capítulo 34

33.6K 4.4K 152
                                    

Gereja yang di dekorasi dengan Indah oleh anak buah Feudo, anak-anak Zeline mengiringi Zeline untuk berjalan ke arah Feudo yang berdiri di altar.

Allena Sangat cantik dengan gaun indah bewarna putih melekat di tubuh nya, ia di apit oleh Kenan dan Kenzo yang memakai Jas yang sama.

Zeline mengandeng tangan papa nya Arles yang menatap nya dengan tatapan bahagia, ia bahagia karena bisa melihat anak nya menikah, meskipun sedikit tak terima karena pernikahan yang di dasari keterpaksaan dan ancaman dari seseorang yang sangat berpengaruh di dunia.

Sedangkan Zeline sudah deg deg an, ia gugup, feudo mengulurkan tangan nya dan di sambut oleh Zeline.

Para tamu undangan kebanyakan adalah orang-orang Feudo, dan Zeline tak mengenal nya.

Janji suci di ucapkan dua mempelai dan detik itu juga Zeline grec Holmes sudah sah menjadi istri dari Feudo velhavende Elsker, dan nama Zeline tidak lagi marga Holmes tapi sudah diganti kan dengan marga Elsker.

Zeline awalnya yang merasa bahwa ia akan di jadikan istri ke-5 Feudo sedikit terkejut, ternyata pria tua yang ia Katai bau tanah itu menikah untuk pertama kalinya, Dan itu dengan diri nya.

Acara selesai, Feudo membawa pulang keluarga Holmes kembali ke kediaman nya.

Di mobil Zeline tak henti-hentinya menguap karena lelah dan mengantuk.

“Tidur lah aku akan membangunkan mu jika sudah sampai nanti" ucap Feudo lembut.

peixe yang menyetir terkejut mendengar nada lembut dari seorang Feudo, ia sudah bekerja selama 20 tahun lebih untuk pria itu, tak pernah ia mendengar kata-kata lembut nya.

“Jika kau ingin mata mu hilang terus lah tatap istri ku" ucap sinis Feudo.

peixe kembali fokus ke jalan, tak berani menganggu singa tua yang sedang kasmaran.

Sedangkan Zeline sudah terlelap karena kelelahan.

“jika kau tidur kau tambah cantik, dan jika kau bangun kau seperti singa" gumam Feudo sambil menyenderkan kepala Zeline ke bahu nya.

Dia tidak sadar diri, bangun atau tidur pun ia akan tetap seperti singa' batin peixe

“Sekali lagi kau berani melirik nya aku akan memotong leher mu" ucap Sinis Feudo.

“Maaf kan saya tuan, saya harus mengajari mata saya supaya tidak gentayangan lagi" ucap peixe sambil masih fokus menyetir.

“cih" decih Feudo.

..

Sementara di mobil belakang, tepatnya mobil yang di tumpangi si kembar, Allena sedari tadi mencecar seorang wanita yang ditugaskan Feudo untuk menjaga mereka dengan pertanyaan.

“bibi lyba apakah Allena akan tinggal dengan Daddy"

“Bibi Ryba apakah kita akan tinggal belsama"

"Bibi lyba, Daddy Allen Milip sama Allen kan"

"Bibi lyba, apakah~"

"Nona muda, kata orang-orang di sini jika terlalu banyak bicara akan berubah menjadi tupai" ucap wanita yang bernama Ryba itu dengan sabar, bagaimana pun Allena adalah anak majikan nya.

“Benalkah?" Tanya Allen dengan polos nya.

“ya, menjadi tupai berkepala Monyet, apakah nona mau menjadi seperti itu" ucap Ryba menakuti Allen.

Dengan cepat Allena menggeleng, ia membayangkan rupa tupai berkepala Monyet.

“Bibi lyba jika Tupai belkepala Monyet maka anak nya sepelti apa lupanya" tanya Allena lagi.

