Chapter 38

19.1K 2.6K 47
                                    

Felicha terbangun karena guncangan kereta yang membuat tubuhnya terbentur kesakitan. Gadis itu kebingungan mendapati dimana dirinya berada. Apalagi dalam keadaan tangan dan kaki yang terikat.

Dimana Icha?

Apakah Icha diculik?

Seketika ingatannya berputar kembali pada kejadian terakhir di hutan. Felicha ingat dirinya bertemu dua orang berjubah hitam dengan lambang tanduk iblis di jubah mereka.

Flashback on.

"Ah, hai gadis kecil! Kenapa kau sendirian di hutan yang sepi ini?" Tiba-tiba suara berat disertai tawa jahat terdengar di telinga Felicha membuat gadis itu spontan waspada.

Felicha mengangkat kepalanya. Dia tertegun mendapati dua orang berjubah hitam dengan lambang tanduk iblis di dadanya, sama seperti yang pernah dilihat Felicha di festival tahun baru sebelumnya.

"Kebetulan sekali, ini sama saja menyerahkan diri pada kita kan, Vic!" lanjutnya dengan seringai seram.

"Ya, benar, Nox! Kita tidak perlu bersusah payah memasuki kota agar tidak diburu si rambut putih itu! Hahaha!" Yang dipanggil Vic itu menjawab dengan tawa jahatnya.

Siapa yang dimaksud?

Si rambut putih?

Apakah Kak Alister? Tapi... bukankah rambutnya perak?

"Kemarilah gadis kecil! Datanglah sendiri atau kau ingin paman ini menjemputmu~?" ujar orang yang dipanggil Nox.

Felicha menghiraukan bujukan itu, gadis itu malah memilih mundur ke belakang. Berniat menjauh dari mereka.

"Jangan takut pada kami, kami takkan memakanmu, gadis kecil!" lanjutnya masih dengan bujuk rayunya.

"Ya, kami takkan memakanmu, tapi mungkin Tuan kami yang akan memakanmu nanti, yaitu memakan jiwamu! Hahaha!" sahut Vic, membuat keduanya sontak tertawa terbahak.

Di saat seperti ini, Felicha merasa menyesal sok kabur-kaburan dari rumah baron. Apa ini akibatnya kualat sama keluarga? Tapi Icha tidak merasa dirinya salah tuh! Dia benar-benar dibuat sakit hati oleh sandiwara mereka.

Felicha tiba-tiba seakan berpikir jernih. Dia spontan mengeluarkan elemen apinya. Menyerang mereka dengan membuat panah api. Air bisa dibuat panah dan melukai musuh. Api selain membakar, juga bisa kan dibuat panah? Pikir gadis itu merasa dirinya agak pintar.

Swing!

Cresshh!

Tak!

Srash!

Hwurr!

Selain panah, Felicha juga menggunakan sihir bola api favoritnya dan kobaran api yang baru dimantapkannya. Meski tak bisa membuat mereka luka parah tetapi setidaknya berhasil membakar sebagian jubah mereka bukan?

"Dasar gadis kecil, sudah di bujuk baik-baik malah melawan. Jangan salahkan kami kalau kami kejam!" teriak Nox dengan penuh amarah. Lelaki itu kemudian komat kamit seolah membaca mantra. Dan...

My Cutiepie Little LadyWhere stories live. Discover now