chapter 23

55.5K 6.4K 159
                                    

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat.
Akhirnya pekerjaan Zeline sudah selesai.
Iya melirik ke arah sofa di mana Di sana ketiga anaknya sedang tertidur, sedangkan seorang pria tengah memainkan game di ponsel mahal nya.

..

Jam sudah menunjukkan pukul 18:11
Zeline pulang bersama anak-anak ke mansion, sedangkan Jack kembali ke rumah sakit, karena ada panggilan mendadak dari rumah sakit.

Zeline jadi merasa bersalah karena melihat wajah lelah anak-anak nya yang seharian ini menemani nya di kantor.

“Sayang besok-besok kalau mau ke kantor telpon mommy dulu ya" ucap Zeline.

Kenzo mengangguk.

Allen sudah tertidur sedari mereka di jalan, sedang Kenan dan Kenzo hanya duduk diam sambil saling menyenderkan kepala mereka satu sama lain.
Mobil yang Zeline tumpangi sudah berhenti di halaman mansion, Zeline pun turun menggendong Allena dan di ikuti Kenan dan Kenzo.

Saat mereka masuk ke dalam mansion dan melewati ruang tamu, Kenan langsung menarik tangan ibu nya untuk cepat berjalan, tapi suara seseorang memaksa kaki Zeline berhenti.

“Zeline" panggil seseorang yang langsung menghampiri Zeline.

“Ah Derrel, maaf aku tak menyadari ada kau” ucap Zeline tak enak hati, padahal ia sengaja tak menyadari keberadaan pria itu,agar bisa pergi cepat dari sana.

Zeline merasa ada sesuatu yang berbeda dari Derrel, entah apa itu, tapi pria yang berada di hadapan nya sekarang sedikit menyeramkan dari biasa nya, dan Zeline akui pria di depan Nya Sanga sangat tampan dari biasanya.

“oh anak mu tidur, pasti dia sangat lelah” ujar Derrel, pria itu menoleh ke Kenan Zeline, anak Zeline yang satu itu sudah melayangkan tatapan tajam padanya.

“Iya, sedari siang tadi mereka menemani ku di kantor" jawab Zeline sambil mengelus punggung Allena, dan menyadari anak nya mulai bangun.

“Kalau begitu aku ke kamar dulu, anak-anak ingin istirahat" ucap Zeline, ia pun berlalu dari hadapan pria itu.

Derrel menatap kepergian Zeline, sampai punggung wanita itu hilang dari pandangan nya.

Derrel pun kembali menghampiri Arles yang sedari tadi duduk di sofa sambil memperhatikan Dua manusia beda gender itu.

“Maaf tuan Arles, aku tak sopan meninggalkan obrolan” ucap Derrel

“Tak apa,jadi kapan anda akan memberitahu semua nya pada anak ku?" Tanya Arles dingin

“Santai saja tuan  Arles, saya dan Zeline baru mulai pendekatan, tidak mungkin saya langsung mengatakan bahwa sayalah yang telah menghamili nya dulu" ucap Derrel dengan senyum tanpa dosa.

Ya, di sini Arles sudah tahu, ia masih mengingat wajah pria yang berada dalam kamar hotel bersama anak nya lima tahun yang lalu, hingga menyebabkan anak nya hamil si kembar.

Sejauh ini, Zeline tak mengenali siapa pria yang telah menghamili nya, karena saat itu Zeline masih terpengaruh Obat yang di berikan Vivian.

“kau harus menembus dosa mu” sinis Arles.

“Haha tuan, ada harus berkaca dulu, ingatlah dulu sebelum anda mengetahui fakta sebenarnya, anda lah orang pertama yang memojokkan anak Anda, bahkan anda lebih mempercayai istri anda” ucap Derrel sambil terkekeh.

“Dia bukan istri ku, istri ku sudah tenang di surga" desis Arles tak suka.

“baiklah tuan Arles, karena calon istri saya sudah datang, saya akan pulang dulu" ucap Derrel sambil berdiri dari duduk nya di ikuti Arles.

MY GREAT MOMKde žijí příběhy. Začni objevovat