Chapter 24

20.4K 2.7K 43
                                    

Sejak kejadian di rumah Duke itu, Felicha tak mau lagi menghadiri pesta ataupun acara yang diadakan lady-lady bangsawan seusianya. Selama ini gadis itu memilih menyibukkan diri dengan desain toko permennya yang akhirnya telah selesai.

"Perfect!"

Yap, sempurna saja menurutnya. Karena gadis sepuluh tahun itu tak pandai mendesain, dia hanya menggambar dan menuliskan apa yang ada dalam imajinasinya. Semua akan sangat tak jelas jika dibaca oleh orang lain tanpa diterangkan secara langsung oleh Felicha.

Misal saja, Calvin yang lewat dan melihat kesibukan adiknya membuat lelaki itu iseng menengok desain buatan adiknya.

"Pffftt! Gambar apa itu? Kenapa tidak jelas sekali?"

Felicha melotot marah tak terima Calvin menghina desainnya. "Kak Calvin!"

Memang Calvin benar, desain Felicha tidak dapat terbaca jika tidak dijelaskan.

Melihat pelototan mata adiknya yang menggemaskan lelaki itu hanya menyahut seolah tak mengerti. "Apa?"

"Jangan ngatain desainku!" geram Icha.

"Desain? Itu desain buat apa? Buat toko permen kamu itu?" ejek Calvin dengan pertanyaan beruntun. Niatnya lelaki itu hanya ingin dekat dan menggoda adiknya saja, tetapi eh dia tak tahu kalau itu malah membuat adiknya marah.

"Yang ada nanti toko kamu malah roboh lagi," goda calvin dengan tak berperasaannya.

Melihat Calvin yang masih tertawa mengejeknya membuat Felicha menghentakkan kakinya kesal. Gadis itu tanpa sadar sudah tidak terlalu takut kepada kakak-kakaknya sejak mendapat teguran ayahnya dulu.

Apalagi kepada Calvin yang sangat menyebalkan?

Untuk apa takut, hm?!

Dengan kesal, Felicha meninggalkan Calvin tak lupa dengan pelototannya yang masih ada. Dia akan mendiamkan lelaki menyebalkan itu saja, ah! Masa desainnya yang sebagus ini dibilang tak jelas?

"Yaahh, bukankah aku bilang apa adanya?" Calvin yang ditinggal hanya bisa bergumam dan mengangkat bahu heran melihat kemarahan adiknya yang belum reda. Tetapi lelaki itu cukup gemas dengan tingkah adiknya. Dia tak menyangka adiknya bisa semenggemaskan ini jika marah. Kemana saja dia selama ini?

****

Felicha dengan membawa desain tak jelasnya menuju ruang kerja ayahnya. Di tengah koridor kediaman yang luas dia bertemu dengan Fiona yang berjalan dengan anggunnya diikuti siapa lagi kalu bukan ibu—pelayannya.

"Saudari, kau mau kemana?"

"Aku akan ke ruang kerja ayah," jawab Felicha malas.

"Apa yang akan kau lakukan Saudari?"

"Aku akan memperlihatkan desainku." Masih dengan malas, Felicha menjawab.

Gadis itu sangat malas meladeni si licik Fiona lagi.

"Boleh aku lihat?"

Tepat ketika Felicha melangkah hendak meninggalkan Fiona, dia mendengar Fiona dengan santainya berkata ingin melihat tetapi sikapnya langsung merebut kertas itu dari tangan Felicha seolah-olah Felicha telah mengijinkannya.

My Cutiepie Little LadyWhere stories live. Discover now