Chapter 15

26.7K 3.3K 51
                                    

Festival berburu kerajaan dihadiri hampir semua bangsawan kerajaan Loireina. Tempatnya di hutan Barat Daya dekat pusat kerajaan yang merupakan perbatasan wilayah kerajaan Loireina dan kerajaan Desenzia. Tahun ini festival terlihat lebih meriah karena dihadiri banyak putra bangsawan yang terlihat muda dan tampan. Wajah mereka masih penuh dengan semangat persaingan.

Calvin dan Alister juga merupakan pihak yang ikut dalam perburuan. Namun, karena Alister sedang menangani masalah lain. Lelaki itu tak dapat menghadiri acara. Hanya Calvin saja yang dapat ikut serta.

Persyaratan ikut berburu sebenarnya tidaklah sulit. Mereka dikhususkan hanya untuk putra bangsawan berusia 15 sampai 20 tahun. Para putri bangsawan bukannya tidak memenuhi syarat. Namun karena pernah ada kecelakaan maka para putri bangsawan dilarang mengikuti. Lagipula perayaan ini sebenarnya hanya untuk bersenang-senang meski di dalamnya ada persaingan politik kerajaan secara diam-diam, yang mana jika dapat menjadi bintang acara maka itu setara meningkatkan reputasi wilayah mereka.

Di pihak Arathorn, meski tidak dikatakan akan bersing dengan yang lain tetapi Calvin memiliki jiwa persaingan kuat dalam hatinya. Dengan memenangkan perburuan ini, dia pasti akan menjadi kebanggaan wilayah Arathorn.

Felicha dan keluarga Arathorn semuanya hadir kecuali Alister yang masih dalam urusan. Sebagai pemimpin wilayah, baron tentunya harus hadir dalam acara cukup penting ini. Kecuali ada halangan, dimana bisa mengirimkan perwakilan seperti anaknya. Namun, datang bersama keluarga juga sangat dianjurkan karena ini untuk memeriahkan acara para bangsawan.

Felicha mengamati suasana festival perburuan yang meriah. Gadis itu cukup terpesona dengan acara yang dihadiri banyak bangsawan ini. Dalam hidupnya dia tak perah membayangkan akan bisa berdiri disini. Menonton orang-orang bergaun putri dan pangeran disana sini. Icha menjadi sangat senang.

"Ah, salam Nona Fiona!" suara seorang gadia yang cukup lembit menyapa Fiona.

Selain Fiona, Felicha ikut menoleh pada asal suara itu. Gadis diseberang tampak menghormati Fiona. Meski pakaiannya indah tetapi tak seindah bangsawan lainnya. Felicha menebak-nebak dalam hati apa posisi gadis itu.

"Salam, Nona Wina, Anda disini juga. Dimana Nona Celina?" tanya Fiona yang tampak akrab dengannya.

"Ah, Nona Celina sedang berbincang dengan Madam Lena, mungkin dia akan segera datang. Saya disini sedang mengecek tempat duduknya, melihat apakah sudah bersih atau belum. Anda tahu sendirikan bagaimana Nona Celina."

Fiona asyik berbincang dengan Wina. Feicha hanya terdiam saja mendengarkan percakapan mereka. Kemudian dia baru tahu kalau ternyata Wina ini adalah pelayan Celina!

Tapi mengapa Fiona juga terlihat akrab dan cukup menghormati si Wina ini? Dengan karakter Fiona-heroine yang licik dan mengutamakan keuntungan dirinya- bagaimana dia bisa menghormati Wina -yang hanya seorang pelayan?

Jikalau Fiona adalah protagonis yang benar-benar baik hati -bukan teratai putih atau sejenisnya- maka Felicha takkan ragu kalau Fiona mau berteman dengan seorang pelayan.

Ternyata beginilah jawabannya...

Celina Rault, seorang putri dari Duke yang tersohor di kerajaan Loireina. Dan Wina, adalah pelayannya. Bukan hanya sekedar pelayan biasa. Wina telah menemani Celina sejak kecil, bahkan dikatakan juga teman baik-sahabat. Dan Wina juga merupakan putri ketua pelayan di kediaman Duke. Apalagi pelayan itu sudah dianggap keluarga sendiri oleh sang Duke. Karena itulah, Wina juga sangat dihormati oleh Fiona walaupun hanya seorang pelayan.

"Salam, Nona Celina."

