Chapter 12

27.3K 3.7K 25
                                    

Happy reading^^

*****

Festival tahun baru sangatlah ramai. Semakin malam, semakin banyak yang datang. Jalanan dipenuhi berbagai orang dengan berbagi kostum. Felicha mengikuti yang lain berjalan perlahan. Gadis itu mendengar Calvin, Cydney dan Darrel berbincang-bincang mengenai hal-hal yang terjadi di akademi mereka.

Berbicara tentang akademi, mereka memang telah belajar di akademi selama lebih dari 3 tahun dimulai dari usia ke-12. Akademi yang mereka masuki tentu saja akademi kerajaan yang memang dikhususkan untuk para bangsawan. Sebelumnya, Felicha melupakan tentang hal ini. Lagipula, tentang kakak-kakaknya yang belajar di akademi tidak diceritakan dalam novel secara rinci. Dia baru tahu sekarang.

"Ah!"

Felicha berteriak ketika dirinya tersandung oleh gerombolan orang yang ramai di jalan. Kebetulan arus mereka berlawanan dengan kelompok Felicha. Dan Icha yang mungil perlahan terpisah dari mereka. Terhimpit diantara pengunjung. Berpisah dengan kakak-kakaknya juga Fiona dan Darrel.

Akhirnya gadis kecil itu menyadari dirinya terpisah dari yang lain. Dia menoleh ke kanan kiri. "Dimana ya kakak-kakakku?"

Sekian lama tak menemukan mereka di setiap sudut jalan. Felicha mulai melangkahkan kaki perlahan mencari mereka dengan hati-hati. Jalanan yang ramai dengan banyak belokan. Dimana Icha dapat menemukan mereka?

"Aduh kenapa bisa terpisah sih Icha?!" Felicha menepuk dahinya keras.

Felicha kembali mengamati sekitar. Tanpa disadarinya dia entah berada dimana. Gang yang cukup gelap. Orang-orang yang sudah tak ada lagi. Terlihat sangat sepi. "Hah, dimana tempat ini? Gelap sekali...,"

Duk duk duk!

"Ah, sepertinya ada yang lewat!" gumam Icha merasa perasan yang tidak terlalu enak.

Dia dengan cepat bersembunyi di balik tumpukan sampah. Bau yang tak sedap muncul diindera penciumannya, namun dia harus bertahan. Meski pemilik asli dulunya adalah gelandangan, bukan berarti dia mewarisi penciumannya yang tahan bau tak sedap.

Langkah kaki yang sepertinya dua orang itu dengan cepat mendekat ke arahnya. Felicha merasa sangat cemas. Dia takut ketahuan. Bagaimana kalau itu orang jahat? Dia juga sih yang ceroboh! Kok bisa terpisah dari yang lain!

"Berapa anak yang kau dapatkan?" tanya salah satu dari orang tersebut dengan suara pelan. Namun karena sepinya sekitar, Icha masih bisa mendengarnya.

"Sudah lebih dari dua puluh," jawab yang lain.

"Bagus, kita harus segera mengirimkannya."

Apa yang mereka bicarakan?

Felicha bergumam dalam hatinya gelisah. Dari pembicaraan mereka tampaknya itu seperti penculikan anak.  Bagaimana seolah bisa ada konspirasi besar disini? Lebih lagi, ada lebih dari dua puluh anak yang diculik?

Apakah dalam novelnya membahas konspirasi besar? Sepertinya tidak. Dalam novel sebagian besar tentang kisah perjuangan protagonis wanita Fiona meraih keinginannya, juga beberapa menceritakan kisah romantisnya dengan protagonis laki-lakinya, Darrel.

Ah, Icha harus mencari cara menyelematkan mereka. Tapi... bisakah?

Dia hanyalah gadis kecil berusia sepuluh tahun. Dia tak bisa melakukan apa-apa.

Felicha berharap mereka segera pergi dan dia akan melaporkan semua kepada kakaknya.

Srekk!

"Siapa disana?!" Salah satu dari kedua pria tersebut berkata garang ketika mendengar suara gemerisik di sekitarnya.

Ah!

Icha menepuk dahi keras. Kenapa dirinya ceroboh sekali?!

*****

"Dimana Felicha?" Alister bertanya dengan cemas kepada yang lain ketika dirinya sama sekali tidak melihat keberadaan adiknya.

Mata lelaki itu tetap memindai sekitar. Sudut-sudut jalan pun tak terlewatkannya. Hanya saja dia tak menemukan adik manisnya sama sekali. Hatinya menjadi lebih cemas.