“Anak nya akan berbentuk ayam tanpa kepala" ucap Ryba asal menahan kesal, ia menyesal telah berbicara seperti itu pada anak majikannya ini.

“Emang kepala nya ke mana bibi" kali ini Kenzo yang menimpali karena dari tadi ia hanya diam mendengarkan pembicaraan Allen dan Ryba.

“Di makan ikan" jawab Kenan asal, ia juga sama kesalnya dengan Ryba, ingin tidur tapi tak bisa karena Allena selalu berisik.

“Benalkah, ikan nya jahat sekali" ucap Allena kesal, tapi Ryba dan Kenan lebih kesal lagi.

“Tidak ikan nya keren" ucap Kenzo

“Ih, jahat jahat jahat, makan anak nya tupai belkepala Monyet" ucap Allena kepada Kenzo.

“Itu Sangat keren, pasti ikan nya memiliki kekuatan super" ucap Kenzo girang.

Sementara Ryba hanya mengelus dada, ingin sekali rasanya ia mencampakkan Allena dan Kenzo ke luar jendela kalau saja dua bocah itu bukan anak dari tuan nya, ia hanya menyukai Kenan yang sedikit lebih waras menurut nya.

...

Di sisi lain, pagi ini Derrel pergi ke kediaman keluarga Holmes untuk menemui Arles, tapi ia dikejutkan dengan seorang pelayan yang mengatakan bahwa Arles sedang berliburan bersama anak dan cucu nya.

Hal itu membuat Derrel sedikit curiga, bagaimana seseorang ayah bersenang-senang disaat anaknya hilang, apakah ini hanya akal-akalan keluarga Arles untuk menjauhkannya dengan Zeline.

“Sialan awas saja" umpan Derrel lalu pergi dari kediaman Holmes.

Pria itu terus mengumpat di sepanjang jalan, iya sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Zeline, tapi sampai sekarang pun nihil, tak ada jejak tentang wanita itu, seperti ditelan bumi.

“Kemana dia?" Gumam Derrel.

“AAAGHHH SIALLL" teriak Derrel.

Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi bahkan sampai menerobos lampu merah, di belakang mobil Derrel sudah ada dua mobil polisi yang sedari tadi mengejarnya.

“Tikus-tikus sialan, menganggu saja" ucap sinis Derrel melihat 2 mobil polisi dari kaca spion mobil nya.

Derrel pun semakin menambahkan kecepatan mobilnya, bahkan ia tak peduli jika iya menabrak pengendara lainnya.

2 mobil polisi itu tertinggal jauh karena derrel berhasil kabur.

~~~

Hospital svaje

Derrel memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah sakit.
Setelah itu Derrel pun masuk ke dalam rumah sakit itu, ia berjalan menyusuri ruangan yang berada di rumah sakit tersebut Lalu masuk ke salah satu ruangan rumah sakit.

CKLEKK

Derrel masuk lalu melihat dua orang pria berbeda usia sedang mengobrol, dan seketika itu pandangan dua pria berbeda usia itu tertuju padanya.

“Brian, aku ingin berbicara pada mu" ucap seorang pria paruh baya yang terdengar marah, ia memanggil Derrel dengan sebutan Brian, dan pada kenyataannya Selama ini yang bersama zeline dan yang bertunangan dengan Zeline adalah Brian kembaran Derrel, dan bukan Derrel yang bertunangan dengan Zeline.

“Ada apa?" Tanya Brian ketus.

“Mengapa kau membuat Derrel lumpuh, kau lihat sekarang saudara Mu bahkan kesusahan untuk pergi ke kamar mandi saja" ucap Pria itu.

“Sudahlah ayah, dia mana punya perasaan, biarpun ayah berbicara panjang lebar pun manusia Seperti dia gak mungkin mendengar ayah" ucap Derrel menatap Brian dengan kesal.

MY GREAT MOMWhere stories live. Discover now