Chapter 14

26.8K 3.6K 47
                                    

Happy reading 😁

*****

"Jadi, bagaimana hasil penyelidikanmu?" tanya Christopper serius. Lelaki paruh baya yang duduk di meja kerja dengan bertumpuk kertas di depannya itu menatap putra sulungnya dengan serius.

Alister memang telah melaporkan kepada ayahnya tentang penculikan anak yang telah disebutkan Felicha sebelumnya. Dia bahkan sudah meminta bawahannya untuk menyelidiki masalah ini. Mungkin tidak terlihat serius karena tidak ada sensasi besar yang ditimbulkan. Tetapi ancaman tidak terlihat ini faktanya lebih serius. Karena itulah, Alister menyelidikinya dengan teliti tanpa melewatkan detail apapun.

Lelaki itu dengan cepat menjawab, "Baik, ayah. Hasil penyelidikan memang banyak orang yang hilang akhir-akhir ini terutama anak-anak. Sebagian besar dari mereka adalah pengemis atau gelandangan. Karena itu, tidak menimbulkan sensasi sama sekali."

"Jadi, apa yang dikatakan adikmu itu benar?"

Alister juga menyebutkan kepada ayahnya kalau Felicha yang melihat peristiwa penculikan itu. Tetapi dia belum menyebutkan kalau Felicha pun hampir mengalaminya.

"Ya, kemungkinan besar benar. Orang-orang hilang ini pasti terkait dengan penculikan itu. Bahkan, Felicha hampir ditangkap karena mendengar percakapan mereka."

Christopper seketika menggebrak meja keras. "Apa? Hampir ditangkap?!"

Alister mengangguk penih permusuhan mengingat adiknya yang hampir saja diculik. "Ya, dia sendiri yang mengatakan."

"Lalu bagaimana dengan para penculik itu?"

"Setelah kuperiksa kembali tidak ada jejak dua orang yang akan menangkapnya. Seharusnya mereka masih pingsan karena diserang oleh ahli yang menyelamatkan Felicha. Entah kemana perginya mereka, apakah mereka sudah bangun lalu pergi atau ditangani oleh ahli tersebut."

"Ahli?" tanya Christopper dengan kening mengerut. Mencoba menebak siapa itu.

Alister menggeleng samar. "Masih belum diketahui siapa ahli itu, Felicha pun juga tak tahu karena ahli itu menyerang para penculik secara diam-diam. Jadi, menurutku ahli tersebut tidak ingin mengekspos diri."

Christopper mengangguk paham. Beberapa ahli memang rendah hati sehingga tak ingin menampakkan diri di depan seseorang ketika melakukan suatu kebaikan.

"Siapa saja yang mengetahui kejadian ini?" tanya Christopper mengkhawatirkan sesuatu.

"Saat ini hanya aku dan Calvin yang tahu kalau Felicha hampir diculik, yang lain hanya tahu kalau Felicha hilang."

Christopper mengangguk lalu segera membuat keputusan. "Peringatkan Calvin agar tak banyak bicara soal penculikan itu, lalu cari lahi dimana keberadaan dua penculik yang hilang itu! Ingat, pantau terus perkembangan kasus penculikan ini. Aku takut kalau Felicha masih dalam bahaya karena pernah terlibat."

Lelaki paruh baya itu ingat perkataan Alister kalau Felicha juga menyebutkan identitasnya —walau penculik itu tak percaya. Entah bagaimana dia sangat mengkhawatirkan keselamatan putrinya untuk kedepannya.

Alister menatap agak curiga lelaki paruh baya di depannya yang tampak gelisah. "Ayah, kau tampaknya sungguh peduli gadis itu. Kau mengkhawatirkannya."

Christopper balas menatap Alister dingin. Kedua pandang mereka bertubrukan saling menatap datar. "Aku sangat peduli padanya."

Sebenarnya tak ada kebencian nyata terhadap putri yang menyebabkan kematian istrinya itu, baron tak tahu harus memiliki kebencian entah kepada siapa namun karena demikian dia seakan memiliki kebencian semu terhadap putri kandungnya—Felicha. Entah bagaimana terjadi seperti yang disebutkan dalam novelnya.

My Cutiepie Little LadyWhere stories live. Discover now