wajah Agatha.

“Dia menendang Serina" jawab Agatha sambil memegangi pipi nya menatap Zeline dengan takut.

“KAU MEMBELA SEORANG HASIL DARI PELACURAN KAKAK MU DARI PADA CUCU MU HA"  Zeline tidak dapat menahan emosi nya lagi, kesabaran nya habis.

“TUTUP MULUT--”

“APA HAH, BENAR KAN AKU BERBICARA FAKTA” teriak Zeline yang berhasil memotong ucapan Agatha.

“Jangan mengatai ku kak, lihat dulu anak-” lagi lagi ucapan Serina terpotong dengan bentakan Zeline.

“JANGAN MENYAMAKAN DIRI MU DENGAN ANAK-ANAK KU SIALAN, SETIDAKNYA ANAK KU BUKAN DARI RUMAH PELACURAN, SADAR DIRI” bentak Zeline

Plakk

Serina menampar pipi Mulus Zeline.

Buk

Buk

Plak

Plak

Bukan Zeline yang melakukan itu, tapi Kenan.
Bocah itu kembali menendang tulang kering Serina hingga membuat Serina terjatuh dan menampar ke dua pipi Serina dengan begitu kuat hingga hidung Serina mengeluarkan cairan merah.

Agatha terbelalak melihat itu, bagaimana bisa seorang bocah memiliki tenaga yang begitu kuat.

MY GREAT MOMNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