Felicha melihat Fiona menyapa seorang gadis cantik bermata biru. Rambutnya yang berwarna pirang madu menambah pesonanya.

"Ya, salam juga Nona Fiona." balas Celina dengan anggun.

"Dan ini?" Gadis itu kemudian menunjuk ke arah Felicha yang terlihat tak menghormatinya dengan sapaan khas bangsawan.

"Ini adalah saudari Felicha, putri kandung ayah Baron yang baru ditemukan." Meski mengatakan dengan senyuman, namun dalam hati Fiona bercokol rasa kesal luar biasa. Tetapi melihat Felicha yang bodoh tak tahu etiket bangsawan, Fiona menjadi tenang lagi.

"Oh, yang itu...," Melihat dari ucapannya tampaknya Celina ini sudah mengetahui kisah Felicha. Gadis itu tak lagi peduli walau Felicha tak menyapanya.

Maklumlah, meski tak banyak yang tahu Felicha saat ini, setidaknya beberapa bangsawan tingkat tinggi akan mengetahui cerita di dalamnya. Jadi, mau tak mau Fiona menceritakan dengan jujur.

"Saudari, cepatlah beri salam pada Nona Celina!"

Mata Felicha menyipit heran, "Kenapa?"

Meski Felicha tahu, dia merasa harus berpura-pura saja menjadi bodoh agar Fiona bahagia dalam hatinya, juga agar Fiona tak terlalu menargetkannya kali ini. Meski gadis itu masih berusia sepuluh tahun, dia adalah heroine yang penuh dengan kelicikannya. Felicha tak boleh meremehkannya. Kecil-kecil gini, Icha masih mengerti intrik-intrik licik seseorang.

"Karena Nona Celina berstatus lebih tinggi dari kita. Kita harus menghormatinya!" Meski Fiona berkata dengan nada berbisik tapi Felicha tak yakin Celina dan pelayannya tak mendengar. Icha yakin hal itu pasti disengaja oleh Fiona.

"Ah, begitu."

Setelah pura-pura memahami, Felicha memalingkan mukanya ke arah Celina. "Salam, Nona Celina. Saya Felicha Helyna de Arathorn. Mohon maaf saya baru mempelajari etiket bangsawan sehingga masih kurang memahaminya."

"Mm." Celina hanya menjawab dengan deheman singkat. Tidak berniat menindaklanjuti. Dalam hatinya berpikir lebih baik tidak berteman dengan mantan gelandangan yang hanya akan merendahkan martabatnya.

Fiona yang melihat itu sangat puas. Dia kemudian mengajak Celina dan pelayannya bercakap-cakap tentang topik wanita-gaun dan perhiasan.

Tidak diajakpun Felicha tak peduli. Dari pengamatannya, Nona Celina ini adalah nona muda yang sombong. Mana mau bertan dengan mantan gelandangan?

Setelah beberapa saat, festival akhirnya dimulai. Para bangsawan segera menuju kembali ke tempat duduknya. Pembawa acara memulai pembukaan dengan meriah dilanjutkan sambutan sang Raja Kerajaan Loireina untuk mengumumkan dimulainya festival berburu kerajaan.

"Semangat, Kakak!" teriak Fiona bersemangat sedang Felicha hanya mengangguk menyemangati disampingnya.

"Berjuanglah!" ujar Baron singkat.

"Baik, aku pasti akan membawa kebanggaan untuk keluarga!" Calvin menjawab dengan nada penuh semangat juga.

Setelah mengatakan itu, Calvin menuju ke timnya yang terdiri dari dua pengawal. Sejujurnya, selain peserta sendiri, masing-masing peserta dapat membawa maksimal dua pengawal. Hal tersebut untuk menghindari adanya kecelakaan semisal bertemu binatang buas atau musuh tersembunyi lainnya.

"Perburuan hari ini dimulai!" Pembawa acara meneriakkan mulainya perburuan, tepuk tangan meriah bergema di seluruh penjuru.

Para peserta berburu bersama timnya segera berlari cepat mengendarai kuda tidak ingin ketinggalan dari yang lain. Siapa cepat dia dapat. Sama seperti berburu, siapa yang cepat maka dia akan lebih cepat mendapat buruan. Meski terkadang semua tergantung keberuntungan. Hanya saja kompetisi "siapa cepat dia dapat" itu lebih menyenangkan dan menegangkan suasana.

****

My Cutiepie Little LadyWhere stories live. Discover now