"Iya, kemana saudari Felicha?" Fiona yang juga tak dapat menemukan keberadaan Felicha berkata dengan nada cemas. Hanya dia yang tahu dalam hatinya dia merasa sangat bahagia. Felicha menghilang. Dia berharap gadis itu hilang selamanya sehingga takkan merebut apa yang telah dimilikinya sekarang.

"Ceroboh sekali anak kecil itu." Calvin bergumam.

Cydney berdecak lalu menjitak Calvin keras membuat kembarannya itu berteriak kesakitan. "Ck, diamlah Kak! Sebaiknya kita cari Icha sekarang."

Tanpa berkata, Alister hanya mengangguk lalu melangkah pergi. Lelaki itu segera mencari adik kecilnya. Dia hanya berharap tak akan terjadi apa-apa padanya.

Melihat sikap kakaknya, Cydney yang bijaksana seakan terbiasa. Gadis itu segera mengorganisir orang-orang yang tersisa. Dia mamalingkan muka kearah saudara kembarnya. "Kak, kau dan Fiona pergilah ke arah sana," Cydney menunjuk arah yang berlawanan dengan Alister.

"Dan aku akan kesana." Cydney sendiri akan mencari di jalan yang berbelok.

"Ck, iya, iya. Menyusahkan sekali!" Calvin memutar mata sembari menggerutu kesal.

Di sebelahnya, Fiona mengangguk dengan sungguh-sungguh. Gadis itu seakan ingin segera mencari Felicha. Namun kenyataan hatinya sama sekali berbeda.

"Kak, fokuslah!"

Setelah menegur keras kembarannya, Cydney mengalihkan pandangannya pada Darrel yang sedari tadi masih mengikuti mereka. Sebelum Cydney berbicara, lelaki berambut pirang itu mendahuluinya. "Saya bisa membantu mencari adik kalian."

"Ah, begitu. Terima kasih Tuan Muda Darrel. Maafkan kami merepotkan Anda." Karena lelaki itu berinisiatif membantu, Cydney tak menolak. Leih banyak yang mencari Felicha akan lebih baik. Adiknya bisa segera ditemukan.

Setelah semua diselesaikan, Cydney berkata dengan tergesa. "Kalau begitu, ayo cepat kita mencari Felicha!"

Dan sebelum melangkah jauh, Cyney masih berkata kepada saudara kembarnya, "Kak, jangan samapi terlewat sedikitpun ya!"

Karena gadis itu tahu kembarannya tidak terlalu menyukai Felicha, Cydney takut kakaknya itu akan melewatkan tempat yang mungkin adalah keberadaan Felicha. Makanya dia sibuk mengingatkan. Semoga saja lelaki itu mendengarkan!

Cydney sudah pergi, Calvin mulai berjalan tetapi dihentikan Fiona. "Kak, bagaimana kalau aku mencari dengan Kak Darrel. Aku takut dia kurang mengenali saudari Felicha karena mereka baru bertemu tadi ini."

"Ya." Tanpa pikir panjang Calvin mengiyakan.

Yeay!

Fiona berseru senang dalam hati. Dia bisa mendekati Tuan Muda Darrel Cartwright, walau dia tahu banyak pula pengawal di sekitarnya. Tetapi pengawal kan tidak akan pernah menganggu pembicaraan mereka. Berbeda jika dengan kenalan. Fiona merasa tidak pernah mempunyai kesempatan.

"Baik, terima kasih Kak!"

Calvin berpikir, lagipula Darrel adalah temannya. Dia juga memiliki banyak pengawal. Lebih aman Fiona ikut bersamanya karena banyaknya orang yang berkeliaran di festival tahun baru ini. Siapa tahu yang mana orang jahat? Lebih baik berjaga-jaga. Memikirkan hal ini, Calvin jadi memikirkan Felicha yang hilang.

Sial!

Bagaimana kalau gadis kecil menyusahkan itu diculik?

Meski dia tak menyukainya, Calvin juga merasa cukup khawatir, entah karena hubungan darah atau apa. Huh, dia harus segera mencarinya!

Darrel setuju saja dengan perkataan Fiona walaupun dia masih mengingat penampilan Felicha. Lagipula dia tak dapat menjamin jika bertemu dengan gadis yang hilang itu, apakah gadis itu mau mengikutinya? Kesan pertemuan awal mereka bisa dibilang cukup buruk. Dia tidak tahu kenapa gadis bernama Felicha itu mengacuhkannya.

*****

Jangan lupa vote, komen, and share nya. Xixi😅

My Cutiepie Little LadyKde žijí příběhy. Začni objevovat