chapter 21

58.1K 6.5K 157
                                    

aku akan membalas kan dendam ini melalui keturunan ku, bahkan kau akan mendapatkan lebih dari apa yang aku rasakan" kata terakhir yang Agatha ucapkan, yang pada akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya membawa dendam untuk kedua saudaranya bersamanya.

....

Seminggu telah berlalu, ke adaan mansion keluarga Holmes Benar-benar Sanga tentram, tak ada lagi keributan.

Zeline sempat bingung atas hilang nya Agatha dan Serina yang tidak ada kabar, ia tidak mau ke dua manusia itu lari sebelum ia balas dendam.

Tapi semua kebingungan di jawab oleh Jack, pria itu menyakinkan Zeline bahwa dua wanita itu sedang menghabiskan waktu bersama di desa.

Dan sudah beberapa hari setelah pulang dari pantai, Zeline selalu bertemu dengan Derrel, pria yang merupakan rekan kerja Arles, yang pernah makan malam bersama mereka waktu malam itu.

Bahkan Zeline dan Derrel juga menjalin kerja sama, lebih tepatnya Derrel lah yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan Zeline.

Zeline tak mau munafik, ia begitu mengagumi sosok Derrel yang selalu sabar dengan sikap Zeline yang cuek sedikit kasar pada nya.

Seperti saat ini mereka sedang makan berdua di salah satu restaurant untuk membahas kerjasama mereka.

“Nona Zeline, anda benar benar hebat, anda bisa mengalahkan saya memenangkan tender proyek itu” ucap Derrel sambil tersenyum menatap ke arah wanita cantik di depan Nya.

Jujur, Derrel terpesona.

“hahaha, anda berlebihan tuan Derrel, panggil saya Zeline saja tuan" ucap Zeline

“Kalau begitu panggil aku Derrel saja Zeline” jawab Derrel.

“Baiklah Derrel” ucap Zeline sambil tersenyum dan melanjutkan makannya.

Mereka berbincang tanpa menyadari seorang pria yang sedari tadi menatap mereka dengan hawa pembunuh yang pekat, tapi yang paling tepat nya tatapan itu mengarah ke arah Derrel.

“Awas saja kau" ucap pria itu lalu pergi dari sana.

“Em Derrel, maaf aku harus kembali ke kantor, masih banyak pekerjaan yang belum ku selesai kan" ucap Zeline

“Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu Zeline” jawab Derrel lalu berdiri dari duduknya dan diikuti Zeline.

Mereka pun pergi dari sana, sepanjang perjalanan keluar dari restaurant,. Banyak orang-orang yang melirik mereka berdua, mereka seperti sepasang kekasih dan ada juga beberapa orang yang berfoto mereka.

Siapa yang tidak mengenal Zeline, seorang wanita pengusaha tersukses di negara ini, wanita yang cukup berpengaruh, paras nya yang cantik, serta otak nya yang cerdik menjadi incaran para pria single maupun yang sudah menikah.
.

Di sisi lain, seseorang yang sedari tadi mengikuti kemana perginya Zeline dan Derrel mulai memasuki mobilnya saat melihat mobil yang ditumpangi oleh Derrel dan Zeline mulai menjauh.

Sampailah mobil yang ditumpangi Zeline sampai di perkarangan kantornya, Derrel pun membukakan pintu untuk Zeline mempersilahkan wanita itu keluar.

“Terimakasih" ucap Zeline

“Sama-sama Zeline"

“Baiklah aku masuk dulu” ucap Zeline lalu berlalu pergi dari hadapan Derrel.

Setelah itu mereka pun berpisah, Derrel kembali melajukan mobil nya, ia sedari tadi sudah tahu bahwa ada mobil yang mengikuti nya dan Zeline sedari tadi.

Tapi ia tak mau membuat Zeline panik hingga ia memilih untuk diam.

Di jalan yang sepi Derrel pun menghentikan mobil nya di tepi jalan, sesuai dugaan nya tiba-tiba seorang pria langsung masuk ke dalam mobil nya dan duduk di sebelah nya.

“Sudah jauh bergerak kau rupanya” ucap pria itu sambil membuka masker yang ia pakai, terlihat lah Wajah yang mirip dengan Derrel, yang membedakan hanya lah Tanda lahir yang kecil yang berada di pelipis pria itu.

“Ya masih usaha" jawab Derrel Santai.

“Jauhi dia" ucap pria yang duduk di samping Derrel dengan ketus.

“Haha, apa masalahmu Brian hingga menyuruh ku menjauhi calon istri ku, karena sebentar lagi kami akan bertunangan" ucap Derrel dengan Santai, ia tersenyum saat melihat wajah pria di samping nya sudah merah padam.

“Apa maksud mu sialan” ucap pria itu sambil menarik kerah kemeja Derrel.

“Santai Brian, ada apa kau ini, aku dan Zeline memang sudah saling mencintai, kami bahkan akan merencanakan pertunangan kami dalam waktu dekat ini” ucap Derrel sambil memasang senyum menjengkelkan bagi pria itu, ia menepis tangan pria itu yang mencengkram kerah kemeja nya.

“Derrel aku tak segan-segan membunuh mu bahkan ayah mu, jauhi Zeline dia milik ku, lihat lah dia sudah melahirkan tiga anak ku" ucap pria itu dengan bangga.

“Lalu?, Zeline masih single, aku tak masala bahwa Zeline sudah mempunyai anak nya, toh anak Zeline juga ponakan ku, dan ingat pria bodoh, ayah ku juga ayah mu” ucap Derrel jengkel pada pria itu.

Cap.

Ughh

Desis Derrel, saat sebuah belati tertancap di lengan kanan nya.

“Sialan kau Brian” ucap Derrel marah.

Bug

Bug

Derrel memukul wajah Brian, karena tak terima pria itu membalas pukulan Derrel, hingga terjadilah aksi saling memukul hingga mobil bergoyang.

Hingga beberapa orang yang tak sengaja lewat jalan sepi itu berfikir bahwa yang berada di dalam mobil itu adalah sepasang kekasih yang sedang Bermesraan.

..

Di sisi lain, di tengah hutan yang lebat di sebuah rumah yang sudah tak terpakai.

Vivian sudah seperti mayat hidup, tepatnya sudah seperti orang gila.
Iya meracau tak jelas menyebut nama Serina.

Cklek

Seseorang masuk menghampiri Vivian dengan mangkuk berisi makanan dan segelas air di tangan nya.

“Hey kau wanita tua, ini coba resep baru ku, yang terbuat dari daging anak mu”

MY GREAT MOMWhere stories live. Discover now